Sabtu, 10 Oktober 2020

Waspada, Ini Cara Virus Corona Masuk ke Dalam Tubuh

 Kasus Corona di Indonesia terus meningkat menandakan penularan masih tinggi di masyarakat. Tidak sedikit yang masih mengabaikan protokol kesehatan.

Dokter spesialis paru dari RS Siloam ASRI Jakarta dr Maydie Esfandiari, SpP menjelaskan bagaimana proses virus Corona COVID-19 masuk ke dalam tubuh.


dr Maydie menjelaskan bila seorang pasien terkonfirmasi COVID-19 cara penularan yang pertama adalah melalui pernapasan. Jika orang yang positif COVID-19 batuk dan tidak menggunakan masker, maka droplet yang ia keluarkan dapat membuat penularan COVID-19 terjadi.


Tak hanya itu, pemakaian masker yang tidak benar juga berpotensi tertular COVID-19. Mengapa?


"Orang yang memakai masker secara tidak benar, di bawah hidung atau di dagu, dapat menyebabkan terjadi penularan," papar dr Maydie.


dr Maydie melanjutkan, penularan juga bisa terjadi melalui kasus lain, salah satunya jika droplet dari orang terinfeksi jatuh ke permukaan benda.


Penularan COVID-19 bisa terjadi jika tanagn kita tanpa disadari menyentuh benda tersebut. Jika tangan akhirnya menyentuh mata atau hidung tentu risiko penularan COVID-19 semakin tinggi.


"Masuknya lewat mata dan hidung, lalu masuk ke paru-paru melalui saluran pernafasan atas," tambah dr Maydie.


Maka dari itu, dr Maydie mengingatkan seluruh pihak untuk selalu patuh menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada.

https://nonton08.com/admiral/


Lansia & Komorbid Jadi Kelompok Tertinggi Kasus Kematian COVID-19


Di awal mewabahnya COVID-19, kelompok lanjut usia (lansia) dan orang dengan penyakit bawaan seperti jantung, obesitas, diabetes dan lainnya (komorbid) disebut berisiko rentan terinfeksi.

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh kelompok lansia dan komorbid bisa berisiko besar. Pasalnya, hingga saat ini angka kematian dari dua kelompok tersebut cukup tinggi di Indonesia.


"Angka kematian lansia dan komorbid mencapai 80% sampai 85%. Sebuah angka yang sangat tinggi sekali," ujar Doni dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/10/2020).


Hal tersebut ia sampaikan dalam acara 'Media Bertanya, Doni Monardo Menjawab' di Media Center Satgas COVID-19 Graha BNPB Jakarta kemarin.


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu juga menjelaskan kelompok berisiko tinggi, seperti lansia dan komorbid, harus langsung melakukan penanganan jika sudah mengetahui positif COVID-19.


Berdasarkan data rumah sakit, gejala ringan memang bisa 100% sembuh. Mengingat angka kematian pasien berisiko ringan 2,5%, risiko sedang 8%, dan risiko berat dan kritis mencapai 67%.


Namun, Doni mengatakan perubahan dari gejala ringan ke sedang membutuhkan proses lebih dari seminggu. Sementara perubahan dari kondisi sedang ke berat atau buruk sangat cepat, sekitar satu jam saja.


"Ini yang perlu dipahami untuk mengetahui kondisi masing-masing. Jangan menunggu parah. Lebih cepat penanganan akan lebih baik," ungkapnya.


Dalam kesempatan tersebut, Doni juga mengapresiasi pemerintah daerah yang telah memberikan sanksi tegas pada pelanggar protokol.


Adapun aturan sanksi ini telah ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang sanksi bagi yang melanggar protokol kesehatan COVID-19.


"Aparat Kepolisian dan Satpol PP diberi kewenangan untuk memberi sanksi pada mereka yang melanggar, baik perseorangan dan perusahaan," katanya.


Sebagai informasi, pemerintah saat ini terus melakukan sosialisasi untuk menekan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia.


Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu ingat #IngatPesanIbu dengan melakukan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan seperti yang dikampanyekan #SatgasCOVID19.

https://nonton08.com/first-kill/


Tangkal Virus Corona, Tidak Semua Masker Sama

  Grafik penularan COVID-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan. Hingga 5 Oktober 2020 tercatat sudah ada 307.120 orang yang terpapar virus Corona di Indonesia.WHO dan pemerintah telah berulang kali mengimbau langkah-langkah pencegahan dengan mengajak masyarakat untuk memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Terutama untuk masker, sangat disayangkan banyak masker yang beredar tidak memiliki kualitas yang baik.

Terbukti dengan larangan pemerintah dengan melarang penggunaan masker scuba dan buff karena efektivitasnya sangat rendah. Dokter sekaligus presenter Ayo Hidup Sehat di salah stasiun televisi swasta dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) juga menuturkan tidak semua masker sama.


"Saat ini banyak pilihan masker yang dapat kita gunakan, namun tidak semua masker sama mencegah COVID-19. Pastikan untuk memilih masker yang memiliki efektivitas penyaringan mikropartikel yang tinggi," tuturnya dalam keterangan tertulis, Senin (5/10/2020).


Salah satu opsi masker yang paling superior di pasaran sekarang ini adalah Bowin Masker N99CV, seperti namanya masker ini memiliki efektivitas penyaringan hingga 99% menyaring mikropartikel. Masker ini terdiri dari 2 bagian yaitu kain masker & lembaran filter.


 Kain masker memiliki bahan premium yang lembut ke kulit, dapat dicuci dan digunakan berulang kali. Tidak perlu takut untuk sesak napas karena masker Bowin ini dilengkapi juga dengan 2 katup untuk memudahkan sirkulasi udara. Modelnya pun sangat stylish digunakan sehingga tidak menakutkan untuk dipakai dalam kegiatan sehari-hari.


• Filter dilengkapi lapisan elektrostatis N99 sehingga mampu menyaring partikel sekecil PM2.5 mikrometer. Total terdapat 6 lapisan filter. Lapisan pertama berfungsi untuk menjebak partikel-partikel yang besar seperti debu dan pasir. Lapisan kedua dan kelima untuk menyaring zat beracun, gas buangan mobil, dan asap rokok. Lapisan ketiga dan keempat adalah lapisan filter karbon aktif menyaring bakteri, benzene, dan virus termasuk Corona. Dan lapisan paling dalam dengan baham lembut, antialergi dan bau tidak sedap. Filter ini tidak dapat dicuci dan perlu diganti berkala umumnya 1-3 bulan (tergantung pemakaian), namun situasi Corona ini disarankan untuk menggantinya 8 - 12 jam.


"Kami berkomitmen untuk memberikan opsi masker perlindungan superior kualitas dan memiliki harga terjangkau," ujar Founder Bowin Indonesia Edwin Tanbowi.


Stok masker Bowin saat ini masih sangat terbatas, untuk pembelian dapat langsung mengunjungi:

• e-Commerce (Free Ongkir): Tokopedia, Shopee, JD.ID & Blibli.

• Offline Store: AEON, Frestive Supermarket, Grand Lucky, Natural Farm, dan lain-lain.

• Reseller Resmi di berbagai kota Indonesia.

https://nonton08.com/before-the-flood/


Waspada, Ini Cara Virus Corona Masuk ke Dalam Tubuh


Kasus Corona di Indonesia terus meningkat menandakan penularan masih tinggi di masyarakat. Tidak sedikit yang masih mengabaikan protokol kesehatan.

Dokter spesialis paru dari RS Siloam ASRI Jakarta dr Maydie Esfandiari, SpP menjelaskan bagaimana proses virus Corona COVID-19 masuk ke dalam tubuh.


dr Maydie menjelaskan bila seorang pasien terkonfirmasi COVID-19 cara penularan yang pertama adalah melalui pernapasan. Jika orang yang positif COVID-19 batuk dan tidak menggunakan masker, maka droplet yang ia keluarkan dapat membuat penularan COVID-19 terjadi.


Tak hanya itu, pemakaian masker yang tidak benar juga berpotensi tertular COVID-19. Mengapa?


"Orang yang memakai masker secara tidak benar, di bawah hidung atau di dagu, dapat menyebabkan terjadi penularan," papar dr Maydie.


dr Maydie melanjutkan, penularan juga bisa terjadi melalui kasus lain, salah satunya jika droplet dari orang terinfeksi jatuh ke permukaan benda.


Penularan COVID-19 bisa terjadi jika tanagn kita tanpa disadari menyentuh benda tersebut. Jika tangan akhirnya menyentuh mata atau hidung tentu risiko penularan COVID-19 semakin tinggi.


"Masuknya lewat mata dan hidung, lalu masuk ke paru-paru melalui saluran pernafasan atas," tambah dr Maydie.


Maka dari itu, dr Maydie mengingatkan seluruh pihak untuk selalu patuh menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada.

https://nonton08.com/nikah-yuk/