Jumat, 02 Oktober 2020

3 Alasan Trump Tak Boleh Anggap Remeh COVID-19 yang Menyerangnya

  Donald Trump dinyatakan positif Corona pada Jumat (2/10/2020). Pasalnya, ia selama ini dikenal sebagai orang yang meremehkan bahaya virus Corona COVID-19.

Dikutip dari AFP, Presiden Trump beberapa waktu lalu mengakui mencoba untuk meminimalkan ancaman mematikan dari virus Corona pada awal pandemi.


"Saya ingin selalu meremehkannya," kata Trump dalam wawancara dengan Woodward pada 19 Maret, menurut pratinjau CNN dari buku "Rage", yang akan diterbitkan 15 September.


Namun, Donald Trump sebenarnya memiliki beberapa alasan untuk tidak meremehkan COVID-19 saat terinfeksi.

https://nonton08.com/mann/


1. Usia 74 tahun

Dikutip dari CNBC, usia Trump tahun ini terbilang tidak lagi muda. Pada 14 Juni kemarin usia Trump tepat menyentuh 74 tahun.


Usia lansia lebih rentan saat terpapar COVID-19. Hal ini dikarenakan sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah alasan mengapa orang lanjut usia (lansia) rentan terserang berbagai penyakit, termasuk COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona.


Tim pakar satuan tugas COVID-19, Dewi Nur Aisyah pun mengungkap kelompok rentan yang memiliki risiko kematian tinggi apabila terpapar virus Corona adalah lansia.


"Jadi kalau kita melihat ada beberapa kelompok rentan. Kalau dari segi usia, mereka yang terinfeksi COVID-19 berusia di atas 60 tahun memiliki fatalitas tertinggi," kata Dewi dalam siaran Youtube BNPB, Senin (3/8/2020).


2. Obesitas

Dikutip dari CNN International, Gedung Putih merilis hasil pemeriksaan fisik tahunan Presiden Donald Trump Juni lalu.


"Ya, Trump memperoleh satu pon (sekitar 0,45 kg) dari tahun lalu dan, ya, itu memberinya Indeks Massa Tubuh 30,5, yang berarti dia secara teknis obesitas," menurut keterangan Gedung Putih.


Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Prof dr Kerry Lestari Dandan, Apt, MSi, menjelaskan keterkaitan antara obesitas dengan COVID-19. Jika mereka yang obesitas terinfeksi virus Corona, ini mempunyai risiko terjadinya komplikasi.


"Karena biasanya obesitas ini akan berkaitan dengan penyakit komorbid lainnya, jadi ada kita sebut dengan sindrom metabolik, yang awalnya itu adalah karena obesitas sehingga pemicu resistensi insulin dan akhirnya terjadi gangguan toleransi glukosa dan terjadilah diabetes," jelas Prof Keryy, dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube, Selasa (29/9/2020).


3. Pria lebih rentan terhadap virus Corona COVID-19

Trump harus lebih khawatir dibanding istrinya, Melanie yang juga sama-sama positif. Sebuah studi terbaru mengungkap penyebab pria lebih rentan mengalami gejala virus Corona COVID-19 yang jauh lebih parah dibandingkan wanita. Dikutip dari Daily Mail, para peneliti dari Universitas Yale di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa pria memiliki kemampuan yang lebih buruk dalam memproduksi sel kekebalan tubuh untuk membunuh virus dan melawan peradangan akibat penyakit.


Sedangkan pada wanita, respons kekebalan tubuh akan semakin kuat seiring bertambahnya usia. Para peneliti pun berpendapat, dengan adanya temuan ini, maka cara perawatan dan pengobatan yang diberikan pada pasien Corona pria dan wanita mungkin bisa diterapkan secara berbeda.


"Kami sekarang memiliki data jelas yang menunjukkan bahwa kekebalan tubuh pada pasien Corona antara pria dan wanita sangatlah berbeda. Perbedaan ini dapat menjadi dasar mengapa pria lebih rentan terhadap penyakit," kata peneliti Dr Akiko Iwasaki, profesor imunologi di Universitas Yale.

https://nonton08.com/lone-survivor/

Amankah Trump dari Komplikasi COVID-19? Ini Sekilas Riwayat Rekam Medisnya

 Presiden AS Donald Trump positif COVID-19. Seperti yang diketahui, Trump kerap kali meremehkan bahaya virus Corona.

Pada beberapa pasien, infeksi COVID-19 tidak mengembangkan gejala serius dan mereka bisa sembuh dalam waktu beberapa hari. Namun tidak sedikit pula yang akhirnya mengalami gejala berat atau komplikasi COVID-19.


Ada beberapa alasan Trump berisiko mengalami dampak fatal akibat COVID-19. Pertama, dari segi usia, Trump masuk dalam kelompok dengan risiko tinggi. Kedua, menurut statistik, lebih banyak pria yang akhirnya mengalami komplikasi COVID-19 dibandingkan wanita.


Dalam rekam jejak medisnya, pada pemeriksaan fisik tahunan yang dilakukan Gedung Putih pada awal Juni lalu menunjukkan Trump, yang saat ini berusia 74 tahun, memiliki berat badan 226 pound atau sekitar 110 kg, tinggi badan sekitar 190 cm, tekanan darah 121/79 mmHG dan denyut jantung 63 kali/menit.


Dibandingkan tahun lalu, berat badan Trump naik satu pon atau sekitar 0,45 kg yang memberikan Indeks Massa Tubuh sebesar 30,5, yang berarti, secara teknis, Trump masuk ke kriteria 'obesitas'. Kadar kolesterol Trump disebut menurun, dari 196 ke 167.


Setelah pemeriksaan fisik, dr Sanjay Gupta dari CNN melaporkan Trump memiliki risiko mengalami penyakit jantung. Dokter pribadi Trump saat itu merekomendasikan untuk meningkatkan dosis obat penurun kolesterol dan perubahan gaya hidup. Tanpa perubahan tersebut, Trump berisiko mengalami penyakit jantung dalam 3-5 tahun ke depan.


Tahun lalu, dokter pribadinya menyarankan untuk menurunkan berat badan beberapa kilogram dan berolahraga lebih banyak. Namun, seperti yang dilaporkan CNN, Trump tidak mengikuti perintah dokter.


"Presiden menerima diet dan rencana olahraga tahun lalu setelah pemeriksaan fisik tahunannya, tetapi Presiden mengakui dia tidak mengikutinya," kata Hogan Gidley, wakil sekretaris pers Gedung Putih, kepada CNN.

https://nonton08.com/lady-driver/


3 Alasan Trump Tak Boleh Anggap Remeh COVID-19 yang Menyerangnya


 Donald Trump dinyatakan positif Corona pada Jumat (2/10/2020). Pasalnya, ia selama ini dikenal sebagai orang yang meremehkan bahaya virus Corona COVID-19.

Dikutip dari AFP, Presiden Trump beberapa waktu lalu mengakui mencoba untuk meminimalkan ancaman mematikan dari virus Corona pada awal pandemi.


"Saya ingin selalu meremehkannya," kata Trump dalam wawancara dengan Woodward pada 19 Maret, menurut pratinjau CNN dari buku "Rage", yang akan diterbitkan 15 September.


Namun, Donald Trump sebenarnya memiliki beberapa alasan untuk tidak meremehkan COVID-19 saat terinfeksi.


1. Usia 74 tahun

Dikutip dari CNBC, usia Trump tahun ini terbilang tidak lagi muda. Pada 14 Juni kemarin usia Trump tepat menyentuh 74 tahun.


Usia lansia lebih rentan saat terpapar COVID-19. Hal ini dikarenakan sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah alasan mengapa orang lanjut usia (lansia) rentan terserang berbagai penyakit, termasuk COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona.


Tim pakar satuan tugas COVID-19, Dewi Nur Aisyah pun mengungkap kelompok rentan yang memiliki risiko kematian tinggi apabila terpapar virus Corona adalah lansia.


"Jadi kalau kita melihat ada beberapa kelompok rentan. Kalau dari segi usia, mereka yang terinfeksi COVID-19 berusia di atas 60 tahun memiliki fatalitas tertinggi," kata Dewi dalam siaran Youtube BNPB, Senin (3/8/2020).


2. Obesitas

Dikutip dari CNN International, Gedung Putih merilis hasil pemeriksaan fisik tahunan Presiden Donald Trump Juni lalu.


"Ya, Trump memperoleh satu pon (sekitar 0,45 kg) dari tahun lalu dan, ya, itu memberinya Indeks Massa Tubuh 30,5, yang berarti dia secara teknis obesitas," menurut keterangan Gedung Putih.


Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Prof dr Kerry Lestari Dandan, Apt, MSi, menjelaskan keterkaitan antara obesitas dengan COVID-19. Jika mereka yang obesitas terinfeksi virus Corona, ini mempunyai risiko terjadinya komplikasi.


"Karena biasanya obesitas ini akan berkaitan dengan penyakit komorbid lainnya, jadi ada kita sebut dengan sindrom metabolik, yang awalnya itu adalah karena obesitas sehingga pemicu resistensi insulin dan akhirnya terjadi gangguan toleransi glukosa dan terjadilah diabetes," jelas Prof Keryy, dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube, Selasa (29/9/2020).

https://nonton08.com/dark-feed/