Selasa, 29 September 2020

China Setop Impor Makanan Beku dari Negara dengan Kasus COVID-19 Parah

 Otoritas di Beijing, China, meminta importir untuk menghindari makanan beku dari negara-negara dengan kasus infeksi COVID-19 yang parah. Hal ini dilakukan setelah beberapa produk makanan laut beku impor dinyatakan terkontaminasi virus Corona.

"Bea cukai dan pemerintah daerah telah berulang kali mendeteksi virus Corona dalam makanan impor, membuktikannya berisiko terkontaminasi," kata Biro Perdagangan Kota Beijing dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan untuk perusahaan impor, dikutip dari Reuters, Selasa (29/9/2020).


Biro tersebut juga mendesak importir untuk memantau dengan cermat situasi pandemi di seluruh dunia dan mengambil inisiatif untuk menangguhkan dan menghindari impor makanan beku dari 'wilayah yang terkena pandemi dengan parah'.


Mereka juga meminta perusahaan untuk meningkatkan mekanisme peringatan dan pelaporan dan segera memberi tahu pihak berwenang dengan cepat jika produk terbukti terkontaminasi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.


China melaporkan tidak ada infeksi lokal dari virus Corona selama lebih dari sebulan tetapi baru-baru ini mendeteksinya pada kemasan produk akuatik yang diimpor di provinsi Jilin dan kota Qingdao.


Bulan lalu, sekumpulan sayap ayam beku yang diimpor dari Brasil dinyatakan positif virus corona di kota Shenzhen, China selatan. Penemuan tersebut akhirnya memicu peningkatan pengawasan produk yang berasal dari daerah dengan infeksi paling parah, contohnya Brasil.


Menurut media pemerintah China pada 7 September, China telah menangguhkan impor dari puluhan perusahaan makanan di setidaknya 19 negara dan wilayah di mana pekerjanya telah terinfeksi virus Corona.

https://nonton08.com/the-elevator-three-minutes-can-change-your-life/


DKI-Jabar Tertinggi, Ini Sebaran 4.002 Kasus Baru Corona Per 29 September


- Pemerintah melaporkan 4.002 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (29/9/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 282.724 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta lagi-lagi menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.238 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 316 kasus baru per 29 September.


Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.567 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 128 orang.


Berikut detail sebaran 4.002 kasus baru Corona di Indonesia pada Selasa (29/9/2020):


DKI Jakarta: 1.238 kasus

Jawa Barat: 316 kasus

Jawa Tengah: 275 kasus

Jawa Timur: 276 kasus

Sumatera Barat: 254 kasus

Riau: 236 kasus

Sulawesi Barat: 156 kasus

Sulawesi Selatan: 147 kasus

Aceh: 146 kasus

Kalimantan Timur: 114 kasus

Bali: 106 kasus

Sumatera Utara: 88 kasus

Maluku: 88 kasus

Kalimantan Tengah: 85 kasus

Banten: 82 kasus

Sumatera Selatan: 58 kasus

Kalimantan Selatan: 52 kasus

DI Yogyakarta: 49 kasus

Sulawesi Tenggara: 39 kasus

Papua Barat: 34 kasus

Lampung: 24 kasus

Jambi: 23 kasus

Bengkulu: 18 kasus

Kepulauan Riau: 18 kasus

Kalimantan Barat: 17 kasus

Sulawesi Utara: 12 kasus

Gorontalo: 12 kasus

Bangka Belitung: 10 kasus

Sulawesi Tengah: 9 kasus

Nusa Tenggara Barat: 7 kasus

Maluku Utara: 7 kasus

Nusa Tenggara Timur: 4 kasus

Kalimantan Utara: 2 kasus

https://nonton08.com/parkers-anchor/

Deretan Menteri Kesehatan yang Mundur karena Gagal Atasi Pandemi COVID-19

  Angka penularan virus Corona COVID-19 di seluruh dunia masih naik cukup signifikan setiap harinya. Akumulasi infeksi Corona telah mencapai 33 juta orang seluruh dunia.

Berbagai cara dilakukan untuk menekan laju penularan Corona, mulai dari pemberlakukan lockdown baik skala kecil hingga menutup akses keluar-masuk suatu negara. Meski demikian, tidak semua negara sukses mengurangi infeksi COVID-19, bahkan beberapa negara melaporkan lonjakan kasus baru setiap harinya.


Setelah diterpa banyak kritikan karena tak bisa mengatasi pandemi COVID-19, menteri kesehatan di beberapa negara memutuskan mundur. Berikut deretan menteri kesehatan yang mundur karena gagal atasi pandemi COVID-19 seperti yang dirangkum detikcom dari berbagai sumber.


1. Menkes Selandia Baru

Menteri Kesehatan Selandia Baru, David Clark, mengundurkan diri pada 2 Juli 2020. Sebelum memutuskan mundur, Clark banyak mendapat kritikan lantaran melanggar kebijakan lockdown yang ia terapkan sendiri.


Bahkan, di saat Selandia Baru masih kewalahan menangani lonjakan kasus, Clark tertangkap basah berlibur bersama keluarnya ke pantai. Clark juga menyampaikan keberadaannya dengan tetap menjabat Menteri Kesehatan memicu 'gangguan yang tidak membantu' bagi upaya pemerintah menghadapi pandemi Corona.


"Semakin jelas bagi saya bahwa kelanjutan peran saya telah mengganggu respons pemerintah secara keseluruhan terhadap COVID-19 dan pandemi global," ucap Clark dalam konferensi pers di parlemen Selandia Baru, kata Clark dukutip dari Reuters.


2. Menkes Belanda

Menteri Kesehatan Belanda Bruno Bruins mengundurkan diri pada 19 Maret 2020. Sebelum mundur, Bruins dilaporkan mengalami kolaps akibat kelelahan bekerja saat memimpin penanganan COVID-19.


Bruins juga jatuh pingsan ke lantai karena kelelahan pada rapat parlemen yang membahas penanganan virus Corona. Kondisi fisiknya yang lemah membuatnya tidak lagi mampu mengemban tugas terlebih ia disebut terus menerus mengikuti rapat yang tak kunjung berakhir.

https://cinemamovie28.com/patriots-day/


3. Menkes Republik Ceko

Menteri Kesehatan Republik Ceko Adam Vojtech secara mengejutkan mengundurkan diri pada 21 Agustus 2020. Disebutkan bahwa alasan terbesar pengunduran dirinya diakibatkan karena banyaknya kritikan terhadapnya atas kasus COVID-19 di Ceko yang terus naik.


Vojtěch mengatakan bahwa dia telah melakukan yang terbaik untuk mengelola epidemi COVID-19 di Republik Ceko, dan dia bangga dengan perubahan dalam perawatan kesehatan yang telah terjadi selama dia menjabat sebagai Menteri Kesehatan.


Lonjakan kasus di Republik Ceko telah menjadi yang tercepat kedua di Eropa dalam dua minggu. Terlebih, sebelum dimulainya musim panas, pemerintah Ceko mencabut hampir semua pembatasan yang diberlakukan selama gelombang pertama pandemi.


4. Menkes Ekuador

Menteri Kesehatan Ekuador Catalina Andramuno, memutuskan mundur dari jabatannya pada 21 Maret 2020, beberapa jam setelah otoritas terkait mengumumkan lonjakan kasus infeksi COVID-19 di negara tersebut mencapai 500 orang.


Andramudo juga disebut mengundurkan diri tanpa memberikan keterangan lebih lanjut dan menunjuk Juan Carlos Zevallos yang merupakan seorang dokter yang telah bekerja di beberapa rumah sakit dan universitas sebagai penggantinya.


5. Menkes Brasil

Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich mengundurkan diri pada 16 Mei setelah kurang lebih sebulan bekerja. Pengunduran dirinya juga disebut karena pandangannya yang sering berbeda dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro terkait penanganan wabah virus Corona COVID-19.


Nelson diketahui menolak permintaan Presiden Jair Bolsonaro memberikan obat klorokuin untuk pasien virus Corona. Ia juga terang-terangan tidak terlibat dalam kebijakan pemerintah Brasil yang berusaha kembali menjalankan ekonomi dengan membuka salon kecantikan, pusat kebugaran, dan pangkas rambut.


6. Menkes Polandia

Menteri Kesehatan Polandia Lukasz Szumowski mengundurkan diri pada 15 Agustus 2020 menyusul adanya lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di negara tersebut. Sejak awal Agustus, Polandia telah melaporkan jumlah kasus virus korona tertinggi, tetapi pemerintah belum mengambil tindakan yang lebih ketat secara signifikan.


Szumowski membantah melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa pengunduran dirinya adalah sesuatu yang telah dia rencanakan untuk beberapa waktu dan tidak ada hubungannya dengan pandemi COVID-19. Pada konferensi pers, dia mengatakan bahwa pekerjaannya telah membantu "mencegah puluhan ribu kematian akibat virus Corona di Polandia".

https://cinemamovie28.com/devil-in-the-dark/