Perkembangan Corona di Indonesia pada hari Kamis (3/9/2020), mencatat tiga rekor baru. Penambahan spesimen yang diperiksa membuat DKI Jakarta hari ini melaporkan kasus tertinggi sejak wabah merebak, begitu juga di tingkat nasional.
Dalam rilis dari Satgas Penanganan COVID-19, pada Kamis (3/9/2020), ada 37.597 spesimen yang diperiksa. Jumlah tersebut jauh melampaui target 30 ribu per hari dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
DKI melaporkan 1.359 kasus baru, tertinggi dari rekor 1.114 kasus sebelumnya yang terjadi pada Minggu (30/8/2020).
Penambahan kasus baru secara nasional juga mencapai rekor baru dengan 3.622 kasus, lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada 29 Agustus dengan penambahan 3.308 kasus.
Berikut detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada Kamis (3/9/2020):
1. Jumlah kasus positif bertambah 3.622 menjadi 184.268
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 2.084 menjadi 132.055
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 134 menjadi 7.750
10 Puisi Rindu untuk Orang Tersayang, Bikin Hati Meleleh
Puisi rindu bisa kamu gunakan ketika kamu sedang berada di tempat yang jauh dari orang yang kamu sayangi. Untuk mengungkapkan perasaan rindu yang kamu alami, kamu bisa mengirimkan puisi untuk sang pujaan hati. Dengan demikian, orang yang kamu sayangi akan tahu seberapa berarti dirinya untukmu.
Puisi rindu sendiri bisa ditujukan buat banyak orang, tidak hanya untuk kekasihmu saja. Kamu juga bisa mengirimkan puisi rindu untuk orangtua dan orang-orang yang kamu sayangi. Namun terkadang membuat puisi rindu tidaklah mudah. Agar kamu tidak bingung, kamu bisa menjadikan beberapa puisi rindu di bawah ini sebagai contoh dan inspirasimu. Berikut ini beberapa puisi rindu yang bisa kamu jadikan contoh.
1. Bukan maksudku untuk
Memenjarakan bebasmu
Namun memberi kabar dimana pijakmu
Adalah pelerai bagi gundahku
Sungguh..
Yang ku inginkan hanyalah senyummu
Yang ku nantikan hanyalah tawamu
Ku rindu saat saat bersamamu
Mengisi waktu yang tak menentu
Ku harap kau mengerti
Karena rasa dan cintamu begitu berarti
Ku mohon tetaplah temani
Raga dan hati yang telah kau miliki
Karya: Abdul Zaelani
2. Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Disekap akar pohon bunga itu
Karya: Sapardi Djoko Damono
3. Kepadamu yang telah pergi
Telah kutitip rindu pada langit senja yang seteduh matamu
Pandangilah merah, jingganya, hingga rindu yang hangat itu
Merasuk kedalam cakrawala hatimu
Layaknya gelap dan terang yang bertemu dikala senja
Pertemuan kita yang singkat namun indah itu
Takkan pernah ku lupa
Segala kenangan telah tersimpan dalam relung jiwa
Biar kumiliki hingga senja tak lagi ada
Satu hal yang perlu kau tahu
Perihal melupakanmu, aku tak mampu
Karena ingatan tentangmu serupa sang mentari
Walau ia terbenam hari ini
Ia akan datang lagi dikeesokan harinya
Karya: Vinca Virgina
4. Ayah, Ibu...
Disini, aku berpijak jauh dari tempatmu
Berjalan jauh dari sampingmu
Berteduh tanpa naunganmu
Bersandar , tanpa hangat pelukanmu
Ayah, Ibu...
Meski tanpa kehadiranmu,
Ku kan tetap bekerja dan berkarya
Menuntut ilmu demi masa depanku
Ayah, Ibu...
Meski kau tak disisiku
Namun, ku tahu...
Doamu senantiasa mengiringi setiap langkah
Dan hembus nafasku
Ayah, Ibu...
Kurindukan ketulusan senyummu mencintaiku
Dan ku rindukan, keikhlasan nasihatmu menjagaku.
Aku kan terus bertahan, meski jauh darimu
Demi besarnya pengorbanan yang telah kau limpahkan padaku.
Ayah, Ibu...
Kan ku persembahkan bagimu
Mahkota ilmu cita-citaku.
Mahkota ilmu, yang membuatku sanggup terpisah darimu.
Tunggu aku...
Kembali ke singgasana kerajaanmu
Denga mahkota itu di kepalaku
Karya: Agus Suarsono
5. Di malam-malam nan gelap ada satu nama ku sebut, Ibu
Di siang-siang nan terang, hati terasa kelam kalau belum titip salam untuk Ibu
Jarak menjadi pemisah rinduku dan rindunya bertemu
Waktu yang berjalan membuat rindu ini semakin tertumpuk
Sedang apa hari ini, Ibu?
Ku harap kau akan selalu tersenyum
Ku harap goresan tanganmu hari ini
Membuat Pencipta tersanjung
Jangan tanya aku sedang apa
Sudah pasti berjuang membahagiakanmu
Meski kelam silih berganti menghasut
Ku tahu doa Ibu menerangi setiap langkahku
Ibu...
Biarlah rindu ini menjadi bara
Yang mengobarkan setiap niat dan harapan
Biarlah sujudmu terus menjadi pelita
Yang menuntunku dalam kegelapan
Ibu...
Biarlah rindu ini ku pupuk dulu
Hingga sampai waktu Sang Pencipta mengizinkan
Kita akan bertemu
Dan ku kalungkan bahagia di lehermu
Karya: Arya Sarimata
https://kamumovie28.com/traffic/