Baru-baru ini, terungkap bahwa mutasi virus Corona D614G ditemukan juga di Indonesia. DKI Jakarta termasuk salah satu kota yang memiliki mutasi virus Corona D614G.
Kabar ini sempat bikin heboh, karena mutasi virus Corona D614G disebut-sebut 10 kali lebih menular. Strain yang sebelumnya dominan ditemukan di Eropa dan AS tersebut, belakangan juga ditemukan di beberapa negara Asia seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Temuan mutasi Corona D614G ini dikonfirmasi oleh Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio. Ada lima kota yang disebut Prof Amin memiliki mutasi Corona D614G. Berikut daftarnya.
DKI Jakarta
Tangerang
Jogja
Bandung
Surabaya
Benarkah 10 kali lebih menular?
Prof Amin menjelaskan bahwa mutasi virus Corona D614G memang dikaitkan dengan kecepatan penularan. Namun, hal ini masih sebatas hipotesis yang diuji di lab. Artinya, belum ada kesimpulan yang pasti mengenai hal itu.
"Jadi belum terbukti di komunitas," kata Prof Amin.
Senada dengan Prof Amin, pakar biologi molekuler Ahmad Risdan Handoyo Utomo, PhD menyebut belum ada bukti bahwa mutasi yang ditemukan membuat virus menguat atau melemah. Masing-masing mutasi memberikan gejala yang beragam.
"Jadi misalnya 100 orang yang kena D, 100 orang kena G. Kan kalau misalnya 100 orang yang kena D dikatakan lebih ringan, berarti yang kena D nggak ada yang berat kan (gejalanya). Nah ternyata setelah dicek ada juga yang lebih berat," jelas Ahmad.
Sementara itu, guru besar Universitas Airlangga (Unair) Prof Chairul A Nidom menganggap temuan mutasi D614G di Indonesia bukan hal yang aneh. Bahkan jika lebih banyak dilakukan sequencing, mutasi tersebut mungkin akan lebih banyak ditemukan. Namun tidak langsung bisa diartikan lebih menular.
"Jadi kalau itu sebetulnya dugaan bahwa dengan perubahan atau mutasi dari (D) asam aspartat ke (G) glisin di no 614 itu bisa mempercepat penularan, tetapi belum ada bukti, artinya bagaimana mempercepatnya," kata prof Nidom.
Kenapa Corona terus bermutasi?
Bagi sebagian orang, mungkin muncul pertanyaan mengapa virus Corona bisa terus bermutasi? Apakah hal yang mendasarinya?
"Virus corona itu memang virus RNA. Iya jadi mereka ketika bereplikasi itu secara acak, memang terus bermutasi untuk memperbaiki diri," beber Prof Amin. .
"Dan juga untuk menyesuaikan dengan lingkungan," lanjutnya.
Pubertas pada Anak Laki-laki dan Perempuan: Ciri, Tanda, dan Masa
Masa pubertas menjadi tahap pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan yang akan terjadi cepat atau lambat. Salah satu tanda pubertas adalah perubahan fisik yang menandai jenis kelamin anak menuju dewasa.
Dikutip dari situs National Health Service (NHS), anak perempuan dan laki-laki memiliki ciri dan tanda pubertas yang berbeda. Masa pubertas terjadi pada rata-rata umur 8-14 tahun, sehingga tak perlu langsung khawatir jika pubertas seorang anak terjadi lebih cepat atau lambat dibanding anak yang lain.
Menurut DR dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, FRCPI(Hon) dalam artikel berjudul Masalah Pubertas pada Anak dan Remaja, banyak faktor yang dapat mempengaruhi permulaan pubertas antara lain etnis, sosial, psikologis, nutrisi, fisis dan penyakit kronis. "Status pubertas termasuk bagian pemeriksaan fisik yang harus diperiksa pada anak dan remaja," tulis Aman.
Berikut ciri, tanda, masa pubertas pada anak laki-laki dan perempuan:
A. Pubertas pada anak perempuan
Masa pubertas pada anak perempuan rata-rata terjadi pada usia 11 tahun. Tak perlu khawatir jika pubertas terjadi lebih cepat atau lambat, namun harus waspada jika mendapati ada kondisi yang merugikan atau mengkhawatirkan.
Tanda dan ciri pubertas muncul berbeda seiring pertumbuhan pada anak perempuan.
1. Ciri dan tanda pubertas yang pertama muncul:
a. Payudara mulai tumbuh
b. Kedua payudara kadang tumbuh tidak bersamaan dan sangat halus
c. Rambut pubik mulai tumbuh
d. Rambut di kaki dan lengan tumbuh lebih banyak pada beberapa anak perempuan.
2. Ciri dan tanda pubertas yang muncul kemudian:
a. Payudara terus tumbuh dan menjadi lebih penuh
b. Sekitar dua tahun setelah mulai pubertas, anak perempuan mulai mengalami menstruasi atau haid setiap bulan
c. Rambut pubik menjadi lebih kasar dan keriting
d. Rambut di bawah lengan mulai tumbuh
e. Pada beberapa anak perempuan, rambut juga tumbuh di bibir atas dan ini adalah hal normal
f. Berkeringat lebih banyak dan mulai muncul jerawat dalam bentuk bintik putih, hitam, dan pustula yang biasa dipecah atau mengalami erupsi
g. Mengalami keputihan
h. Anak perempuan tumbuh makin tinggi sejak mulai datang bulan sekitar 5-7,5 sentimeter tiap 1-2 tahun hingga mencapai umur dewasa
i. Bobot bertambah seiring perubahan bentuk tubuh dengan pinggul melebar dan pinggang makin kecil. Lemak tubuh makin banyak di punggung dan lengan bagian atas serta paha.
https://kamumovie28.com/sexy-part-time-wife-at-convenience-store-2/