Selasa, 04 Agustus 2020

Soal Hadi Pranoto di Video Anji, Ini Pesan Kemenkes RI

Klaim Hadi Pranoto di video Anji soal 'temuan' antibodi COVID-19 dicibir banyak kalangan. Tak terkecuali, Kementerian Kesehatan RI.
Plt Kabadan Litbangkes, dr Slamet, MHP, menjelaskan bahwa untuk menemukan senyawa potensial untuk obat harus melalui berbagai proses penelitian.

Mulai dari uji toksisitas, in vitro dan in vivo pada tahap pra klinik, hingga uji klinik fase I, fase II, dan fase III. Hingga sampai akhirnya, obat tersebut bisa diedarkan dan digunakan.

Dalam hal obat dan vaksin COVID-19, ditegaskan bahwa sampai saat ini belum ada satu negara atau lembaga manapun di dunia yang sudah menemukannya untuk menanggulangi COVID-19. Indonesia saat ini tergabung dalam riset Solidarity Trial WHO, yaitu pengujian klinik terhadap 4 alternatif terapi yang dilakukan selama ini.

Riset ini dilaksanakan untuk mendapatkan bukti klinis yang lebih kuat dan valid untuk efektivitas serta keamanan obat yang akan digunakan oleh pasien COVID-19.

"Seluruh pasien COVID-19 dirawat dengan terapi dan obat yang sifatnya suportif yang bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh seseorang, sehingga bisa melawan virus Corona," jelas dr Slamet dari rilis yang diterima detikcom, Senin (3/8/2020).

dr Slamet pun menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya akan informasi yang diragukan kebenarannya. Terlebih pada tokoh publik untuk tidak menimbulkan pro dan kontra terkait COVID-19 ini.

"Kepada seluruh pihak, khususnya tokoh publik, kami harap dapat memberikan pencerahan tentang COVID-19 kepada masyarakat dan bukan sebaliknya menimbulkan pro-kontra," imbuhnya.

Dalam rilisnya, Kemenkes juga menyinggung klaim Hadi Pranoto soal obat yang spesifik bisa menanggulani COVID-19. Ditegaskan, hingga saat ini belum ada satu negara atau lembaga manapun di dunia yang sudah menemukan obat atau vaksin yang spesifik bisa menanggulangi COVID-19.

Viral Saat Corona Banyak Diragukan, Dokter Wisma Atlet Kisahkan Kesehariannya

Seorang dokter dari Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, viral di media sosial setelah membagikan aktivitasnya saat bersiap hendak bertugas menangani pasien virus Corona COVID-19. Videonya beredar di tengah banyaknya keraguan tentang bahaya COVID-19.
Diketahui, dokter tersebut bernama Ayuni Rianty. Sudah sekitar satu bulan lamanya Ayuni bertugas sebagai dokter umum di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

Sebelum bertugas, Ayuni dan para tenaga medis lainnya wajib mempersiapkan diri, dari menggunakan alat pelindung diri (APD) hingga mengecek apakah APD sudah tertutup dengan rapat atau belum.

"(Selama) 15-20 menit pakai APD. Setelah itu ada tim yang membantu lakban," kata Ayuni saat dihubungi detikcom, Senin (3/8/2020).

Selain itu, Ayuni juga menceritakan bahwa ia harus menggunakan popok selama mengenakan APD. Selama bertugas, para tenaga medis tidak diperkenankan untuk membuka APD, sehingga tidak bisa makan, minum, dan bahkan buang air kecil atau besar.

Hal itu pun ia jalani setiap harinya selama bertugas, yakni 8-9 jam per hari.

"Haus dan lapar masih bisa ditahan, tapi kalau buang air kecil walaupun sudah pakai diapers (popok) nggak bisa keluar. Rasanya nggak enak banget," jelasnya.

Meski dengan beban kerja yang berat, Ayuni mengaku merasa bahagia bisa merawat dan mengobati pasien Corona. Sayangnya, banyak orang di luar sana yang meragukan bahaya Corona dan tidak mematuhi protokol kesehatan.
https://kamumovie28.com/like-my-family-2/

Panen Cibiran, Ini Kisah Pertemuan Hadi Pranoto dan Anji Bahas COVID-19

 Hadi Pranoto, pria yang namanya sempat viral usai berdialog bersama penyanyi Anji terkait obat herbal yang diklaimnya bisa menyembuhkan penderita COVID-19 menceritakan awal mula pertemuannya dengan Anji.
Hadi menyebut, awalnya ia dan penyanyi Anji bertemu di sebuah pulau di Lampung. Saat itu, Hadi sempat berdiskusi tentang COVID-19 hingga akhirnya ia bersedia menjadi pembicara dan disiarkan melalui YouTube.

"Kebetulan kita ketemu di acara, kita sama-sama jalan, ketemu. Kemarin sama-sama kita ingin lihat laut, ternyata ketemu sama Anji, jadi kita ketemu di satu pulau di Bandar Lampung," kata Hadi saat jumpa pers di Jalan KH Abdullah bin Nuh, Kota Bogor, Senin (3/8/2020).

"Kemudian Anji minta kita berbicara, lalu kita ajak berdiskusi dan kemudian saya lihat Anji memang sangat peduli dengan kasus COVID-19 ini," imbuhnya.

Hadi menilai Anji merupakan sosok selebriti yang bersedia meluangkan waktunya untuk kepentingan masyarakat. Ia juga sempat membandingkan Anji dengan selebritis lainnya.

"Anji itu selebriti yang sukses, dia seorang anak muda yang sudah mempunyai jam terbang cukup bagus di dunia tarik suara. Tetapi di dalam kesibukan, dan kondisi yang sangat mencekam akibat wabah COVID-19 sekarang ini, dia mau meluangkan waktu, dengan rasa empatinya kepada saudara-saudara kita untuk melakukan kegiatan sosial kemanusiaan, itu yang saya tangkap dari Anji," kata Hadi.

"Tidak seperti selebriti-selebriti lainnya yang mereka setiap saat hanya memamerkan kekayaanya, mobil mewahnya, keberhasilannya, rumah mewahnya dan sebagainya," imbuh Hadi kepada wartawan.

Meski demikian, Hadi sepakat bahwa COVID-19 merupakan virus yang berbahaya dan perlu kewaspadan. Oleh karenanya ia berharap masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan.

"Kita itu tetap mengedepankan dan menginginkan protokol kesehatan tetap dilakukan dan tetap dijalankan, saya dan Anji pun menyarankan begitu. Tetapi kita ingin segera bangkit dari COVID-19, keinginan kita begitu. Jadi emergency kemanusiaan itu yang kita utamakan," imbuhnya.

Hadi Pranoto merupakan sosok pria yang sempat viral karena dinilai kontroversial usai mengaku memiliki obat herbal yang bisa menyembuhkan penderita COVID-19. Pernyataannya itu disampaikan Hadi saat berbincang dengan penyanyi Anji yang kemudian videonya muncul di YouTube. Belakangan, video itu lenyap dari YouTube.

Hadi mengaku sudah melakukan penelitian sejak tahun 2000 lalu sebelum memproduksi obat herbal yang diklaim jadi penyembuh COVID-19. Ia bersama timnya mulai melakukan penelitian terhadap virus yang berkembang sebelumnya seperti SARS, MERS dan Flu burung. Klaim ini dipertanyakan karena tidak ada jejak laporan ilmiah di jurnal terpercaya.

Soal Hadi Pranoto di Video Anji, Ini Pesan Kemenkes RI

Klaim Hadi Pranoto di video Anji soal 'temuan' antibodi COVID-19 dicibir banyak kalangan. Tak terkecuali, Kementerian Kesehatan RI.
Plt Kabadan Litbangkes, dr Slamet, MHP, menjelaskan bahwa untuk menemukan senyawa potensial untuk obat harus melalui berbagai proses penelitian.

Mulai dari uji toksisitas, in vitro dan in vivo pada tahap pra klinik, hingga uji klinik fase I, fase II, dan fase III. Hingga sampai akhirnya, obat tersebut bisa diedarkan dan digunakan.

Dalam hal obat dan vaksin COVID-19, ditegaskan bahwa sampai saat ini belum ada satu negara atau lembaga manapun di dunia yang sudah menemukannya untuk menanggulangi COVID-19. Indonesia saat ini tergabung dalam riset Solidarity Trial WHO, yaitu pengujian klinik terhadap 4 alternatif terapi yang dilakukan selama ini.

Riset ini dilaksanakan untuk mendapatkan bukti klinis yang lebih kuat dan valid untuk efektivitas serta keamanan obat yang akan digunakan oleh pasien COVID-19.

"Seluruh pasien COVID-19 dirawat dengan terapi dan obat yang sifatnya suportif yang bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh seseorang, sehingga bisa melawan virus Corona," jelas dr Slamet dari rilis yang diterima detikcom, Senin (3/8/2020).

dr Slamet pun menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya akan informasi yang diragukan kebenarannya. Terlebih pada tokoh publik untuk tidak menimbulkan pro dan kontra terkait COVID-19 ini.

"Kepada seluruh pihak, khususnya tokoh publik, kami harap dapat memberikan pencerahan tentang COVID-19 kepada masyarakat dan bukan sebaliknya menimbulkan pro-kontra," imbuhnya.

Dalam rilisnya, Kemenkes juga menyinggung klaim Hadi Pranoto soal obat yang spesifik bisa menanggulani COVID-19. Ditegaskan, hingga saat ini belum ada satu negara atau lembaga manapun di dunia yang sudah menemukan obat atau vaksin yang spesifik bisa menanggulangi COVID-19.
https://kamumovie28.com/zero-woman-2/