Klaim Hadi Pranoto di video Anji soal 'temuan' antibodi COVID-19 dicibir banyak kalangan. Tak terkecuali, Kementerian Kesehatan RI.
Plt Kabadan Litbangkes, dr Slamet, MHP, menjelaskan bahwa untuk menemukan senyawa potensial untuk obat harus melalui berbagai proses penelitian.
Mulai dari uji toksisitas, in vitro dan in vivo pada tahap pra klinik, hingga uji klinik fase I, fase II, dan fase III. Hingga sampai akhirnya, obat tersebut bisa diedarkan dan digunakan.
Dalam hal obat dan vaksin COVID-19, ditegaskan bahwa sampai saat ini belum ada satu negara atau lembaga manapun di dunia yang sudah menemukannya untuk menanggulangi COVID-19. Indonesia saat ini tergabung dalam riset Solidarity Trial WHO, yaitu pengujian klinik terhadap 4 alternatif terapi yang dilakukan selama ini.
Riset ini dilaksanakan untuk mendapatkan bukti klinis yang lebih kuat dan valid untuk efektivitas serta keamanan obat yang akan digunakan oleh pasien COVID-19.
"Seluruh pasien COVID-19 dirawat dengan terapi dan obat yang sifatnya suportif yang bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh seseorang, sehingga bisa melawan virus Corona," jelas dr Slamet dari rilis yang diterima detikcom, Senin (3/8/2020).
dr Slamet pun menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya akan informasi yang diragukan kebenarannya. Terlebih pada tokoh publik untuk tidak menimbulkan pro dan kontra terkait COVID-19 ini.
"Kepada seluruh pihak, khususnya tokoh publik, kami harap dapat memberikan pencerahan tentang COVID-19 kepada masyarakat dan bukan sebaliknya menimbulkan pro-kontra," imbuhnya.
Dalam rilisnya, Kemenkes juga menyinggung klaim Hadi Pranoto soal obat yang spesifik bisa menanggulani COVID-19. Ditegaskan, hingga saat ini belum ada satu negara atau lembaga manapun di dunia yang sudah menemukan obat atau vaksin yang spesifik bisa menanggulangi COVID-19.
Viral Saat Corona Banyak Diragukan, Dokter Wisma Atlet Kisahkan Kesehariannya
Seorang dokter dari Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, viral di media sosial setelah membagikan aktivitasnya saat bersiap hendak bertugas menangani pasien virus Corona COVID-19. Videonya beredar di tengah banyaknya keraguan tentang bahaya COVID-19.
Diketahui, dokter tersebut bernama Ayuni Rianty. Sudah sekitar satu bulan lamanya Ayuni bertugas sebagai dokter umum di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Sebelum bertugas, Ayuni dan para tenaga medis lainnya wajib mempersiapkan diri, dari menggunakan alat pelindung diri (APD) hingga mengecek apakah APD sudah tertutup dengan rapat atau belum.
"(Selama) 15-20 menit pakai APD. Setelah itu ada tim yang membantu lakban," kata Ayuni saat dihubungi detikcom, Senin (3/8/2020).
Selain itu, Ayuni juga menceritakan bahwa ia harus menggunakan popok selama mengenakan APD. Selama bertugas, para tenaga medis tidak diperkenankan untuk membuka APD, sehingga tidak bisa makan, minum, dan bahkan buang air kecil atau besar.
Hal itu pun ia jalani setiap harinya selama bertugas, yakni 8-9 jam per hari.
"Haus dan lapar masih bisa ditahan, tapi kalau buang air kecil walaupun sudah pakai diapers (popok) nggak bisa keluar. Rasanya nggak enak banget," jelasnya.
Meski dengan beban kerja yang berat, Ayuni mengaku merasa bahagia bisa merawat dan mengobati pasien Corona. Sayangnya, banyak orang di luar sana yang meragukan bahaya Corona dan tidak mematuhi protokol kesehatan.
https://kamumovie28.com/like-my-family-2/