Rabu, 01 Juli 2020

Tips Atur Duit Supaya Nggak 'Boncos' saat New Normal

Pandemi virus Corona (COVID-19) membuat kondisi finansial sebagian besar masyarakat menjadi tak menentu. Banyak pengeluaran baru maupun pengeluaran bulanan yang harus dibayarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Perencana Keuangan Aidil Akbar mengingatkan masyarakat bahwa dalam kondisi ini akan banyak pengeluaran tambahan untuk kesehatan seperti masker, hand sanitizer, hingga vitamin. Untuk itu, masyarakat harus pintar-pintar melihat pengeluaran apa yang bisa dikurangi saat kondisi new normal ini.

"Ini masih belum, hanya baru tahapan pelonggaran PSBB jadi sebenarnya kondisinya masih harus tetap waspada. Oleh sebab itu akan banyak pengeluaran yang tanda kutip harus waspada juga, jangan senang-senang dulu," kata Aidil dalam bincang Anti-boncos saat New Normal melalui live di Instagram @detikcom, Selasa (30/6/2020).

Jika Anda masih bekerja di rumah (work from home/WFH), pengeluaran bisa dikurangi dari uang transportasi yang biasanya harus ke kantor.

"Transportasi yang masih semi WFH itu masih bisa berkurang. Biasanya yang berhubungan sama pekerja kantoran itu yang masih bisa dikurangi kalau dia masih WFH," tuturnya.

Mengingat kondisi seperti ini, Aidil menyarankan agar masyarakat mengurangi makan di luar dan membawa bekal makanan dari rumah selama new normal. Selain untuk menakan pengeluaran, cara ini untuk memastikan makanan yang dimakan terjamin kebersihannya.

"Bukan nggak mau membantu perekonomian tapi untuk menjaga kebersihan. Orang-orang bilang lebih baik bawa bekal, sendok, garpu sendiri dari rumah agar tidak nyampur sama orang," ucapnya.

Untuk mengurangi pengeluaran saat 'nongkrong' dengan teman, Anda bisa menekan pengeluaran dengan cara makan di rumah sebelum berangkat. Dengan begitu, pengeluaran saat 'nongkrong' bisa berkurang karena kemungkinan hanya memesan minuman.

"Kalau mau kemana-mana makan dulu di rumah, jadi saat nongkrong tinggal minum saja. Kalau makan di cafe kan bisa 2-3 kali lipat pengeluarannya. Jadi keluar uang seminimal mungkin saat ke luar sama teman-teman," imbuhnya.

Jokowi Minta Segera Keluarkan Anggaran Kesehatan!

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini pentingnya penggunaan anggaran pemerintah di masa pandemi wabah COVID-19. Anggaran itu bisa mendorong roda ekonomi yang terus melambat.
Jokowi meminta kepada gubernur dan para bupati serta walikota di Jawa Tengah untuk segera mengeluarkan anggarannya di bidang kesehatan. Sebab hal itu juga membantu perputaran roda ekonomi yang sudah melesu akibat pandemi.

"Saya titip kepada gubernur, bupati dan walikota agar anggaran-anggaran yang berkaitan dengan kesehatan itu segera dikeluarkan. Karena ini menyangkut nanti peredaran uang yang ada di masyarakat," tuturnya saat memberikan pengarahan dalam kunjungan kerja di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).

Jokowi juga mengingatkan agar belanja bantuan sosial (bansos) segera disalurkan. Hal itu juga penting untuk membantu kehidupan masyarakat yang terdampak wabah COVID-19.

Dia juga meminta para gubernur, bupati dan walikota untuk menyiapkan anggaran untuk memberikan stimulus ekonomi. Terutama untuk para pelaku UMKM.

"Anggaran untuk ini juga siapkan. pemerintah pusat juga menyiapkan provinsi menyiapkan kabupaten menyiapkan kota menyiapkan. Ini berlapis-lapis seperti ini sehingga tidak ada semua yang tercecer," tambahnya.

"Tiga hal ini segera keluarkan dari APBD kita sekali lagi agar peredaran uang di masyarakat semakin besar. Saya kemarin juga sudah saya perintahkan juga minggu kemarin di seluruh kementerian dan lembaga juga agar mengeluarkan belanja-belanja yang ada dan saya pantau setiap hari. Saya sekarang tahu setiap hari Kementerian ini sudah keluar berapa persen lembaga ini sudah keluar berapa persen kalau masih rendah saya telpon langsung tegur langsung menterinya atau kepala lembaganya karena memang jangan kita biarkan uang yang beredar ini semakin kering atau semakin sedikit," ujarnya.
https://indomovie28.net/gintama-shirogane-no-tamashii-hen-episode-8/

Gaji Ditunda hingga Pidana Menanti PNS Tak Netral di Pilkada

Hak suara Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) akan diawasi ketat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang akan berlangsung 9 Desember. Ada sanksi berat jika itu dilanggar.
Direktur Pengawasan dan Pengendalian Badan Kepegawaian Negara (BKN), Achmad Slamet Hidayat mengatakan ada dua sanksi yang akan dijatuhkan yakni hukuman disiplin tingkat sedang dan hukuman disiplin tingkat berat.

Hukuman disiplin tingkat sedang yakni berupa penundaan gaji secara berkala selama satu tahun, penundaan pangkat selama satu tahun dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun. Hukuman akan diberikan jika PNS memberikan dukungan dengan cara terlibat dalam kegiatan kampanye atau memberikan barang dalam lingkungan unit kerja, anggota keluarga dan masyarakat.

"Serta ketika ASN memberikan dukungan dengan memberikan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan surat keterangan tanda penduduk," kata Achmad melalui webinar, Selasa (30/6/2020).

Sedangkan hukuman disiplin tingkat berat berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama tiga tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan dan pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.

Hukuman disiplin berat akan diberikan jika PNS memberikan dukungan dengan menggunakan fasilitas negara, memberikan dukungan dengan cara membuat keputusan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Abhan menambahkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS atas pelanggaran netralitas, ASN bisa dijatuhkan sanksi administratif atau sanksi pidana.

"Di dalam konteks ini kewenangan Bawaslu untuk menindaklanjuti atas laporan atau temuan terhadap dugaan pelanggaran netralitas ASN ini. Ketika dalam konteks administratif maka peran ASN sangat besar sekali karena rekomendasi penjatuhan sanksi administratif ini harus melalui proses di KSN, baru KSN yang memberikan rekomendasi kepada PPK-nya dan dia yang memberikan sanksi administratif," kata Abhan dalam kesempatan yang sama.

Tips Atur Duit Supaya Nggak 'Boncos' saat New Normal

Pandemi virus Corona (COVID-19) membuat kondisi finansial sebagian besar masyarakat menjadi tak menentu. Banyak pengeluaran baru maupun pengeluaran bulanan yang harus dibayarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Perencana Keuangan Aidil Akbar mengingatkan masyarakat bahwa dalam kondisi ini akan banyak pengeluaran tambahan untuk kesehatan seperti masker, hand sanitizer, hingga vitamin. Untuk itu, masyarakat harus pintar-pintar melihat pengeluaran apa yang bisa dikurangi saat kondisi new normal ini.

"Ini masih belum, hanya baru tahapan pelonggaran PSBB jadi sebenarnya kondisinya masih harus tetap waspada. Oleh sebab itu akan banyak pengeluaran yang tanda kutip harus waspada juga, jangan senang-senang dulu," kata Aidil dalam bincang Anti-boncos saat New Normal melalui live di Instagram @detikcom, Selasa (30/6/2020).

Jika Anda masih bekerja di rumah (work from home/WFH), pengeluaran bisa dikurangi dari uang transportasi yang biasanya harus ke kantor.

"Transportasi yang masih semi WFH itu masih bisa berkurang. Biasanya yang berhubungan sama pekerja kantoran itu yang masih bisa dikurangi kalau dia masih WFH," tuturnya.

Mengingat kondisi seperti ini, Aidil menyarankan agar masyarakat mengurangi makan di luar dan membawa bekal makanan dari rumah selama new normal. Selain untuk menakan pengeluaran, cara ini untuk memastikan makanan yang dimakan terjamin kebersihannya.

"Bukan nggak mau membantu perekonomian tapi untuk menjaga kebersihan. Orang-orang bilang lebih baik bawa bekal, sendok, garpu sendiri dari rumah agar tidak nyampur sama orang," ucapnya.

Untuk mengurangi pengeluaran saat 'nongkrong' dengan teman, Anda bisa menekan pengeluaran dengan cara makan di rumah sebelum berangkat. Dengan begitu, pengeluaran saat 'nongkrong' bisa berkurang karena kemungkinan hanya memesan minuman.

"Kalau mau kemana-mana makan dulu di rumah, jadi saat nongkrong tinggal minum saja. Kalau makan di cafe kan bisa 2-3 kali lipat pengeluarannya. Jadi keluar uang seminimal mungkin saat ke luar sama teman-teman," imbuhnya.
https://indomovie28.net/gintama-shirogane-no-tamashii-hen-episode-7/