Senin, 04 Mei 2020

4 Dampak Negatif Terlalu Sering Nonton Film Porno Bagi Pasangan Menikah

Film berbumbu seksual memang kerap digunakan pasangan untuk meningkatkan gairah bercinta namun bisa menjadi bumerang apabila digunakan secara tidak tepat. Misalnya saja terlalu sering menonton film porno atau erotis.

Terlalu banyak menonton film porno atau erotis bisa berakibat buruk tak hanya secara mental tapi juga fisik. Apa saja dampak negatif dari keranjingan film porno bagi pasangan?

1. Kecerdasan Otak Terganggu

Penelitian terbaru yang dilakukan Max Planck Institute for Human Development, Jerman menunjukkan bahwa pria yang sering menyaksikan adegan seksual ternyata memiliki korteks (struktur pada otak) yang lebih kecil. Padahal bagian berwarna abu-abu pada otak itu turut menentukan tingkat kecerdasan. Seiring makin seringnya pria menonton film porno, kecerdasan mereka pun bisa menurun.

2. Risiko Impotensi pada Pria

Berdasarkan studi yang dilakukan di Jerman, pria yang menonton film porno secara terus menerus cenderung lebih sulit ereksi. Video porno memang menginspirasi dan memotivasi pria untuk melakukan hubungan seks. Namun jika terlalu sering menonton video porno sendirian, masturbasi yang dilakukan pun akan menjadi lebih sering. Hal inilah yang menyebabkan pria mengalami disfungsi ereksi.

3. Meningkatkan Risiko Depresi

Psychology Today menemukan bahwa seseorang yang nonton film porno sedikitnya dua kali seminggu cenderung lebih mudah depresi. Skala depresinya cukup tinggi, hingga berada di angka 18, yang berarti dia mengalami depresi yang cukup akut.

4. Kemungkinan Seks Menyimpang

Film porno juga bisa mempengaruhi penontonnya melakukan seks menyimpang. Misalnya saja, melakukan hubungan intim yang mengandung unsur kekerasan.

"Penyimpangan pertama dilakukan tanpa keinginan kedua belah pihak, jadi yang satu memaksa, itu nggak sehat, saya melihatnya dari aspek kedokteran. Kedua itu dilakukan dengan cara-cara yang menyakiti seperti si pria nggak bisa terangsang kalau nggak menyakiti wanitanya. Wanitanya terpaksa menerima," kata dokter yang mendalami masalah seksologi, Andri Wanananda, MS.

Nonton Film Porno, Pria Temukan Fakta Mengejutkan Tentang Pacar Kakaknya

Seorang pria menemukan fakta mengejutkan tentang pacar kakaknya saat ia menonton film porno. Ia baru mengetahui bahwa ternyata kekasih kakaknya itu adalah bintang film dewasa.

Seperti dilansir China Press, pria ini mengirim surat kepada saudara laki-lakinya yang tinggal di Australia. Pria yang tinggal di China ini membujuk kakaknya untuk putus dengan kekasihnya. Termasuk dalam surat itu adalah instruksi untuk mengunjungi situs porno dengan kata kunci tertentu.

Sang kakak yang tinggal di Perth ini mengakses situs tersebut dan terkejut menemukan wajah yang sangat akrab melakukan tindakan seksual dengan pria lain. Ternyata sang kekasih telah bekerja menawarkan layanan seksual kepada pria lain melalui internet.

"Biarkan aku bertanya sesuatu padamu. Apakah orang ini terlihat familier denganmu? Apakah oran ini kamu?," tanya kepada sang pacar.

"Tidak perlu bertanya apakah itu aku di foto, dan aku tidak merasa harus menjelaskan apa pun," jawabnya.

Yang Bisa Dilakukan Istri Saat Suami Alami Disfungsi Ereksi

Riset membuktikan disfungsi ereksi bisa diatasi, bahkan tanpa perlu si pria mengonsumsi obat-obatan. Dalam membantu suami mengatasi masalah seksnya itu, istri pun bisa punya peran besar. Apa peran istri tersebut?

Dalam riset yang dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine diungkapkan, pria bisa sembuh dari disfungsi ereksi dengan menurunkan berat badannya untuk mereka yang obesitas, mengatur pola makan dengan makanan lebih sehat, lebih aktif bergerak, mengurangi minum alkohol dan tidur cukup. Semua langkah tersebut bisa lebih mudah dilakukan suami ketika mendapat dukungan penuh dari istrinya.

Pimpinan penelitian Dr. Gary Wittert mengatakan selama ini pertambahan usia sering disebut sebagai penyebab utama pria mengalami impoten. Kenyataannya impoten lebih berhubungan dengan gaya hidup tidak sehat.

Dr. Wittert dan timnya melakukan penelitian tentang hubungan antara kondisi kesehatan dan disfungsi ereksi ini dengan melibatkan 800 pria Australia berusia 35-80 tahun. Para responden diteliti selama lima tahun. Gairah seksual responden dilihat dari jawaban mereka pada kuisioner yang diberikan. Mereka ditanya ketertarikan berhubungan seksual dengan pasangan, diri sendiri dan kapan munculnya ketidaktertarikan pada seks.

"Mengurangi berat badan ketika obesitas, memperbaiki asupan nutrisi dan lebih rajin berolahraga akan selalu sepadan karena kesehatan lebih baik hal, risiko Anda terkena masalah jantung dan penyakit diabetes ikut menurun," kata Dr. Wittert, profesor dan direktur dari Freemasons Foundation Centre for Men's Health, Universitas Adelaide, Australia.

Apa hubungan penyakit jantung dan diabetes terhadap kemampuan ereksi pria? Penis atau Mr. Happy terdiri dari berbagai jaringan dan aliran darah. Sehingga ketika terjadi masalah pada aliran darah ke penis, ini bisa tanda adanya masalah aliran darah ke bagian tubuh lainnya yang tidak terdeteksi. "Penelitian menunjukkan bahwa disfungsi ereksi bisa menjadi indikasi adanya penyakit vaskuler atau arteri seperti serangan jantung dan stroke," jelas pakar kesehatan jantung asal Los Angeles, dr. Tanvir Hussain.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Obstercian dan Gynecological Survey dengan melibatkan 1.400 pria menemukan adanya hubungan kuat antara disfungsi ereksi dengan masalah pada koroner arteri. Studi tersebut juga mengungkapkan ketika seorang pria mengalami disfungsi ereksi di usia muda dia berisiko terkena penyakit jantung di masa depan.

Sedangkan untuk penyakit diabetes, salah satu dampak paling buruk ketika seseorang terkena diabetes adalah kerusakan pada syaraf dan alirah darah. Dan karena dua hal tersebut menjadi hal terpenting untuk membuat penis ereksi, tidak mengherankan ketika seorang pria terkena diabetes, dia pun jadi mengalami disfungsi ereksi. Pria berusia 45 tahun atau lebih muda dari itu harus mewaspadai hal ini. Ketika mereka mengalami disfungsi ereksi bisa menjadi peringatan adanya masalah diabetes.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases mengungkapkan pria yang didiagnosa menderita diabetes terkadang memiliki masalah ereksi 10-15 tahun lebih cepat dari biasanya ejakulasi dini menyerang. Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 555 pria Italia terungkap juga, masalah sulit ereks