Senin, 04 Mei 2020

Sstt...4 Hal Ini Ternyata Bikin Pria Khawatir Saat Bercinta

Tidak hanya wanita yang sering merasa khawatir dengan apa yang harus dilakukannya atau bagaiamana aksinya saat bercinta. Pria pun demikian. Meskipun pria kerap dianggap memiliki gairah seks yang lebih besar dibandingkan wanita dan terbilang jarang mengalami masalah ketika bercinta, ada kalanya timbul rasa cemas bahkan tidak percaya diri di ranjang.

Faktor apa saja yang bisa membuat pria khawatir saat bercinta? Seperti dikutip dari Your Tango, empat hal ini yang bikin pria cemas dalam urusan seks:

1. Orgasme
Bagi pria, seks ada tujuannya, yaitu mendapatkan orgasme ketimbang keintiman emosional dengan pasangan. Kebanyakan pria menilai 'kejantanan' mereka dari seberapa sering mereka orgasme setiap kali bercinta. Maka dari itu, orgasme menjadi salah satu faktor yang membuat pria cemas akan performa bercintanya. Padahal kualitas seks tidak selalu bisa diukur dengan orgasme. Bisa mencapai klimaks memang tidak dipungkiri menjadi hal yang penting. Namun yang diprioritaskan adalah bagaimana hubungan seks itu bisa mendekatkan pasangan secara fisik maupun emosional, dan meningkatkan kualitas hubungan pernikahan antar suami istri.

2. Ukuran Penis
Film porno umumnya menampilkan pria dengan ukuran Mr Happy besar atau panjang. Hal itu membuat pria menganggap, semakin besar ukuran penis maka semakin puas juga pasangan. Padahal, ukuran penis bukan satu-satunya penentu kepuasan seks. Bagi wanita, pria yang penyayang dan perhatian lebih bisa memuaskan pasangannya ketimbang memiliki penis besar tapi cuek dan egois. Ikatan emosional saat bercinta, adalah hal terpenting bagi wanita.

3. Gerakan Tangan
Ternyata banyak pria yang tidak tahu bagaimana menggerakkan tangan mereka ketika bercinta. Apa yang boleh dan jangan disentuh, apa yang membuat wanita nyaman dan tidak. Mereka juga takut kalau sentuhan tangan yang mereka berikan pada pasangan akan terasa canggung dan aneh. Alhasil, pria pun ragu bagaimana seharusnya menyentuh pasangan mereka.

Untungnya, kekhawatiran ini biasanya terjadi di malam dan bulan-bulan pertama pernikahan. Namun seiring berjalannya waktu, pria akan merasa lebih nyaman dan tahu titik-titik rangsang yang bisa membuat pasangan mendapatkan rangsangan seksual.

4. Tampilan Perut
Umumnya wanita yang lebih mengkhawatirkan bentuk tubuh mereka. Tapi hal yang sama juga terjadi pada pria. Kebanyakan pria merasa tidak percaya diri dengan berat badan terutama tampilan perutnya. Memiliki perut buncit atau sedikit gemuk, kerap membuat pria khawatir akan mengecewakan pasangan.

Secara psikologis, manusia memang akan merasa malu saat tampil tanpa sehelai pakaian pun di depan orang lain meskipun itu dengan pasangan sendiri. Terlebih lagi jika ia memiliki masalah kelebihan berat badan atau mungkin justru terlalu kurus. Jika kepercayaan diri pria 'luntur' karena situasi ini, yang bisa dilakukan adalah memilih posisi doggy style atau spooning saat bercinta.

Pemanasan Sebelum Bercinta, 5 Cara Foreplay Ini Tak Disukai Wanita

Satu kesalahan saja dilakukan pria saat foreplay, wanita bisa kehilangan gairahnya untuk bercinta. Untuk menghindari kesalahan tersebut, tidak ada salahnya mengetahui foreplay seperti apa yang tak disukai wanita.

Berikut ini lima cara foreplay yang dibenci wanita, seperti dikutip dari askmen:

1. Terlalu Kasar
Pria biasanya ingin menunjukkan sisi maskulinnya. Oleh karena itu dalam melakukan gerakan pun ia berusaha tampak tegas dan terkadang terlalu agresif. Hal itu pun membuat mereka menyentuh pasangannya seolah-olah begitulah mereka juga ingin disentuh. Padahal hal serupa tidak berlaku untuk wanita.

Wanita ingin disentuh dengan lembut. Jangan terlalu kasar atau terburu-buru saat memberinya sentuhan di titik-titik yang disukainya. Sentuh wanita perlahan dengan lembut, baru naikkan intensitas sentuhan tersebut.

3 Sebab Wanita Kesakitan Saat Bercinta dan Cara Mengatasinya

Aktivitas bercinta tak melulu terasa menyenangkan untuk pasangan, apalagi jika istri merasakan sakit saat bercinta. Riset yang dirilis Journal of Sexual Medicine mengungkapkan 30 persen wanita merasakan sakit saat berhubungan seks dengan pasangannya.

Hasil studi didapat dengan menganalisa data dari Center for Sexual Health Promotion di Indiana University. Berdasarkan survei yang dilakukan pada 2012 itu terungkap bahwa hampir 50 persen wanita tidak mengomunikasikan tentang sakit yang dirasakannya ketika bercinta pada pasangannya. Mereka pun terpaksa menahan sakit seolah semuanya berjalan dengan normal.

Rasa sakit saat bercinta bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya adanya penyakit endometriosis. Namun kasus yang lebih sering terjadi cenderung tidak berbahaya dan terbilang normal. Misalnya karena Miss V yang kering atau merasa tidak nyaman.

"Kebanyakan kondisi yang menyebabkan sakit ketika bercinta bisa diatasi," ujar Debby Herbenick, Ph.D., seorang pakar seks seperti dikutip dari Women's Health USA.

Jenis rasa sakit pun berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Jika Anda termasuk wanita yang kerap merasakan sakit ketika berhubungan seks, simak beberapa tips untuk mengatasinya berikut ini:

1. Miss V Kering

Penetrasi seks sulit dilakukan dan tidak berjalan mulus, umumnya disebabkan oleh kekeringan pada vagina. Kurangnya cairan pelumas alami Miss V merupakan penyebab utama dan paling umum yang menyebabkan rasa sakit. Miss V yang kering, biasanya diakibatkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu (antidepresan, obat flu, obat anti alergi). Berendam di air hangat sebelum bercinta juga bisa membuat Miss V kering.

Untuk mengatasinya, Anda bisa memakai lubrikan sintetis pada area Miss V. Studi yang dilakukan Indiana University menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan lubrikan, rasa sakitnya jauh berkurang. Pilihlah lubrikan berbentuk gel yang berbasis air, karena lebih nyaman dan lebih mudah dibersihkan. Ulangi penggunaannya jika diperlukan.

2. Miss V Sakit Disertai Gatal

Jika merasakan sakit disertai gatal, dan semakin bertambah ketika penetrasi, kemungkinan besar penyebabnya adalah infeksi pada cairan vagina. Umumnya diakibatkan oleh konsumsi antibiotik. Selain itu, seks oral juga bisa membuat keseimbangan pH pada area Miss V terganggu. Sebuah studi menunjukkan, wanita yang mengalami infeksi cairan vagina tiga kali lebih sering menerima oral seks dari pasangannya.

Segera periksakan ke dokter untuk memastikan pengobatan yang tepat. Hindari dulu berhubungan seks untuk sementara waktu, sampai infeksi sembuh.

3. Miss V Perih Seperti Tersayat Pecahan Kaca

Rasa perih yang cukup tajam ketika penetrasi, khususnya di area luar vagina menandakan Anda mengalami ulvodynia; gangguan sistem syaraf pusat. Kondisi ini dialami 16 persen wanita dan biasanya sulit diidentifikasi. Ulvodynia seringkali dikira dokter sebagai infeksi jamur.

Pastikan Anda datang ke ginekolog atau dokter kelamin yang telah berpengalaman. Biasanya akan diberikan resep lidocaine yang membantu mengontrol sensitivitas pada syaraf ketika mendapat sentuhan. Terapi fisik juga diberikan pada pasien dengan kondisi akut. Bisa juga mengatasinya dengan bantuan vibrator. Studi menunjukkan, penggunaan vibrator akan membingungkan sistem syaraf pusat sehingga rasa sakit teralihkan.