Sabtu, 02 Mei 2020

Tanda-tanda Pendarahan Lambung Seperti Dialami Erwin Prasetya Eks Dewa 19

Mantan bassist band Dewa 19, Erwin Prasetya dikabarkan meninggal dunia hari ini, Sabtu (2/5/2020). Kabar duka ini awalnya tersebar melalui pesan WhatsApp dan dikonfirmasi lewat akun Instagram milik Stanley Tulung.
Di dalam kolom komentar unggahan Stanley, banyak pertanyaan dari netizen perihal penyebab kematian Erwin. Pengamat musik Bens Leo menjelaskan Erwin memiliki masalah pendarahan lambung.

"Iya (meninggal), subuh tadi. Dia pendarah di lambung dan sempat turun kesadaran," kata Bens Leo saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/5/2020).

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Premier Bintaro, dr Indra Wijaya, SpPD-KEMD, penyebab dari pendarahan lambung ini bisa terjadi karena maag kronis yang tidak diobati hingga akhirnya menimbulkan luka.

"Bisa juga karena obat-obatan yang merusak dinding lambung, adanya infeksi seperti Helicobacter pylori, bisa juga karena kanker lambung yang menimbulkan luka," jelasnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/5/2020).

dr Indra mengatakan ada beberapa gejala-gejala awal yang bisa saja dirasakan penderitanya. Gejala awalnya terdiri dari nyeri ulu hati yang hebat, muntah darah, bahkan bisa sampai buang air besar (BAB) darah yang fesesnya biasanya berwarna hitam.

"3 hari gak ada perbaikan (gejala), periksa ke dokter. Kalau nyeri hebat atau ada tanda bahaya seperti pendarahan, segera periksa ke dokter," imbuhnya.

Eks Bassist Dewa 19 Meninggal, Disebut karena Pendarahan Lambung

Mantan pemain bass atau bassist grup musik Dewa 19, Erwin Prasetya, dikabarkan meninggal dunia pada hari Sabtu (2/5/2020). Kabar ini pertama kali tersebar lewat pesan WhatsApp lalu dibenarkan oleh akun instagram milik Stanley Tulung.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah berpulang Erwin Prasetya, ex DEWA 19. Semoga arwahnya diterima disisi-NYA. Selamat jalan Win. Karyamu akan kami kenang. Info by Yuril Ayunir dan teman2 musisi Surabaya," tulis Stanley.

Dalam kolom komentar unggahan Stanley banyak netizen bertanya tentang penyebab meninggalnya Erwin. Hal ini lalu dijawab oleh Yuril Ayunir.

"Sakit pendarahan lambung, mas," ujar Yuril seperti dikutip dari InsertLive.

Dikutip dari Mayoclinic, pendarahan atau perdarahan lambung terjadi karena ada pembuluh darah yang pecah. Penyebabnya bisa mulai dari infeksi, asam lambung, obat-obatan, hingga kebiasaan konsumsi alkohol yang berlebihan.

"Tingkat pendarahan bisa bervariasi mulai dari ringan hingga berat yang dapat sampai mengancam nyawa," tulis Mayoclinic.

Sebaran Pasien Virus Corona di Indonesia, 1.665 Sembuh 831 Meninggal

Pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Sabtu (2/5/2020) telah mencapai 10.843 kasus. Sebanyak 1.665 pasien dinyatakan sembuh, 831 pasien meninggal.
"Tetap di rumah, karena kita tidak tahu mana orang yang membawa virus mana yang tidak," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Sabtu (2/5/2020).

Berikut sebaran pasien yang sembuh dan meninggal hingga saat ini.

SEMBUH
Aceh 6
Bali 129
Banten 34
Bangkabelitung 4
Bengkulu 1
DI Yogyakarta 48
DKI Jakarta 513
Jambi 1
Jawa Barat 147
Jawa Tengah 112
Jawa Timur 165
Kalimantan Barat 8
Kalimantan Timur 13
Kalimantan Tengah 11
Kalimantan Selatan 24
Kalimantan Utara 5
Kepulauan Riau 22
Nusa Tenggara Barat 32
Sumatera Selatan 29
Sumatera Barat 30
Sumatera Utara 41
Sulawesi Utara 17
Sulawesi Tenggara 11
Sulawesi Barat 4
Sulawesi Selatan 145
Sulawesi Tengah 11
Lampung 13
Riau 23
Maluku Utara 3
Maluku 12
Papua 48
Nusa Tenggara Timur 1
Gorontalo 2

MENINGGAL
Aceh 1
Bali 4
Banten 41
Bangka Belitung 1
Bengkulu 1
DI Yogyakarta 7
DKI Jakarta 392
Jawa Barat 84
Jawa Tengah 62
Jawa Timur 106
Kalimantan Barat 3
Kalimantan Timur 1
Kalimantan Tengah 6
Kalimantan Selatan 9
Kalimantan Utara 1
Kepulauan Riau 9
Nusa Tenggara Barat 4
Sumatera Selatan 3
Sumatera Barat 15
Sumatera Utara 13
Sulawesi Utara 4
Sulawesi Tenggara 2
Sulawesi Selatan 40
Sulawesi Tengah 3
Sulawesi Barat 1
Lampung 5
Riau 5
Papua 6
Papua Barat 1
Gorontalo 1

5 Hal Ini Bisa Bikin Berat Badan Malah Naik Saat Puasa

Selama puasa di bulan Ramadhan, sebagian orang mengeluhkan berat badan naik meski menjalankan puasa. Jika kamu salah satu yang mengalaminya, mungkin saja ada kesalahan dalam pola makan dan aktivitas selama menjalani puasa.
Supaya berat badan tidak terus naik dan bisa memicu berbagai penyakit, mengetahui penyebabnya mungkin bisa membantu untuk mengontrol pola makan dan aktivitas harian selama Ramadhan.

Dikutip dari laman Al Arabiya, berikut beberapa kesalahan yang bisa menyebabkan berat badan kamu naik selama puasa Ramadhan.

1. Tidak ada perencanaan
Tak merencanakan apa pun dengan apa yang seharusnya dimakan adalah penyebab perut buncit saat puasa Ramadhan. Tanpa memiliki rencana diet yang tepat, kamu akan bebas makan segala hidangan sahur dan berbuka yang ada di meja makan.

Cobalah atur rencana makan sehat kamu dengan porsi seimbang dan menu bergizi. Seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, atau ikan tanpa lemak.

Selain makanan, jadwalkan aktivitas rutin misalnya meluangkan waktu untuk olahraga ringan sebelum berbuka puasa, jam bangun, dan tidur, dan sebagainya.

2. Dehidrasi
Cukup minum bisa mengendalikan keinginan ngemil dan makan banyak saat sahur dan berbuka puasa. Memang ketika puasa tidak bisa minum dalam 12-13 jam. Namun tak mustahil menjaga tubuh tetap terhidrasi, meningkatkan kerja pencernaan, sekaligus menurunkan berat badan.

Minumlah setidaknya delapan gelas air selama jam-jam tidak puasa. Kamu bisa menjadwalkannya dengan minum dua gelas air saat berbuka, empat gelas air di waktu antara buka dan sahur, dan dua gelas saat sahur. Agar tak sering-sering buang air kecil dan memperparah dehidrasi, batasi mengkonsumsi kopi, teh, dan soda.

3. Kalap saat berbuka
Bagi sebagian orang, kumandang azan magrib layaknya panggilan untuk 'balas dendam'. Alhasil, saat berbuka langsung menyantap apa saja yang disajikan, baik itu goreng-gorengan, roti, minuman, dan makanan manis dalam jumlah besar.

Kontrol diri ya detikers untuk tidak memanfaatkan buka puasa sebagai ajang balas dendam. Mulailah minum dan makan yang ringan dengan porsi kecil. Setelah berbuka, jika ingin melanjutkan makan dengan porsi tak berlebihan, gunakan patokan porsi makan siang atau makan malam kamu biasanya. Selain itu, makanlah makanan yang menyehatkan dengan banyak kombinasi sayuran dan daging tanpa lemak.

Untuk asupan karbohidrat kompleks, bisa memilih nasi merah ketimbang nasi putih. Nasi merah dapat menstabilkan gula darah dan mencegah makan berlebih.

4. Gula berlebih
Kolak, es buah, biji salak, es teh manis, es sirup, dan hidangan manis lainnya sudah menjadi takjil khas berbuka puasa Ramadhan. Bayangkan jika selama 30 hari kamu terus-menerus mengkonsumsi makanan tinggi gula itu?

Konsumsi gula berlebih adalah penyebab utama obesitas, diabetes, dan berbagai penyakit lainnya. Semakin sedikit gula yang dikonsumsi akan semakin baik. Bahkan makan buah sekalipun tetap harus dikonsumsi dalam takaran sedang.

Jika kamu ingin berat badan stabil atau turun saat puasa, jauhkan makanan-makanan manis itu dari pandangan kamu ya detikers. Lebih baik minum air putih atau teh dan kopi tanpa gula dalam jumlah sedikit.

5. Malas bergerak
Puasa seringkali menjadi alasan untuk mengurangi aktivitas dan cenderung bermalas-malasan. Tapi, tubuh akan terasa lebih lemas jika tidak banyak bergerak, bukan sebaliknya.

Membuat tubuh aktif bergerak tak melulu harus berolahraga intensitas tinggi. Niat olahraga selama puasa bukan untuk menghilangkan lemak, melainkan untuk menguatkan otot dan melenturkan sendi.

Cukup dengan aktivitas jalan santai, naik-turun tangga, membersihkan rumah, berkebun, yoga, berenang, atau coba push up, squat, pull up, dan plank agar tubuh tetap bugar saat puasa.

Supaya kegiatan olahraga lebih menyenangkan dan tidak membuat stres, lakukan bersama anggota keluarga. Kamu akan lebih mudah untuk konsisten berolahraga jika menikmatinya.