Jumat, 01 Mei 2020

Jejak Sejarah Budaya Tionghoa di Kuala Terengganu Malaysia

Kuala Terengganu adalah kota di negeri Terengganu yang merupakan salah satu negara bagian Malaysia, terletak di Semenanjung Malaysia, Kuala Terengganu memiliki sejarah perkembangan yang tidak bisa terlepaskan dari peran para pedagang asal Tiongkok. Hal ini dapat kita lihat dari bukti sejarah dengan adanya perkampungan Pecinan yang terletak di Jalan Bandar, Kuala Terengganu.
Kampung ini dulunya merupakan tempat perkumpulan para pedagang dari Tiongkok dan orang-orang Tionghoa yang singgah ke Terengganu pada sekitar abad ke-18. Para pedagang ini melakukan interaksi dengan beberapa pelayar dari Semenanjung Malaka untuk melakukan proses perdagangan. Hampir sama dengan cerita perkembangan sejarah perdagangan di Melaka.

Menurut sejarahnya, perkembangan kaum Tionghoa di KualaTerengganu terbilang cepat. Pada abad ke-19, para pedagang Tionghoa sudah berkomunikasi dengan bahasa Melayu Terengganu. Kondisi ini menjadikan Kuala Terengganu sebagai salah satu pusat perdagangan penting di Semenanjung Melayu. Namun demikian dengan berkembangnya perdagangan di Selat Malaka, maka sejarah perdagangan di Terengganu mengalami kemerosotan.

Di kampung pecinan Kuala Terengganu sendiri terdapat jajaran bangunan-bangunan tua yang merupakan sisa-sisa masa keemasan perdagangan di Kuala Terengganu. Bangunan-bangunan tua tradisional tersebut berada di jalan yang lokasinya tepat  di sisi Sungai Terengganu.

Di siang hari kampung ini ramai dengan aktivitas perdagangan ala kampung Pecinan. Banyak kedai-kedai yang memiliki macam-macam dagangan sampai dengan kedai-kedai makan.

Keindahan warna-warni bangunan tradisional Kampung Pecinan Kuala Terenggani masuk ke dalam daftar situs sejarah yang mendapat bantuan dari World Monument Fund (WMF). Pemerintah Kerajaan Malaysia menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu tempat wisata sejarah di Terengganu pada 2008. Selain nuansa kampung ini yang penuh warna di sepanjang jalan juga dihiasi lampion-lampion yang menambah nuansa tradisional daerah tersebut.

Di salah satu sudut jalan Kampung Pecinan dibangun Kuil Ho Ann Kiong. Kuil ini merupakan yang disebut merupakan bangunan tertua di kawasan tersebut. Kuil ini dibangun pada 1801 di Kampung Tionghoa dan menjadi tempat berkumpul untuk berdoa bagi suku Hokkien dan Hainan. Saat tahun baru China, kuil ini sangat ramai.

Sedangkan di sudut lainnya kita dapat melihat Pasar Payang yang merupakan pasar tradisional di kawasan tersebut. Pasar payang adalah salah satu tempat bersejarah bagi perdagangan di Terengganu.

Sangat menarik menelusuri jejak sejarah Kuala Terengganu, dan sampai saat ini Kampung Pecinan Kuala Terengganu masih kekal dengan aktivitas perdagangannya, seakan tak lekang dengan perkembangan zaman.

Terungkap, Ini Tempat Paling Berbahaya Sepanjang Sejarah Bumi

Mungkin ada di antara traveler yang penasaran, perihal tempat paling berbahaya sepanjang sejarah Bumi. Jawabannya ada di gurun ini.
Nama Gurun Sahara yang merupakan padang pasir terbesar di dunia tentu sudah tak asing di telinga traveler. Gurun yang memiliki total luas hingga 9 juta kilometer persegi kerap diabadikan lewat syair hingga lagu atas pesonanya.

Hanya apabila ditilik dari segi sejarah dan fosilnya, kehidupan di Gurun Sahara malah sangat berbeda pada 100 juta tahun silam. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Jumat (1/5/2020), para ahli paleontologi bahkan sepakat menyebut nama Gurun Sahara sebagai tempat paling berbahaya dalam sejarah bumi.

Fakta itu pun dapat dilihat di wilayah perbatasan antara Maroko dan Algeria yang disebut sebagai Kem Kem Group. Pasalnya, lokasi itu menyimpan begitu banyak formasi batuan yang menyimpan sejarah Bumi sekitar 10 juta tahun silam seperti diberitakan IFL Science.

Di lokasi tersebut, para peneliti menemukan banyak fosil cartilaginous, kura-kura, pterosaurus, dinosaurus dan aneka tumbuhan zaman prehistorik selama beberapa dekade.

Yang membuatnya lebih berbahaya, Kem Kem Groups diketahui menyimpan banyak fosil karnivora berbadan raksasa. Tampak juga keanekaragaman Afrika Utara yang jauh lebih banyak dari apa yang ada di benua tersebut.

Dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan di Zookeys, sekelompok peneliti internasional membandingkan satu dekade ekspedisi dan rekor dari Kem Kem serta catatan fosil dari sejumlah museum di seluruh dunia. Hasilnya adalah catatan komprehensif fosil vertebrata dari Sahara selama hampir seribu tahun.

Data tersebut juga memberi gambaran jelas seputar lokasi dan kapan Gurun Sahara menjadi tempat paling berbahaya dalam sejarah Bumi. Ternyata, Gurun Sahara disebut paling berbahaya saat zaman Cretaceous.

Thailand Buka Kembali 14 Bandara untuk Layani 32 Rute Domestik

Seiring dengan aktivitas masyarakat yang kembali normal, pemerintah Thailand mengumumkan pengoperasian kembali 14 bandara di negara tersebut. Mulai awal Mei, akan ada 32 rute penerbangan domestik yang diizinkan beroperasi di bawah pengawasan Departemen Bandara.
Dengan adanya jadwal penerbangan terbatas ini, diperkirakan bandara-bandara itu akan menerima 3.000 penumpang setiap hari. Jumlah ini jauh dari kondisi normal sebelum pandemi Corona dimana Thailand melayani sekitar 40.000 penumpang domestik per hari.

Sebagian besar bandara yang akan dibuka ini terletak di provinsi yang temuan kasus Corona rendah akhir-akhir ini dan yang telah mencabut aturan pembatasan, seperti Bandara Nakhon Si Thammarat dan Udon Thani.

Dilansir dari The Thaiger, Direktur Jenderal Departemen Bandara, Tawee Gasisam-ang menjelaskan adanya panduan ketat di semua bandara yang akan dibuka kembali. Nantinya mesin bagasi akan didisinfektan, adanya partisi di konter check-in untuk memisahkan staf dengan penumpang, tempat duduk bandara diatur ulang, dan semua penumpang akan diukur suhu tubuhnya.

Sementara itu, maskapai Thai Airways International telah mengklarifikasi rumor yang mengatakan maskapainya akan menangguhkan layanan selama empat bulan setelah akhir Mei. Wakil Presiden Eksekutif Thai Aiwarys, Soradej Namruangsri menegaskan akan segera melanjutkan penerbangan internasional setelah situasi COVID-19 membaik.

Di samping itu, Manajer Umum Bandara Internasional Don Mueang mengharapkan banyak penumpang yang akan bepergian selama liburan panjang di bulan Mei. Setidaknya ada empat hari libur nasional di Thailand selama bulan Mei.

"Penumpang yang demam atau tidak mengenakan masker, tidak akan diizinkan masuk ke terminal dan antrean telah ditandai dimana penumpang menjaga jarak 1 meter satu sama lain baik ketika mengantre tiket, pemeriksaan bagasi, atau naik ke pesawat," ungkapnya.

Pembukaan bandara ini hanya berlaku untuk lalu lalang domestik sementara untuk penerbangan internasional masih ditangguhkan sampai 31 Mei. Penerbangan internasional yang diizinkan hanyalah yang terkait dengan militer, pesawat yang terpaksa mendarat darurat, penerbangan misi kemanusiaan, penerbangan yang membawa tenaga medis dan bantuan, serta repatriasi dan penerbangan kargo.

Jejak Sejarah Budaya Tionghoa di Kuala Terengganu Malaysia

Kuala Terengganu adalah kota di negeri Terengganu yang merupakan salah satu negara bagian Malaysia, terletak di Semenanjung Malaysia, Kuala Terengganu memiliki sejarah perkembangan yang tidak bisa terlepaskan dari peran para pedagang asal Tiongkok. Hal ini dapat kita lihat dari bukti sejarah dengan adanya perkampungan Pecinan yang terletak di Jalan Bandar, Kuala Terengganu.
Kampung ini dulunya merupakan tempat perkumpulan para pedagang dari Tiongkok dan orang-orang Tionghoa yang singgah ke Terengganu pada sekitar abad ke-18. Para pedagang ini melakukan interaksi dengan beberapa pelayar dari Semenanjung Malaka untuk melakukan proses perdagangan. Hampir sama dengan cerita perkembangan sejarah perdagangan di Melaka.

Menurut sejarahnya, perkembangan kaum Tionghoa di KualaTerengganu terbilang cepat. Pada abad ke-19, para pedagang Tionghoa sudah berkomunikasi dengan bahasa Melayu Terengganu. Kondisi ini menjadikan Kuala Terengganu sebagai salah satu pusat perdagangan penting di Semenanjung Melayu. Namun demikian dengan berkembangnya perdagangan di Selat Malaka, maka sejarah perdagangan di Terengganu mengalami kemerosotan.

Di kampung pecinan Kuala Terengganu sendiri terdapat jajaran bangunan-bangunan tua yang merupakan sisa-sisa masa keemasan perdagangan di Kuala Terengganu. Bangunan-bangunan tua tradisional tersebut berada di jalan yang lokasinya tepat  di sisi Sungai Terengganu.

Di siang hari kampung ini ramai dengan aktivitas perdagangan ala kampung Pecinan. Banyak kedai-kedai yang memiliki macam-macam dagangan sampai dengan kedai-kedai makan.