Minggu, 12 April 2020

Presiden Rusia Naikkan Gaji Tenaga Medis hingga 15 Juta Rupiah

Bagi tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam memerangi virus Corona COVID-19, Presiden Rusia, Vlamidir Putin, menyatakan mereka akan mendapatkan kenaikan gaji. Tak tanggung-tanggung, Putin menaikkan gaji mereka hingga 15 juta rupah karena menganggap para tenaga medis sama dengan pasukan militer yang siap berperang.
Mengutip RT.com, kenaikan gaji ini tak hanya ditujukan bagi perawat atau dokter. Namun pengemudi ambulans pun menerima kenaikan gaji tersebut.

Kenaikan gaji ini diumumkan akan berlaku selama tiga bulan ke depan. "Mereka bekerja tanpa pamrih, sebagai satu tim. Para spesialis ini sedang bekerja di garis depan," ujar Putin.

Selain itu, dalam pernyataannya Putin mengungkap kalau tenaga medis setempat akan diberikan asuransi sebagai jaminan pemerintah saat ini. Ia pun menyoroti beberapa hal yang menjadi dampak dari wabah Corona, salah satunya kehilangan pekerjaan karena di-PHK.

"Jika orang tidak memiliki pekerjaan, kami akan membantu mereka secara langsung," ujarnya.

Dokter Pasang Foto Sambil Tersenyum di APD Agar Pasien Bisa Mengenalinya

Berada di rumah sakit agar bisa sembuh dari virus Corona saja kedengarannya sudah menakutkan. Lalu harus melihat petugas kesehatan datang dengan penutup mata, hidung, mulut, dan APD lengkap, tak jarang membuat pasien pun ikut merasa tertekan.
Melihat situasi tersebut, ahli paru dari Scripps Mercy Hospital, San Diego, Robertino Rodriguez memutuskan memasang foto dan namanya di APD. Upaya ini ia lakukan sebagai cara menenangkan pasiennya.

"Kemarin saya merasa sangat tidak tega karena pasien harus melihat saya ke UGD saat kesana dan memakai APD lengkap. Satu senyuman bisa membuat perbedaan besar bagi pasien yang ketakutan. Jadi hari ini aku membuat 'lencana' yang dilaminasi untuk APD-ku. Jadi pasien bisa melihatku tersenyum dan bisa lebih tenang, tulis Rodriguez di akun Instagram pribadi miliknya yang saat ini tengah viral.

Ide Rodriguez ternyata juga telah menginspirasi banyak petugas kesehatan lainnya. Derek DeVault, perawat di Los Angeles dan beberapa rekannya mengikuti jejak Rodriguez dan menyebut ide tersebut sangat luar biasa.

"Pasien-pasien ini sendirian di rumah sakit, tidak diizinkan dijenguk dan hanya dikelilingi petugas kesehatan yang tertutup dari ujung kepala sampai kaki dengan APD. Melihat foto siapa yang menanganinya bisa membawa kemudahan dan kenyamanan di saat-saat yang penuh tekanan," pungkas DeVault dikutip dari CNN.

Konsultasi Kesehatan Bisa Dapat Voucher Makanan, Begini Caranya

 Saat ini sebagian masyarakat khawatir saat hendak berobat atau berkonsultasi ke dokter dengan langsung datang ke rumah sakit. Selain cemas tertular virus Corona (COVID-19), rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya juga kian meningkatkan aturan ketat terhadap pengunjung.
Konsultasi ke dokter secara daring jadi pilihan alternatif di tengah pandemi saat ini. Salah satunya lewat aplikasi GrabHealth powered by Good Doctor yang menyediakan layanan konsultasi daring dengan dokter yang kini bisa dilakukan meski dari rumah saja.

Konsultasi GrabHealth ini dapat diakses secara gratis, tersedia 24 jam setiap harinya, dan melayani semua pertanyaan tentang kesehatan serta dijawab oleh mitra profesional dari Good Doctor.

Dilihat dari aplikasi Grab, Minggu (12/4/2020), Grab juga memberi voucher GrabFood Rp 25 ribu buat 100 pengguna baru setiap harinya yang menggunakan layanan GrabHealth. Promo ini berlaku pada tanggal 8-15 April 2020.

Pengguna baru adalah pengguna aplikasi Grab yang baru pertama kali masuk ke halaman muka GrabHealth powered by Good Doctor. Lalu menerima ketentuan halaman persetujuan dan menggunakan layanan chat di hari yang sama.

Adapun sesi tanya jawab atau konsultasi yang sah, yaitu pengguna mengajukan minimal satu pertanyaan, dapat berupa keluhan ataupun menanyakan informasi seputar kesehatan. Sesi harus ditutup oleh dokter dengan rangkuman atau summary.

Sementara pengiriman voucher GrabFood akan dilakukan selambat-lambatnya 7 hari setelah periode berakhir di tanggal 15 April 2020.

Alat Tes Corona Dinilai Tak Akurat, Inggris Minta China Kembalikan Uangnya

Pemerintah Inggris ingin uangnya dikembalikan oleh China setelah 3,5 juta tes antibodi yang dibelinya dinilai tak akurat. Departemen Kesehatan Inggris mengaku tidak ada satupun alat tes yang dipesan dari produsen China pada Maret lalu, lulus saat pemeriksaan akurasi.
"Kami saat ini bekerja dengan beberapa perusahaan yang menawarkan tes antibodi dan mengevaluasi keefektifannya," ujar juru bicara Departemen Kesehatan, dikutip dari Dailymail.

Beberapa pemerintah Eropa telah menolak peralatan buatan China yang dirancang untuk memerangi virus Corona COVID-19. Sebelumnya Kementerian Kesehatan Belanda menarik 600 ribu masker wajah pada akhir Maret karena tidak cocok dan filternya rusak.

Spanyol mengalami masalah yang serupa dengan kit pengujian dari China ketika 60 ribu tes yang dibelinya tidak lolos akurasi. Bahkan Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic, mengatakan sejuta alat tes dari China tidak akurat sehingga mereka langsung membuangnya di danau Danube.

Sebelumnya Irlandia mengeluarkan ultimatum ke China minggu lalu. Hal itu dikarenakan 20 persen dari Alat Pelindung Diri (APD) senilai 176 juta pound atau setara 3 triliun yang dibeli dari China tidak dapat digunakan oleh petugas kesehatan di garis depan.
Dr Bharat Pankhania, dosen klinis senior dari University of Exeter Medical School, mengklaim di tengah pandemi Corona banyak produsen asing yang menjual barang-barangnya di bawah standar.

"Kami sekarang terikat pada pembuatan asing yang dapat memasok dengan barang-barang di bawah standar pada saat krisis (pandemi Corona)," ujar Dr Bharat.

Presiden Rusia Naikkan Gaji Tenaga Medis hingga 15 Juta Rupiah

Bagi tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam memerangi virus Corona COVID-19, Presiden Rusia, Vlamidir Putin, menyatakan mereka akan mendapatkan kenaikan gaji. Tak tanggung-tanggung, Putin menaikkan gaji mereka hingga 15 juta rupah karena menganggap para tenaga medis sama dengan pasukan militer yang siap berperang.
Mengutip RT.com, kenaikan gaji ini tak hanya ditujukan bagi perawat atau dokter. Namun pengemudi ambulans pun menerima kenaikan gaji tersebut.

Kenaikan gaji ini diumumkan akan berlaku selama tiga bulan ke depan. "Mereka bekerja tanpa pamrih, sebagai satu tim. Para spesialis ini sedang bekerja di garis depan," ujar Putin.

Selain itu, dalam pernyataannya Putin mengungkap kalau tenaga medis setempat akan diberikan asuransi sebagai jaminan pemerintah saat ini. Ia pun menyoroti beberapa hal yang menjadi dampak dari wabah Corona, salah satunya kehilangan pekerjaan karena di-PHK.

"Jika orang tidak memiliki pekerjaan, kami akan membantu mereka secara langsung," ujarnya.

Dokter Pasang Foto Sambil Tersenyum di APD Agar Pasien Bisa Mengenalinya

Berada di rumah sakit agar bisa sembuh dari virus Corona saja kedengarannya sudah menakutkan. Lalu harus melihat petugas kesehatan datang dengan penutup mata, hidung, mulut, dan APD lengkap, tak jarang membuat pasien pun ikut merasa tertekan.
Melihat situasi tersebut, ahli paru dari Scripps Mercy Hospital, San Diego, Robertino Rodriguez memutuskan memasang foto dan namanya di APD. Upaya ini ia lakukan sebagai cara menenangkan pasiennya.

"Kemarin saya merasa sangat tidak tega karena pasien harus melihat saya ke UGD saat kesana dan memakai APD lengkap. Satu senyuman bisa membuat perbedaan besar bagi pasien yang ketakutan. Jadi hari ini aku membuat 'lencana' yang dilaminasi untuk APD-ku. Jadi pasien bisa melihatku tersenyum dan bisa lebih tenang, tulis Rodriguez di akun Instagram pribadi miliknya yang saat ini tengah viral.

Ide Rodriguez ternyata juga telah menginspirasi banyak petugas kesehatan lainnya. Derek DeVault, perawat di Los Angeles dan beberapa rekannya mengikuti jejak Rodriguez dan menyebut ide tersebut sangat luar biasa.

"Pasien-pasien ini sendirian di rumah sakit, tidak diizinkan dijenguk dan hanya dikelilingi petugas kesehatan yang tertutup dari ujung kepala sampai kaki dengan APD. Melihat foto siapa yang menanganinya bisa membawa kemudahan dan kenyamanan di saat-saat yang penuh tekanan," pungkas DeVault dikutip dari CNN.