Kamis, 09 April 2020

Ambon, Kota Musik UNESCO yang Berkesan Bagi Glenn Fredly

Tanah air tengah berduka atas berpulangnya musisi Glenn Fredly. Baginya, Ambon memiliki tempat khusus di hatinya.
Adalah Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau yang akrab disapa Glenn Fredly, musikus asal Ambon itu diketahui berpulang Rabu sore ini pukul 18.00 WIB di RS Setia Mitra. Hal itu pun dikonfirmasi oleh banyak rekan musisi di tanah air.

Berpulangnya Glenn tentu menjadi pukulan bagi banyak orang. Selain dikenal akan lagu-lagu cintanya, Glenn juga akrab sebagai aktivis sosial dan politik. Salah satu yang teranyar, Glenn juga ikut serta dalam proses penetapan Ambon sebagai kota musik oleh UNESCO.

Sebelumnya, wacana Ambon untuk dijadikan kota musik memang telah berdengung cukup lama. Pada Hari Musik 2018, digelar Konferensi Musik Indonesia (KAMI) yang menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan di industri musik Tanah Air. Glenn Fredly menjadi salah satu penggagas dari konferensi tersebut.

Puncaknya, Kota Ambon ditetapkan sebagai salah satu kota musik dunia oleh Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO. Hal itu pun disampaikan via Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Selamat untuk Kota Ambon yang baru saja ditetapkan sebagai Kota Musik oleh UNESCO pada 30 Oktober 2019 oleh Audrey Azoulay.

Ambon pun bergabung dengan kota-kota musik lainnya di dunia, antara lain Essaouira (Maroko), Havana (Cuba), Lliria (Spanyol) hingga Metz (Perancis).

Kebahagiaan Glenn atas status internasional Ambon sebagai kota musik dunia pun kerap ia ungkapkan dalam festival 'Sewindu' Tulus di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (11/19). Saat itu Glenn hadir sebagai bintang tamu.

"Kemarin badan internasional dari UNESCO menetapkan Ambon sebagai kota musik pertama di Asia Tenggara. Ini adalah kerja kolektif bentuk cinta terhadap Indonesia," ujarnya.

Di penghujung acara, Glenn Fredly pun menyampaikan pesan dan harapannya mengenai daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Ia berharap, tak ada lagi stigma yang negatif yang ditempelkan bagi mereka. Tampaknya, isu mengenai Indonesia Timur memang menyita perhatian Glenn Fredly.

"Kenapa saya ceritakan tentang Indonesia Timur, yang harus Anda tahu Indonesia Timur tidak boleh ada keburukan atau minor yang kalian baca," serunya.

Ambon adalah kota yang telah melahirkan sejumlah musisi besar. Selain Glenn, nama penyanyi dengan suara khas yang memiliki darah Ambon antara lain Harvey Malaiholo, Utha Likumahua, Chris Pattikawa, dan Broery Marantika. Selain itu, kota tersebut juga memiliki kekayaan dan keindahan alam yang melimpah. Tak heran apabila Ambon Manise selalu memiliki daya tarik tersendiri.

Akhir kata, selamat jalan Glenn. Walau telah tiada, tapi suara emas dari Timur ini tak akan pernah redup. Seiring dengan lagu-lagunya dan kota Ambon yang akan selalu mengingat jasa-jasanya semasa hidup.

Bertambah 337, Kasus Positif Corona di Indonesia Tembus 3.293 Per 9 April

Kasus positif virus Corona di Indonesia menembus 3 ribu per hari ini. Angka kasus positif Corona kini menjadi 3.293.
"Jumlah menjadi 3.293 kasus," ujar juru bicara pemerintah terkait penanganan wabah virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan BNPB, Kamis (9/4/2020).

Data ini dikumpulkan hingga pukul 12.00 WIB tadi. Total 3.293 kasus menandakan ada kenaikan 337 kasus dari data sebelumnya.

"Terdapat penambahan kasus baru sebanyak 337," ucap Yuri.

Per 8 April 2020, kasus positif Corona di Indonesia mencapai 2.956. Sebanyak 240 orang meninggal dunia dan 222 lainnya sembuh.

Pelaku Wisata Harus Siap-siap Hadapi Traveler yang Mau 'Balas Dendam'

Pandemi Corona mengakibatkan penurunan bagi sektor pariwisata. Masyarakat memilih menahan keinginannya untuk jalan-jalan di tengah wabah Corona.
Founder & Chairman MarkPlus Tourism, Hermawan Kartajaya mengajak para pelaku wisata untuk tetap optimis dalam menghadapi COVID-19. Setelah pandemi berakhir, nantinya para turis akan melakukan wisata balas dendam setelah berbulan-bulan berada di rumah atau yang disebut dengan revenge tourism.

"Yakinlah, setelah semua berakhir, turis akan jalan-jalan lagi. Balas dendam setelah berbulan-bulan di rumah atau istilahnya revenge tourism. Pada saat itulah pelaku pariwisata harus memanfaatkannya. Persiapan itu harus dilakukan dari sekarang," kata Hermawan dalam webinar via aplikasi Zoom.

Menurut pakar marketing dunia ini, ada dua hal yang bisa dilakukan para pelaku pariwisata yaitu surviving dan preparing. Saat ini, pelaku industri pariwisata harus bertahan dengan menjaga cashflow serta memanfaatkan pemasukan yang masih ada. Selain itu dibarengi dengan persiapan bisnis setelah COVID-19 selesai.

Contohnya, beberapa destinasi pariwisata tetap bisa berpromosi dengan cara yang berbeda. Industri pariwisata bisa berpesan kepada masyarakat untuk di rumah dulu.

"Setelah itu ada pesan lagi kalau mereka menunggu turis untuk kembali lagi. Artinya pesan yang disampaikan relevan dan menunjukkan kalau destinasi tersebut sudah siap pasca COVID-19," kata Hermawan.

Menurut Hermawan, sekarang adalah saatnya industri pariwisata untuk merancang rencana matang agar bisa memaksimalkan turis dan pemasukan ketika masa revenge tourism.

Destinasi-destinasi yang kurang populer bisa mempersiapkan diri dari sekarang untuk bisa lebih populer dan ramai dikunjungi. Seperti Bali yang sangat populer, wilayah lain bisa bersiap untuk memperkenalkan destinasi populer di Indonesia tak hanya Pulau Dewata.

Perubahan kebiasaan juga harus dilakukan oleh industri pariwisata. Dengan adanya pandemi Corona, masyarakat akan lebih memperhatikan kebersihan dan keamanan tempat wisata.

"Mereka akan lebih peduli kepada daerah yang bisa mengakomodasi safety and healthy, sustainability sampai sistem mitigasi bencana. Seberapa berhasil suatu daerah dipandang berhasil menangani krisis, yang akan menjadi pertimbangan turis untuk datang. Sehingga pelaku pariwisata harus mempersiapkan faktor alam, kebudayaan, dan ekonomi setempat untuk dimaksimalkan. Turis akan menuntut hal tersebut. Jadi selain devisa masuk, mereka mau membayar lebih karena ada value atau nilai lebih didapat. Itulah quality tourism," tambah Hermawan

Hermawan juga berharap, para pelaku wisata bisa memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir. Walaupun sulit, namun setidaknya mereka memiliki timeline untuk bersiap kembali setelah pandemi COVID-19 berakhir.

Ambon, Kota Musik UNESCO yang Berkesan Bagi Glenn Fredly

Tanah air tengah berduka atas berpulangnya musisi Glenn Fredly. Baginya, Ambon memiliki tempat khusus di hatinya.
Adalah Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau yang akrab disapa Glenn Fredly, musikus asal Ambon itu diketahui berpulang Rabu sore ini pukul 18.00 WIB di RS Setia Mitra. Hal itu pun dikonfirmasi oleh banyak rekan musisi di tanah air.

Berpulangnya Glenn tentu menjadi pukulan bagi banyak orang. Selain dikenal akan lagu-lagu cintanya, Glenn juga akrab sebagai aktivis sosial dan politik. Salah satu yang teranyar, Glenn juga ikut serta dalam proses penetapan Ambon sebagai kota musik oleh UNESCO.

Sebelumnya, wacana Ambon untuk dijadikan kota musik memang telah berdengung cukup lama. Pada Hari Musik 2018, digelar Konferensi Musik Indonesia (KAMI) yang menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan di industri musik Tanah Air. Glenn Fredly menjadi salah satu penggagas dari konferensi tersebut.