Selama ini, kita mengetahui komodo berada di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, NTT. Tahukah kamu, kalau komodo tidak hanya ada di sana.
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah populasi komodo di dalam kawasan TN Komodo, Pulau Flores sebanyak 2.762 ekor. Komodonya menempati Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Gili Motang dan Pulau Nosa Kode.
Namun faktanya, komodo tidak hanya berada di TN Komodo. Deni Purwandana, Koordinator Yayasan Komodo Survival Program yang menjadi mitra dari Balai TN Komodo dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT menjelaskan bahwa komodo menempati wilayah di luar TN Komodo, tetapi masih di daratan Pulau Flores.
"Sejauh ini di luar TN Komodo, komodo menempati beberapa tempat di pesisir utara Flores, bagian selatan Manggarai Barat, Cagar Alam Wolo Tadho, di utara Pota dan di Riung, itu salah satunya di Pulau Ontoloe di Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau," terangnya kepada detikTravel, Jumat (8/2/2019).
Meski begitu, menurut Deni masih banyak yang menjadi tanda tanya mengenai komodo yang habitatnya bukan di kawasan TN Komodo. Seperti misalnya, apakah bakterinya sama mematikan seperti komodo di TN Komodo dan berapa jumlah populasinya.
"Untuk populasi, butuh effort lebih tinggi untuk merancang desain sampling-nya dan masih banyak tanda tanya. Yang pasti, itu masih satu spesies Varanus komodoensis," kata Deni.
Kepala Bidang Teknis KSDA BBKSDA NTT, M Zaidi menjelaskan, komodo di Pulau Ontoloe yang sudah didata berjumlah 17 ekor. Salah satu komodo yang sudah diteliti, memiliki hasil tes darah yang sama dengan komodo di TN Komodo.
"Kemungkinan komodo berpindah-pindah di Pulau Flores itu ada," katanya.
Memang bisa dibilang, komodo yang berada di luar kawasan TN Komodo belum diketahui banyak orang. Sebenarnya seperti di Pulau Ontoloe, pulau yang masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau tersebut bukanlah destinasi wisata yang mass tourism.
"Perjalanan ke sana itu diatur dalam kewenangan BBKSDA NTT, masuknya lewat mana dan boleh ke mana saja," tutupnya.
Turis Finlandia: Lebih Enak Naik Pesawat dari Tasikmalaya ke Jakarta
Transportasi udara antara Tasikmalaya-Jakarta memang diperlukan. Inilah kata turis asal Finlandia yang hari ini mencobanya.
Ia adalah Antti Kuulasmaa dari Finlandia. Pergi bersama keluarga untuk berlibur ke pantai di Pangandaran dan perjalanan kembalinya dirasa lebih enak.
"Perjalanan saya dimulai 6 hari yang lalu. Saya sekeluarga pergi jalan-jalan ke pantai di Pangandaran karena kebetulan sedang libur sekolah jadi saya mengajaknya," kata Antti di Bandara Halim Perdanakusuma, Jumat (8/2/2019).
Antti tiba di Bandara Soekarno Hatta lalu meneruskan perjalanan ke Bandung dan bermalam di sana. Kemudian, ia naik kereta api sampai ke Banjar dan melanjutkan ke pantai di Pangandaran menggunakan mobil.
Ia memilih pesawat karena telah menikmati pemandangan Priangan Timur menggunakan kereta. Selain itu, rasa enak yang dirasakan Antti karena perjalanannya amat singkat dan tidak berpindah moda transportasi.
"Tapi jauh lebih enak ke sini. Karena bisa langsung terbang ke Jakarta karena saya harus meneruskan perjalanan kembali ke Finlandia," kata dia.
"Saya tadi pagi hanya transit di Tasikmalaya dan langsung ke bandara untuk kembali ke Jakarta secepat mungkin. Pemandangan indah sekali saat naik kereta karena ada pegunungan dan jembatan yang tinggi. Bisa melihat pemandangan hijau," imbuh Antti menjelaskan.
Ia tak ragu lagi kembali berlibur di Indonesia. Ia sudah pernah pergi ke beberapa pulau seperti Sulawesi dan akan membagikan pengalamannya ke teman-temannya.
"Senang sekali berlibur di sini. Dan segera saya ceritakan ke teman-teman saya saat saya kembali ke Finlandia," pungkas dia.