Minggu, 01 Maret 2020

Gairah Kehidupan Malam di Bangkok, Thailand

Thailand menyimpan banyak sudut-sudut unik dan menarik untuk dieksplor. Di Bangkok, ada jalan yang cukup terkenal dengan kehidupan malamnya.

Inilah Khao San Road, sebuah jalan yang menjadi jantung kehidupan malam di dunia pariwisata Bangkok , Thailand. Tempat ini seringkali menjadi pusat turis, bukan hanya sekadar menikmati Bangkok kala matahari terbenam. detikTravel sempat ke sana beberapa waktu lalu.

Mulai matahari terbenam, sekitar 5-6 sore waktu setempat, para pedagang mulai ramai dan turis pun berdatangan. Lapak-lapak kaki lima, kafe dan bar pun mulai membuka kepada wisatawan yang datang.

Traveler pun bisa menemukan aneka barang di sini. Mulai dari makanan, makanan ekstrem, pakaian, hingga suvenir. Namun, ada salah satu yang unik.

Saking terkenalnya jalan ini, dan salah satu keunikan jajanan Thailand adalah makanan ekstrem, pedagang memberlakukan sebuah aturan. Setiap turis yang ingin memotret atau mengambil gambar, harus membayar THB 10 (sekitar Rp 5 ribu).

Ada juga pedagang pakaian, yang dijual murah mulai THB 100 (Rp 50 ribu). Begitu pun dengan penjual suvenir yang menjajakan dagangannya dengan berbagai bahasa, mulai dari Inggris sampai Bahasa Indonesia.

"100 baht saja, 3 buah (suvenir)," ujar salah satu pedagang.

Di beberapa sudut, sebagian pemilik atau karyawan kafe mempromosikan usaha milik mereka. Salah satu pria terlihat memberikan informasi mengenai Comedy Club miliknya, memberi tahu jika akan ada sebuah open mic pertunjukan Stand-Up Comedy yang berlangsung beberapa jam lagi.

Sejumlah kios pijat juga menggelar lapak di pinggir jalan. Menyediakan jasa 'Thai Massage' di luar ruangan, turis pun terlihat bersantai sembari menikmati minuman yang mereka beli.

Khao San Road pun mulai ramai pada malam hari. Menjelang malam, sejumlah turis dari berbagai negara dan umur pun datang ke sini. Tidak heran, kawasan ini juga menjadi area backpacker dengan penginapan dan biaya hidup murah.

Cara ke sana:

Jika traveler mau ke sini, dari Bandara Suvarnabhumi atau Don Muang bisa ditempuh dengan waktu 30 menit menggunakan mobil. Sebaiknya, traveler menggunakan transportasi umum seperti taksi yang menggunakan argo, karena harganya lebih jelas dan transparan. Kalau mau naik perahu, turun di dermaga Phra Arthit, dilanjutkan jalan kaki.

Rumah Pencipta Ajaran Konghucu di China yang Semegah Istana

Konfusius adalah filsuf agung yang menciptakan ajaran Konghucu. Dia dianggap dewa dan rumahnya di China semegah istana.

Filsuf Konfusius memberikan banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat China. Apalagi di bidang pendidikan. Tempat Konfusius mengajar kini dijadikan kelenteng, sedangkan rumahnya terbuka untuk umum.

Bertempat di Kota Qufu, Provinsi Shandong, China, detikTravel menyambangi Confucius Mansion. Seperti namanya, kediaman Konfusius jadi yang paling luas di kota ini.

"Tanpa Konfusius, masyarakat China tidak punya kehidupan. Konfusius dianggap juga sebagai dewa. Itulah mengapa sejak dulu Confucius Mansion jadi rumah paling luas yang ada di Qufu," ujar Dennis, pemandu dari China International Travel Service.

Setelah melewati pintu unik yang hanya terbuka 3 kali setahun, wisatawan akan dibawa ke sebuah rumah. Rumah ini berisi bendera kerajaan.

"Keluarga Konfusius dekat dengan kerajaan, bahkan keturunan Konfusius menjadi pejabat tertinggi di Qufu https://www.detik.com/tag/qufu. Secara langsung, Confucius Mansion juga rumah dinas para pejabat daerah," jelas Dennis.

Bendera-bendera tersebut disebut Dragon Flag, yang akan dibawa oleh pengawal di barisan paling depan. Bendera tersebut memiliki tulisan yang berbeda-beda.

"Hanya kaisar yang punya Dragon Flag, itu Ada yang bendera yang memiliki arti diam sampai berlutut. Jika pengawal membawa bendera ini, maka warga yang ada di sekitar tersebut harus diam, memberi jalan dan berlutut," cerita Dennis.

Selain Dragon Flag, keturunan Konfusius juga diperlakukan spesial. Master of mansion atau kepala rumah tangga dari Confusius Mansion diperbolehkan untuk mengendarai kuda di Forbidden City. Hanya beberapa orang tertentu yang diberi kekuasaan ini.

Ini Dia Traveler yang Menang Liburan Gratis ke Pantai Pink Lombok

Indonesia punya banyak pantai keren dan unik, salah satunya Pantai Pink di Lombok. Ini dia pemenang kompetisi Vitamin Sea yang akan liburan gratis ke sana.

Para d'Traveler bisa berlibur ke pantai dibayarin detikcom dan tiket.com lewat program Vitamin Sea. Kompetisi memilih liburan di pantai terbaik ini sudah bergulir sejak 18 Desember 2018 hingga 31 Januari 2019.

Mereka diminta memilih 9 pantai paling unik dan anti mainstream di Indonesia dari Sumatera sampai Papua. Selanjutnya, detikcom dan tiket.com akan memilih 2 orang pemenang.

Pemenang ini dipilih berdasarkan alasan paling unik dan terbaik untuk diberangkatkan ke pantai dengan jumlah vote terbanyak. Pemenang akan mendapatkan paket liburan ke pantai selama 4 hari 3 malam (4D3N).

Kami pun menerima puluhan ribu voting dan alasan-alasan yang keren dan unik dari para d'Traveler semua. Mereka berasal dari berbagai kota di Indonesia. Lewat seleksi yang ketat, inilah 2 d'Traveler yang beruntung memenangkan kompetisi Vitamin Sea, mereka adalah:

1. Alvin Iskandar
2. Yayang Delfitia

Selamat untuk Alvin dan Yayang! Para pemenang akan dihubungi oleh detikcom.

Untuk yang belum menang, jangan khawatir. Masih banyak kompetisi keren lain menunggu kalian. Tunggu tanggal mainnya!

Gairah Kehidupan Malam di Bangkok, Thailand

Thailand menyimpan banyak sudut-sudut unik dan menarik untuk dieksplor. Di Bangkok, ada jalan yang cukup terkenal dengan kehidupan malamnya.

Inilah Khao San Road, sebuah jalan yang menjadi jantung kehidupan malam di dunia pariwisata Bangkok , Thailand. Tempat ini seringkali menjadi pusat turis, bukan hanya sekadar menikmati Bangkok kala matahari terbenam. detikTravel sempat ke sana beberapa waktu lalu.

Mulai matahari terbenam, sekitar 5-6 sore waktu setempat, para pedagang mulai ramai dan turis pun berdatangan. Lapak-lapak kaki lima, kafe dan bar pun mulai membuka kepada wisatawan yang datang.

Traveler pun bisa menemukan aneka barang di sini. Mulai dari makanan, makanan ekstrem, pakaian, hingga suvenir. Namun, ada salah satu yang unik.

Saking terkenalnya jalan ini, dan salah satu keunikan jajanan Thailand adalah makanan ekstrem, pedagang memberlakukan sebuah aturan. Setiap turis yang ingin memotret atau mengambil gambar, harus membayar THB 10 (sekitar Rp 5 ribu).

Ada juga pedagang pakaian, yang dijual murah mulai THB 100 (Rp 50 ribu). Begitu pun dengan penjual suvenir yang menjajakan dagangannya dengan berbagai bahasa, mulai dari Inggris sampai Bahasa Indonesia.

"100 baht saja, 3 buah (suvenir)," ujar salah satu pedagang.

Di beberapa sudut, sebagian pemilik atau karyawan kafe mempromosikan usaha milik mereka. Salah satu pria terlihat memberikan informasi mengenai Comedy Club miliknya, memberi tahu jika akan ada sebuah open mic pertunjukan Stand-Up Comedy yang berlangsung beberapa jam lagi.

Sejumlah kios pijat juga menggelar lapak di pinggir jalan. Menyediakan jasa 'Thai Massage' di luar ruangan, turis pun terlihat bersantai sembari menikmati minuman yang mereka beli.

Khao San Road pun mulai ramai pada malam hari. Menjelang malam, sejumlah turis dari berbagai negara dan umur pun datang ke sini. Tidak heran, kawasan ini juga menjadi area backpacker dengan penginapan dan biaya hidup murah.

Cara ke sana:

Jika traveler mau ke sini, dari Bandara Suvarnabhumi atau Don Muang bisa ditempuh dengan waktu 30 menit menggunakan mobil. Sebaiknya, traveler menggunakan transportasi umum seperti taksi yang menggunakan argo, karena harganya lebih jelas dan transparan. Kalau mau naik perahu, turun di dermaga Phra Arthit, dilanjutkan jalan kaki.