Jumat, 10 Januari 2020

Traveler, Ini 10 Kota Terbaik Dunia Untuk Bersepeda

Bersepeda menjadi satu kegiatan menyenangkan dan menyehatkan saat liburan. Inilah 10 kota terbaik dunia untuk bersepeda.

Liburan ke negara lain bukan cuma datang ke tempat-tempat cantiknya. Tapi juga menyerap budaya baik yang bisa dibawa pulang, seperti kebiasaan bersepeda.

Melalui Copenhagenize Index 2019, Selasa (23/7/2019) ada 10 kota dunia yang menjadi tempat terbaik untuk bersepeda. Bukan cuma jadi transportasi, bersepeda juga jadi kegiatan berwisata di kota-kota ini.

Kota pertama yang menjadi juara adalah Kopenhagen, Denmark. Bersepeda menjadi keunggulan dari masyarakat Kopenhagen.

Sekitar 62 persen warga Kopenhagen memilih untuk bersepeda dari pada motor atau kendaraan lainnya. Inilah mengapa, Ibukota Denmark ini menjadi jawara.

Urutan kedua diduduki oleh Amsterdam. Seperti yang kita tahu, Amsterdam memang menjadi saingan berat karena obsesi warganya dalam bersepeda.

Pemerintah Kota Amsterdam bahkan berencana untuk melenyapkan 11 ribu area parkir mobil pada tahun 2025. Area parkir ini akan berganti menjadi jalur sepeda, pohon dan jalur pejalan kaki.

Juara tiga dalam kompetisi ini masih dipegang oleh Belanda, tepatnya Kota Utrecht. Utrecht memang memiliki infrastruktur kelas dunia untuk pengendara sepeda.

Lain lagi kota kecil di Belgia, Antwerp. Kota ini masuk dalam daftar karena kedisiplinan warganya dalam bersepeda. Di 95 persen kawasan kota, warga Antwerp bersepeda dengan kecepatan rata-rata 30km/jam.

Berikut daftar lengkap 10 kota terbaik dunia untuk bersepeda versi Copenhagenize Index 2019:

1. Kopenhagen, Denmark
2. Amsterdam, Belanda
3. Utrecht, Belanda
4. Antwerp, Belgia
5. Strasbourg, Prancis
6. Bordeaux, Prancis
7. Oslo, Norwegia
8. Paris, Prancis
9. Wina, Austria
10. Helsinki, Finlandia

Mengapa Tidak Ada Nyamuk di Islandia?

Semua orang tahu, Islandia adalah negara dengan bentang alam yang indah. Tapi apa semua orang tahu, tidak ada nyamuk di Islandia.

Islandia berada di lepas daratan utama Eropa. Suatu pulau kecil yang indah dengan penduduk tak sampai 10 ribu orang. Bentang alamnya jadi sajian utama, terutama Aurora, yang menggoda traveler dunia untuk datang ke sana.

Bicara soal Islandia, rupanya banyak hal uniknya. Salah satunya mungkin belum banyak orang tahu, Islandia adalah negara tanpa nyamuk!

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Selasa (23/7/2019) Islandia adalah rumah dari 1.300 jenis serangga. Hanya saja, tidak ada nyamuk di sana.

Satu-satunya nyamuk di sana ada di dalam toples di Icelandic Institute of Natural History. Nyamuk itu ditangkap oleh salah seorang ahli biologi dari University of Iceland, Gislason pada tahun 1980-an.

Nyamuk itu ditangkap saat Gislason berada di dalam pesawat dari Greenland. Tepatnya, saat itu pesawatnya sudah mendarat di Bandara Islandia.

"Saya mendengar dengungannya di kabin dan saya mengejar lalu menangkapnya. Inilah satu-satunya nyamuk di Islandia," katanya.

Mengapa tidak ada nyamuk di Islandia?

Jawabannya adalah tidak adanya genangan air sebagai tempat nyamuk meletakan telurnya. Genangan airnya bisa berupa kolam atau pinggiran danau.

Asal tahu saja, Islandia memiliki suhu yang rendah nyaris sepanjang tahun, paling dingin bisa menyentuh angka -30 derajat Celcius. Artinya, banyak danau atau kolam yang membeku sehingga nyamuk tidak punya cukup waktu untuk bertelur dan berkembang biak.

Komposisi kimiawi air, tanah, dan ekosistem umum Islandia pun tidak mendukung kehidupan nyamuk. Alhasil, nyamuk tidak dapat hidup di Islandia.

Namun sayangnya, pemanasan global dapat membuat nyamuk-nyamuk hidup di Islandia. Pemanasan global membuat es-es mencair dan suhu di Bumi lebih panas, termasuk di Islandia.

Danau yang tadinya selalu membeku bakal mencair dan suhu-suhu di air pun lebih hangat. Itu bakal membuat nyamuk dapat berkembang biak di sana.

Buka IBT 2019, Menpar Ajak Petinju Dunia Keliling Labuan Bajo

Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka kejuaraan tinju internasional atau International Boxing Tournament (IBT) 2019 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (22/7/2019). IBT 2019 diikuti oleh atlet tinju dari 28 negara dan akan memperebutkan Piala Presiden. Selain bertarung di atas ring, para atlet ini juga akan keliling di destinasi unggulan NTT.

Saat membuka acara, Arief ditemani 20 pejabat kementerian dan disambut secara adat Manggarai. Selain untuk membuka acara IBT, kedatangan Arief di NTT juga dalam rangka kunjungan kerja meninjau lokasi pembangunan homepod (nomadic tourism) di Desa Liang Ndara.

"Agenda lain yaitu mengunjungi Puncak Waringin, Batu Cermin, Pelabuhan Marina, dan Kuliner Kampung Ujung," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus dalam keterangannya, Selasa (23/7/2019).

Agustinus mengatakan bahwa para atlet tinju IBT 2019 akan diajak berwisata ke beberapa destinasi unggulan Indonesia, khususnya yang ada di NTT. Mulai dari Taman Nasional Komodo, lalu ke Batu Cermin dan Gua Rangko.

"Kami sudah tempatkan petugas sebagai pemandu wisata di beberapa objek wisata yang ada di Labuan Bajo dan sekitarnya. Mereka sudah dibekali dengan kemampuan berbahasa yang baik," ucap Agustinus.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku senang sekali dapat membuka IBT 2019. Menurutnya, turnamen tinju internasional ini dapat membantu mempromosikan pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya.

"Saya berterima kasih atas terlaksananya event bergengsi ini. Ajang tinju Piala Presiden ini pasti akan mendatangkan banyak wisatawan. Ini menjadi salah satu strategi promosi pariwisata yang sangat baik," ucap Arief.

Menurutnya, selama ini sport tourism terbukti efektif mengangkat destinasi wisata. Saat ini trend sport tourism meningkat pesat dan bahkan sudah menjadi gaya hidup banyak wisatawan.

"Sport tourism efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat dari direct impact turis yang datang karena dipromosikan oleh media nasional dan internasional, baik sebelum, sesaat, maupun sesudah acara," pungkas Arief.

Adapun, Ketua Panitia IBT, Julisa Kusumowardono mengatakan bahwa IBT 2019 diikuti petinju-petinju profesional dari 28 negara. Petinju-petinju akan bertarung untuk memperebutkan Piala Presiden RI ke-23 yang berlangsung pada 22-28 Juli 2019.

"Peserta sudah tiba di Labuan Bajo beberapa hari sebelumnya. Mereka menginap di tujuh hotel yang disiapkan panitia," ujar Julisa.

Pada hari pertama, petinju yang bertarung sebanyak empat pasang. Pertama, perempuan kelas 54-57 kg antara Hyunyoung Ko (Korea) VS Moffu Sofia (Indonesia B) dan kedua, laki-laki kelas 75 kg antara Coung Nguyen Manh (Vietnam) VS Chio Kim (Korea). Lalu yang ketiga, laki-laki kelas 60 kg antara Brown Orion (Australia) VS Tawari Hariwans (India). Kemudian yang keempat, laki-laki kelas 52 kg, antara Hitahirun Yefri (Indonesia C) Vs Daeha Kang (Korea).