Jumat, 10 Januari 2020

Selamat! 2 Waterpark Indonesia Masuk 10 Terbaik Asia

 Waterpark atau taman rekreasi air jadi salah satu tempat asyik untuk liburan keluarga. 2 Waterpark Indonesia pun masuk 10 besar terbaik di Asia 2019. Keren!

Pencapaian itu pun terungkap dalam Travellers' Choice Awards 2019 oleh TripAdvisor yang baru-baru ini dirilis. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penghargaan itu dirangkum dari sejumlah review pengguna di seluruh dunia yang telah berkunjung ke sejumlah waterpark.

Dilihat detikcom dari situs resmi TripAdvisor, Selasa (23/7/2019), ternyata ada dua waterpark asal Indonesia yang masuk peringkat 10 besar di kategori Asia. Siapa saja ya?

Yang pertama ada Jogja Bay Waterpark di peringkat tiga. Berlokasi di Jalan Utara Stadion Maguwoharjo, waterpark itu memperoleh review baik dari sekitar 219 orang. Waterpark ini juga merupakan yang terbesar di Yogyakarta.

Kemudian yang kedua ada Waterbom Jakarta di nomor buncit atau 10. Berlokasi di Utara Jakarta, waterpark ini direview baik oleh sekitar 515 orang. Namun, masih belum sebaik Jogja Bay Waterpark menurut review. Akhir kata, selamat untuk kedua waterpark!

Berikut ini adalah daftar 10 waterpark terbaik di Asia:

1. Ramayana Water Park, Pattaya, Thailand
2. Black Mountain Water Park, Hua Hin, Thailand
3. Jogja Bay Waterpark, Yogyakarta, Indonesia
4. Water Kingdom, Mumbai, India
5. Wild Wild Wet, Singapura
6. Adventure Cove Waterpark, Sentosa Island, Singapura
7. Sunway Lagoon, Petaling Jaya, Malaysia
8. Cartoon Network Amazone, Jomtien Beach, Thailand
9. Wet N Joy Water Park, Lonavala, India
10. Waterbom Jakarta, Jakarta, Indonesia

Buka IBT 2019, Menpar Ajak Petinju Dunia Keliling Labuan Bajo

Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka kejuaraan tinju internasional atau International Boxing Tournament (IBT) 2019 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (22/7/2019). IBT 2019 diikuti oleh atlet tinju dari 28 negara dan akan memperebutkan Piala Presiden. Selain bertarung di atas ring, para atlet ini juga akan keliling di destinasi unggulan NTT.

Saat membuka acara, Arief ditemani 20 pejabat kementerian dan disambut secara adat Manggarai. Selain untuk membuka acara IBT, kedatangan Arief di NTT juga dalam rangka kunjungan kerja meninjau lokasi pembangunan homepod (nomadic tourism) di Desa Liang Ndara.

"Agenda lain yaitu mengunjungi Puncak Waringin, Batu Cermin, Pelabuhan Marina, dan Kuliner Kampung Ujung," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus dalam keterangannya, Selasa (23/7/2019).

Agustinus mengatakan bahwa para atlet tinju IBT 2019 akan diajak berwisata ke beberapa destinasi unggulan Indonesia, khususnya yang ada di NTT. Mulai dari Taman Nasional Komodo, lalu ke Batu Cermin dan Gua Rangko.

"Kami sudah tempatkan petugas sebagai pemandu wisata di beberapa objek wisata yang ada di Labuan Bajo dan sekitarnya. Mereka sudah dibekali dengan kemampuan berbahasa yang baik," ucap Agustinus.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku senang sekali dapat membuka IBT 2019. Menurutnya, turnamen tinju internasional ini dapat membantu mempromosikan pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya.

"Saya berterima kasih atas terlaksananya event bergengsi ini. Ajang tinju Piala Presiden ini pasti akan mendatangkan banyak wisatawan. Ini menjadi salah satu strategi promosi pariwisata yang sangat baik," ucap Arief.

Menurutnya, selama ini sport tourism terbukti efektif mengangkat destinasi wisata. Saat ini trend sport tourism meningkat pesat dan bahkan sudah menjadi gaya hidup banyak wisatawan.

Kepincut Komodo di Pulau Rinca, Vloger Jepang Ogah Pulang

Pulau Rinca di Labuan Bajo menjadi destinasi favorit bagi traveler baik dalam negeri maupun luar negeri. Keindahannya selalu memukau siapapun yang datang, tak terkecuali peserta famtrip media dari Jepang yang bertandang pada 21-26 Juli 2019.

"Aduh, ini pemandangannya sangat indah, kami tidak mau pulang ke Jepang. Kami mau di sini saja. Kami ingin tinggal dengan binatang langka dunia ini (Komodo)," kata Perwakilan Osaka Asian Film Festival Office, Aya Otoi, dalam keterangannya, Selasa (23/7/2019).

Dengan tujuan mempromosikan Labuan Baju ke wisatawan mancanegara (wisman) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memang mengemas kegiatan Famtrip dengan mengajak para peserta untuk tracking dan menikmati keindahan Pulau Rinca yang di dalamnya hidup Komodo.

Seperti diketahui, Pulau Rinca menyuguhkan wisata petualangan yang memukau. Ada wisata tracking untuk mengeksplorasi pulau tersebut. Jalur tracking yang tersedia mulai dari tracking pendek, medium hingga panjang. Semua bisa dipilih wisatawan.

Di sepanjang jalur tracking, wisatawan akan ditemani pemandangan indah. Berupa jajaran perbukitan dan hamparan laut biru. Bukit ini akan kering dan bewarna kuning di saat musim kemarau. Di masuk musim penghujan, bukit ini akan berubah warna menjadi hijau.

Di sela-sela perjalanan tracking, wisatawan akan menemukan puncak bukit yang memiliki pemandangan khas Pulau Rinca. Hamparan laut biru dipadukan dengan perbukitan eksotis semakin menambah keindahan Pulau Rinca.

Perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka-Jepang, Nusiaga Putri mengatakan, kerja sama antara KJRI Osaka dengan Kemenpar sangat cerdas. Karena peserta famtrip yang diundang merupakan wakil dari anak-anak milenial di Jepang.

"Banyak anak muda di Jepang yang tidak tahu Indonesia dan destinasi-destinasi terbaiknya. Tentu saja Famtrip ini akan memviralkan keindahan Indonesia kepada segmen yang tepat di Jepang. Kemenpar dan KJRI sudah menangkap ini dan kami lakukan di Famtrip ini," kata Nusiaga.

Untuk hari pertama, Putri sangat menyanjung Pulau Rinca yang luar biasa. Menurutnya, destinasi ini bakal menjadi favorit wisatawan Jepang yang berlibur ke Indonesia.

"Banyak yang bisa ditawarkan di Pulau Rinca. Alamnya yang indah sungguh memukau. Belum lagi sang legendaris Komodo yang siap menyambut wisatawan datang. Ini menjadi atraksi menarik yang bisa dipasarkan ke wisatawan Jepang," kata Putri.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya, famtrip ini sangat strategis untuk menggenjot kembali angka kunjungan wisatawan Jepang. Sepanjang Januari hingga Desember tahun lalu, jumlah wisatawan Jepang ke Indonesia mengalami penurunan 7,45% dibandingkan periode sama pada 2017. Torehannya, Jepang hanya memasok 530.573 wisman pada tahun 2018. Sedangkan pada 2017 mampu mencatat 573.310 wisman.

Padahal, spending wisman Jepang cukup besar. Begitu juga lama berkunjungnya juga cukup baik. Sekali berkunjung ke Indonesia, wisatawan Jepang pada umumnya menghabiskan waktu enam hari hingga seminggu. Mereka mengeluarkan uang rata-rata sebesar USD 1,013 per visit.

"Latar belakang ini menjadi pendorong Kemenpar dalam meningkatkan berbagai upaya promosi pariwisata Indonesia di Jepang. Ya seperti halnya famtrip yang kita gelar ini. Ditambah lagi, tahun ini Kemenpar menargetkan 690 ribu kunjungan wisatawan asal Jepang. Tentunya upaya maksimal akan terus kita kembangkan," ucap Nia.

Terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan famtrip kali ini sangat tepat sasaran. Mengundang media dan blogger Jepang merasakan sensasi berwisata yang menyenangkan. Ia yakin bakal menimbulkan efek domino yang positif bagi pariwisata Labuan Bajo.

"Biarkan mereka menyentuh langsung, merasakan langsung, dipublikasikan di sosial media dan media dengan baik, diceritakan dengan baik, viral dan berdampak kepada wisatawan Jepang," harap Arief.

Seperti diketahui, lanjut Arief, Labuan Bajo saat ini merupakan destinasi super prioritas yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Ini akan memantik kunjungan ke Labuan Bajo juga. Saya yakin itu, karena media dan blogger ini mempunyai basis follower yang tidak sedikit. Pasti akan positif," katanya.