Jumat, 10 Januari 2020

Rasa Unik Kopi Bengkulu Ikut Meriahkan Festival Bumi Rafflesia 2019

Pameran kopi turut meramaikan Festival Bumi Rafflesia (FBR) 2019, yang digelar 18-22 Juli 2019. Bengkulu seolah ingin menegaskan posisinya sebagai penghasil kopi Robusta terbesar ke-3 di Indonesia setelah Sumatera Selatan dan Lampung.

Pameran kopi yang digelar di Sport Center Pantai Panjang ini, juga dihadiri oleh musisi Gilang Ramadhan. Drummer papan atas Indonesia itu adalah Duta Kopi Indonesia. Gilang mengatakan, kopi Robusta Bengkulu memiliki kekhasan tersendiri karena ditanam di atas ketinggian 1.000 MDPL.

"Jadi secara rasa unik. Tinggal promosi dan pengemasan dibuat sebaik mungkin. Tujuan saya cuma satu, yaitu bagaimana petani kopi sejahtera. Tentu ini butuh sinergi dari hulu ke hilir," ujar Gilang, dalam keterangan tertulis, Selasa (23/7/2019).

Dari seluruh penjuru dunia, kata Gilang, kopi bukan lagi dinikmati kaum tua saja tapi sudah merambah ke kalangan anak muda. Sehingga, kopi saat ini sudah memiliki segmen pasar yang besar. "Kopi tidak lagi identik dengan bapak-bapak, tapi anak muda dan wanita sekarang suka kopi," imbuhnya

Mantan drummer band God Bless ini juga berniat membantu promosi kopi Bengkulu melalui seni yaitu dengan menggelar pertunjukan Jazz and Coffee di Benteng Marlborough yang dikonsep secara streaming.

"Dengan konsep streaming maka seluruh penjuru dunia akan melihat dan mengenal kopi Bengkulu," tegas Gilang

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, dalam rangkaian event Top 100 Calendar of Event Kementerian Pariwisata (Kemenpar), pameran kopi di FBR yang digelar selama 5 hari mengangkat tema 'Rafflesia Coffee Culture' untuk mengenalkan kembali tradisi dan budaya dengan konsep kekinian.

"Sengaja tema Rafflesia Coffee Culture kita angkat. Karena Bengkulu punya tradisi ngopi yang kuat selain sebagai penghasil kopi Robusta terbesar ke-3, ngopi juga sudah jadi trend. Pada fase ini, orang tidak lagi hanya sekedar ngopi tapi kebanyakan ingin tahu dan melihat langsung proses penyeduhan kopi," terang Rohidin.

Melalui event ini, kata Rohidin, masyarakat maupun wisatawan dapat langsung melihat proses seduh kopi on the spot. Harapannya, brand kopi Bengkulu benar-benar jadi brand unggulan Bengkulu.

"Kita jadikan Bengkulu leading sector Sumatera Coffee Trading House. Dan alhamdulillah seluruh Gubernur se-Sumatera menyetujui itu pada acara Rakor kemarin," jelas Rohidin.

Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management CoE Esthy Reko Astuty mengatakan, Indonesia sangat kaya akan komoditas kopi. Dari Sabang sampai Marauke, Indonesia mempunyai jenis-jenis kopi yang khas, baik dari kelompok Arabika maupun Robusta. Karenanya, upaya mempromosikan kuliner Indonesia dengan ikon kopi itu sekaligus mengangkat potensi yang dimiliki Tanah Air.

"Kopi Bengkulu sangat khas dan sangat terkenal di mancanegara. Rasanya nikmat, apalagi bila dinikmati langsung di Bengkulu. Kopi Bengkulu ideal sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Festival Bumi Rafflesia," kata Esthy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan atraksi wisata memberikan dampak langsung dan tidak langsung bagi Tambora. Dampak langsungnya adalah datangnya wisatawan ketika festival berlangsung. Sedangkan dampak tidak langsungnya adalah promosi akibat pemberitaan oleh media massa.

"Direct impact dan indirect impact nya besar. Hotel laku, restoran hidup, UMKM berjalan, pedagang kaki lima ikut kebagian rezeki. Belum lagi coverage media. Dunia semakin mengenal Bengkulu dengan bunga raflesianya. Tentunya ini juga berdampak pada komoditas pendukung pariwisata seperti kopi Bengkulu," kata Arief.

Diketahui, sekitar 11 brand kopi ikut memeriahkan acara ini. Diantaranya, Anaktu Kopi, Ikola Kopi, Kopi Gading Cempaka, Sayoku Kopi, Konakito Kopi, Jurnal Kopi, Juna Kopi, Bencoolen Coffee, Bsamo Kopi, Papuk Mamuk Kopi, dan Tman Kopi. Semua brand kopi ini bermain di kelas kopi premium.

Catat, Ini Rute yang Dilalui Banyuwangi Ethno Carnival 2019

Karnaval kostum etnik megah Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2019 akan kembali digelar pada akhir pekan ini. Event yang menjadi Top 10 Event nasional dan ditunggu banyak wisatawan ini dipastikan akan lebih meriah dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, kemeriahan tidak akan bisa dielakkan. Sebab, Banyuwangi Ethno Carnival 2019 akan mengajak masyarakat Banyuwangi bergembira.

"Banyuwangi Ethno Carnival berkonsep street fashion carnival. Semua lapisan masyarakat akan diajak bergembira menyaksikan event ini. Jangan terlewatkan. Karena BEC 2019 adalah World Class Ethnic Carnival," ujar Kardono dalam keterangannya Selasa (23/7).

Banyuwangi Ethno Carnival 2019 akan mengambil start di depan Taman Blambangan di Jalan Veteran. Ada dua stage yang akan dilintasi peserta karnaval. Pertama Stage 1 Luh Pangnag, dan Stage 2 Kapal Jong. Menurut Kabid Pemasaran Area 1 Jawa Kemenpar Wawan Gunawan, total karnaval ini akan melewati 10 stage. Lokasinya tersebar di tiga ruas jalan.

"Setelah dari jalan Veteran, karnaval akan berlanjut ke jalan PB Sudirman, dan jalan Jaksa Agung Suprapto. Tepatnya, di depan Stadion Diponegoro. Total, ada 10 stage yang akan dilalui para peserta." ujar Wawan.

Di jalan PB Sudirman, ada 5 stage yang disiapkan. Ada Stage 3 Nelayan, Stage 4 Setinggil, Stage 5 Pura Blambangan, Stage 6 Raja, dan Stage 7 Putri. Sedangkan 3 stage yang ada di jalan Jaksa Agung Suprapto adalah Stage 8 Resi Saptamanggala, Stage 9 Kedaton, dan Stage 10 Pusaka Kerajaan.

Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event 2019 Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, mengatakan kemeriahan yang akan tersaji di Banyuwangi Ethno Carnival 2019 sangat banyak.

"Event ini bukan hanya berisi karnaval. Ada agenda lain yang dijamin tidak kalah seru. Seperti atraksi live music. Ada sejumlah penyanyi yang akan tampil dalam event ini. Dijamin tidak akan membosankan," papar Esthy.

Performer yang dipastikan tampil adalah Rozi Abdillah, Fitri Tamara, Daeren, dan penyanyi dangdut kebanggaan Banyuwangi, Fitri Carlina. Selain 4 bintang tamu utama ini, 10 panggung yang disiapkan penyelenggara juga menampilkan penyanyi pendukung.

"Selama karnaval berlangsung, ada 10 panggung yang berisi live music. Ini luar biasa, karena hiburan tetap ditampilkan selama acara berlangsung. Ini membuat peserta dan penonton tidak akan merasa bosan mengikuti Banyuwangi Ethno Carnival 2019. Karena, keseruan akan terjadi sejak garis start hingga peserta menyentuh garis finish," imbuh Esth

Menteri Pariwisata Arief Yahya, menilai Banyuwangi Ethno Carnival bukan event sembarangan, karena, dipilih sebagai Top 10 Wonderful Event. Itu membuktikan kualitasnya aalam setiap perhelatan, event ini memang mampu menyajikan kemeriahan. Bahkan menghadirkan wisatawan mancanegara.

"Banyuwangi Ethno Carnival bisa menjadi barometer untuk fashion street festival di Indonesia, karena dipersiapkan sangat matang sejak jauh-jauh hari. Hal ini membuat promosi menjadi maksimal. Dan wisatawan bisa mengatur waktu perjalanan juga sejak jauh-jauh hari. Persiapan seperti ini sangat dibutuhkan dalam sebuah event yang ingin menghadirkan wisatawan mancanegara," ujar Arief.