Seluruh peserta program live in di homestay Bakkara lakukan rafting menyusuri sungai di Aek Silang, Baktiraja, Humbahas, hingga Danau Toba. Acara ini diikuti puluhan mahasiswa Universitas Teknologi Mara, Melaka, Malaysia.
"Bagi yang suka tantangan adrenalin, Sungai di Aek Silang, Baktiraja, menjadi destinasi terbaik. Karakter jeramnya sangat menantang. Arusnya kuat dengan debit airnya stabil sepanjang tahun. Para rafter milenial Malaysia bisa datang setiap saat," terang Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman, dalam keterangan tertulis, Minggu (28/7/2019).
Ucapannya langsung disambut dengan ekspresi bahagia para mahasiswa. Selama 2,5 jam, tak satu pun mahasiswa Universiti Teknologi Mara, Melaka, Malaysia, yang mengeluh. Menurut Izzatie, mahasiswa Universitas Teknologi Mara, Melaka, Malaysia, rafting sangat pas dengan selera pasar milenial Malaysia.
"Milenial Malaysia pasti suka tantangan seperti ini. Rombongan kami yang menginap di homestay Sinambela semuanya happy. Sepanjang sungai kami bisa tertawa lepas. Terima kasih sudah mengundang kami untuk rafting di sini," tutur Izzatie.
Mahasiswa lainnya, Mohammad Syafiq juga mengungkapkan perasaan yang senada. "Ini pengalaman baru buat saya. Luar biasa. Seronok sekali," tuturnya.
Aktivitas rafting ini dijamin aman karena ada operator pendamping. Sebelum turun ke sungai, informasi-informasi terkait karakter sungai beserta jeram-jeramnya juga disampaikan.
"Pendampingnya sangat profesional. Kami sangat tenang meski sering tersangkut batu," timpal Kalvin, peserta live in lainnya.
Bermuara di Danau Toba, aktivitas rafting ini menjadi semakin menarik. Sebab, Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Luasnya 1.145 kilometer persegi. Dua kali lebih luas dari Singapura yang memiliki wilayah seluas 716 kilometer persegi.
"Inilah danau terbesar kedua di dunia, sekaligus danau vulkanik terbesar di dunia. Sensasi rafting-nya pasti penuh warna karena ending-nya adalah danau yang luasnya mengalahkan Singapura. Jadi, ada banyak sekali cerita yang bisa dibawa pulang ke Malaysia," ucap Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya Kemenpar, Rode Ayu Wahyuningputri.
Pembimbing Inspire Travel and Tourism Learning Center Jakarta, Krisanti Kurniawan juga terlihat sumringah. Sebab, program yang di-setting bersama Kemenpar dan Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya mendapat respon positif dari milenial Malaysia.
"Yang senang dengan adventure jadi bisa merasakan sensasi arung jeram di Aek Silang dengan latar belakang pegunungan, persawahan, kebun bawang, dan finish di Danau Toba. Itu sangat luar biasa," kata Krisanti.
Beragam kehebohan tadi ikut dikomentari Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Tine-nya sangat positif. Apalagi, settingan-nya mampu membuat milenial Malaysia terpana.
"Lokasi arung jeram ini sangat unik. Finish-nya di Danau Toba. Bukan di tengah sungai seperti di tempat lain. Jadi ini satu-satunya di dunia, arung jeram yang finish di sebuah danau," kata Arief.
Ditambah lagi, Kecamatan Baktiraja berada di Lembah Bakkara. Kecamatan ini, diketahui sebagai tempat kelahiran dan basis pemerintahan Raja Sisingamangaraja.
"Experience-nya otomatis lengkap. Dengan bentang alam luar biasa, kawasan ini menjadi lokasi foto terbaik. Bila aktif di media sosial, maka kawasan ini akan menawarkan banyak konten terbaik. Destinasi ini juga ideal untuk milenial Malaysia," pungkasnya.