Rabu, 08 Januari 2020

Bentang Alam Mengagumkan, New Zealand Baru dari NTT

Melancong ke Kabupaten Timor Tengah Selatan tak selalu harus ke destinasi mainstream, seperti Pantai Kolbano. Sebab, masih ada sebuah daerah dengan bentang alam yang sangat indah di Kecamatan Mollo Utara.
1. Fatu Nausus

Keindahan alam Fatu (batu) Nausus ini menjadi lokasi favorit ketika Anda berkunjung di Desa Fatukoto. Batu bekas penambagan marmer membuat kita seakan berdiri diantara tembok-tembok batu raksasa, yang lebih menariknya lagi di lokasi ini pengunjung bisa menikmati hijaunya alam sekitar perbukitan yang menjadi latar Nausus dari sela-sela tebing batu tersebut.

Tak terasa sia-sia kalau akhirnya kita berhasil berdiri di puncak batu, dari puncak, kita akan terpukau dan takjub kala menyaksikan langsung panorama alam dengan gradasi warna hijau yang menghampar sejauh mata memandang. Cuaca yang lumayan dingin juga membuat jaket dan baju hangat lainnya menjadi wajib dibawa serta dan ketika berkunjung ke tempat ini jangan lupa untuk membawa tenda serta hamock untuk sekadar beristirahat.

2. Naitapan

Keeksotisan Batu Naitapan tidak kalah dengan keindahan Fatunausus dan kini Batu Naitapa merupakan salah satu primadona wisata Mollo Utara. Batu bekas penambangan ini bisa didaki oleh pengunjung karena permukaannya yang rata.

Batu Naitapan merupakan tempat wisata yang harus Anda kunjungi karena pesona keindahannya tidak ada duanya. Bukit Naitapan adalah salah satu dari deretan batu yang ada di Mollo Utara. Selain itu juga memiliki bentuk yang unik karena bekas potongan marmer yakni dari ketingian kita bisa melihat lanskap desa-desa yang berada di kaki Batu Naitapan. Selain melihat taman batu yang eksotis karena ada pemandangan matahari terbenam dengan panorama lereng batu yang menggoda dan menjadikan Anda betah di sini.

3. Hutan Pinus Tomenas

Hutan Pinus Tomenas adalah lokasi menarik yang bisa dijadikan salah satu obyek wisata alam di Mollo Utara. Udara sejuk dan pemandangan yang indah dari pohon pinus yang menjulang tinggi bisa membantu melepaskan penat sembari bersantai. Sebagian kawula muda menggambarkan lokasi tersebut layaknya tempat syuting film Twilight.

Di tempat ini umumnya mereka yang datang tidak hanya sekadar duduk dan jalan-jalan menikmati pemandangan ada juga beragam kegiatan berfoto. Ada yang selfie hingga jadi lokasi foto profesional seperti pre-wedding juga kerap dilakukan oleh para wisatawan di sana.

4. Danau Fonha'e

Danau ini awalnya merupakan tempat pemancingan. Karena banyak pengunjung yang sering mengabadikan dengan berfoto sehingga tempat ini kini banyak dikunjungi wisatawan.

Di sekitar Danau Fonha'e dikelilingi oleh pohon cemara dan pinus sehingga membuat danau ini menampilkan pemandangan yang menakjubkan. Danau dengan lanskap Fatunausus ini sering dijuluki surga kecilnya di kaki Fatunausus.

5. Bikium

Mollo Utara bisa dibilang negeri seribu bukit karena wilayanya dikelilingi bukit-bukit kecil yang indah salah satunya adalah Bukit Bikium. Destinasi bukit ini menawarkan bukit dengan pemandangan langit biru dan padang rumput.

Menariknya lagi, warna rumput hijau ini juga akan berubah seiring musim. Saat kemarau, rumput di Bukit bikium akan berwarna coklat keemasan yang indah. Bukit ini merupakan tempat yang indah bagi para treveler untuk melepas lelah dan mencari inspirasi. Lanskap yang ditawarkan benar-benar bagus membuat pengunjung berfantasi seakan berada New Zeland.

Jakarta Paling Berpolusi, Madura Punya Pulau Beroksigen Tertinggi

 Ibu kota Jakarta dinyatakan paling berpolusi sedunia via AirVisual. Berbanding terbalik, Madura punya pulau yang memiliki oksigen tertinggi.

Dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Senin (29/7/2019), inilah Gili Iyang. Gili Iyang adalah sebuah pulau yang masuk dalam Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Gili Iyang terdiri dari dua desa yakni Desa Ban Raas dan Bancamara. Perjalanan laut ke Pulau Gili Iyang bisa ditempuh sekitar 40 menit dari Pelabuhan Dungkek.

Mengutip data dari Pemerintah Kabupaten Sumenep, Gili Iyang memiliki kandungan oksigen terbaik di dunia setelah Laut Merah di Yordania. Kadar oksigennya 19,5 persen sampai 20,5 persen.

Hasil penelitian Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jawa Timur pada 2001 menyebutkan, kadar oksigen di Pulau Gili Iyang 21,5 persen. Angka tersebut diperkuat oleh hasil penelitian tim pusat pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN akhir 2006 lalu.

Bahkan penelitian paling aktual yang dilakukan oleh BLH dan Bapedda Kabupaten Sumenep pada tahun 2011 angka kandungan oksigen bisa lebih rendah hingga 20,9 persen. Itu terjadi di waktu-waktu tertentu, seperti pada bulan Februari.

Selain mengandung oksigen yang tinggi, pulau ini juga jauh dari kata polusi karena jarangnya kendaraan bermotor yang melintas di Gili Iyang. Kandungan karbon dioksida yang ada di gili ini hanya sekitar 26,5 persen, sementara tingkat kebisingannya hanya 36,5 db.

Jadi, selain udaranya menyegarkan suasananya juga menenangkan hati. Hal itu meningkatkan harapan hidup warga di Gili Iyang cukup tinggi.

Di pulau tersebut masih banyak dijumpai kakek nenek yang berumur 80 saja masih terlihat bugar dan sehat. Bahkan, ada yang sampai berumur 175 tahun, sehingga pulau Gili Iyang saat ini memiliki julukan sebagai pulau awet muda dan menjadi destinasi wisata kesehatan yang telah diakui secara internasional.

Kandungan oksigen jelas menjadi daya tarik utamanya. Namun, wisatawan akan di sajikan keindahan pulau yang khas seperti hamparan pantai yang masih alami, pesona bawah lautnya dengan berbagai biota laut yang sangat indah.

Keindahan alam yang lain yakni gua dengan stalaktit dan stalakmit yang terjaga kelestariannya. Ada pula fosil ikan paus yang sengaja dipajang sebagai bukit bahwa Gili Iyang pernah menjadi daerah migrasi ikan terbesar di dunia.

Bentang Alam Mengagumkan, New Zealand Baru dari NTT

Melancong ke Kabupaten Timor Tengah Selatan tak selalu harus ke destinasi mainstream, seperti Pantai Kolbano. Sebab, masih ada sebuah daerah dengan bentang alam yang sangat indah di Kecamatan Mollo Utara.
1. Fatu Nausus

Keindahan alam Fatu (batu) Nausus ini menjadi lokasi favorit ketika Anda berkunjung di Desa Fatukoto. Batu bekas penambagan marmer membuat kita seakan berdiri diantara tembok-tembok batu raksasa, yang lebih menariknya lagi di lokasi ini pengunjung bisa menikmati hijaunya alam sekitar perbukitan yang menjadi latar Nausus dari sela-sela tebing batu tersebut.

Tak terasa sia-sia kalau akhirnya kita berhasil berdiri di puncak batu, dari puncak, kita akan terpukau dan takjub kala menyaksikan langsung panorama alam dengan gradasi warna hijau yang menghampar sejauh mata memandang. Cuaca yang lumayan dingin juga membuat jaket dan baju hangat lainnya menjadi wajib dibawa serta dan ketika berkunjung ke tempat ini jangan lupa untuk membawa tenda serta hamock untuk sekadar beristirahat.

2. Naitapan

Keeksotisan Batu Naitapan tidak kalah dengan keindahan Fatunausus dan kini Batu Naitapa merupakan salah satu primadona wisata Mollo Utara. Batu bekas penambangan ini bisa didaki oleh pengunjung karena permukaannya yang rata.

Batu Naitapan merupakan tempat wisata yang harus Anda kunjungi karena pesona keindahannya tidak ada duanya. Bukit Naitapan adalah salah satu dari deretan batu yang ada di Mollo Utara. Selain itu juga memiliki bentuk yang unik karena bekas potongan marmer yakni dari ketingian kita bisa melihat lanskap desa-desa yang berada di kaki Batu Naitapan. Selain melihat taman batu yang eksotis karena ada pemandangan matahari terbenam dengan panorama lereng batu yang menggoda dan menjadikan Anda betah di sini.