Sejatinya, perjalanan naik kapal pesiar adalah liburan yang menyenangkan. Tapi baru-baru ini, suatu kericuhan terjadi pada pelayaran kapal pesiar di Eropa.
Dilansir detikcom dari berbagai sumber, Senin (29/7/2019) Kapal Pesiar P&O Britannia yang berlayar dari Bergen di Norwegia ke Southampton di Inggris pada Jumat (26/7) penuh ketegangan. Gara-garanya, ada beberapa orang yang adu jotos!
Semua bermula di area restoran. Ketika itu, ada seorang penumpang yang mengenakan pakaian badut. Penumpang itu memakai pakaian tersebut hanya untuk lucu-lucuan.
Akan tetapi, ada beberapa orang yang tidak suka. Mereka menganggap, pakaian badut yang dikenakan oleh penumpang itu berlebihan. Terjadilah cek-cok antara mereka.
Tak berlangsung lama, bak... buk.. buk! Orang-orang mulai adu jotos!
Suasana menjadi ricuh, meja-meja berantakan dan penumpang lain berhamburan. Ada yang langsung lari ke kamar, ada yang berlindung atau bersembunyi.
Pihak staff kapal pesiar mencoba melerai dan menenangkan. Orang-orang yang terlibat adu jotos, langsung diamankan ke kamar meraka dan mendapat pengawalan.
Beberapa saksi mata mengatakan, penumpang-penumpang yang saling pukul terlihat beringas. Sampai-sampai darah berceceran di mana-mana.
Begitu kapal pesiar tiba di Hampshire di Southampton, kepolisian setempat langsung turun tangan. Seorang wanita berusia 41 tahun dan seorang pria berusia 43 tahun, keduanya dari Chigwell, Inggris ditangkap sebagai provokator.
"Menyusul insiden di atas kapal, kami dapat mengonfirmasi bahwa semua tamu sekarang telah turun dan sekarang permasalahannya ditangani kepolisian setempat," kata juru bicara dari Kapal Pesiar P&O Britannia.
Jakarta Paling Berpolusi, Madura Punya Pulau Beroksigen Tertinggi
Ibu kota Jakarta dinyatakan paling berpolusi sedunia via AirVisual. Berbanding terbalik, Madura punya pulau yang memiliki oksigen tertinggi.
Dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Senin (29/7/2019), inilah Gili Iyang. Gili Iyang adalah sebuah pulau yang masuk dalam Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Gili Iyang terdiri dari dua desa yakni Desa Ban Raas dan Bancamara. Perjalanan laut ke Pulau Gili Iyang bisa ditempuh sekitar 40 menit dari Pelabuhan Dungkek.
Mengutip data dari Pemerintah Kabupaten Sumenep, Gili Iyang memiliki kandungan oksigen terbaik di dunia setelah Laut Merah di Yordania. Kadar oksigennya 19,5 persen sampai 20,5 persen.
Hasil penelitian Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jawa Timur pada 2001 menyebutkan, kadar oksigen di Pulau Gili Iyang 21,5 persen. Angka tersebut diperkuat oleh hasil penelitian tim pusat pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN akhir 2006 lalu.
Bahkan penelitian paling aktual yang dilakukan oleh BLH dan Bapedda Kabupaten Sumenep pada tahun 2011 angka kandungan oksigen bisa lebih rendah hingga 20,9 persen. Itu terjadi di waktu-waktu tertentu, seperti pada bulan Februari.
Selain mengandung oksigen yang tinggi, pulau ini juga jauh dari kata polusi karena jarangnya kendaraan bermotor yang melintas di Gili Iyang. Kandungan karbon dioksida yang ada di gili ini hanya sekitar 26,5 persen, sementara tingkat kebisingannya hanya 36,5 db.
Jadi, selain udaranya menyegarkan suasananya juga menenangkan hati. Hal itu meningkatkan harapan hidup warga di Gili Iyang cukup tinggi.
Di pulau tersebut masih banyak dijumpai kakek nenek yang berumur 80 saja masih terlihat bugar dan sehat. Bahkan, ada yang sampai berumur 175 tahun, sehingga pulau Gili Iyang saat ini memiliki julukan sebagai pulau awet muda dan menjadi destinasi wisata kesehatan yang telah diakui secara internasional.
Kandungan oksigen jelas menjadi daya tarik utamanya. Namun, wisatawan akan di sajikan keindahan pulau yang khas seperti hamparan pantai yang masih alami, pesona bawah lautnya dengan berbagai biota laut yang sangat indah.
Keindahan alam yang lain yakni gua dengan stalaktit dan stalakmit yang terjaga kelestariannya. Ada pula fosil ikan paus yang sengaja dipajang sebagai bukit bahwa Gili Iyang pernah menjadi daerah migrasi ikan terbesar di dunia.