Makin banyak inovasi traveling untuk disabilitas. Maskapai di Amerika Serikat punya pramugari berbahasa isyarat untuk penumpang tuna wicara.
Maskapai Delta Airlines kini memiliki kru kabin yang dapat berbicara bahasa isyarat untuk membantu disabilitas tunawicara. Nantinya, para kru kabin akan diberikan pin sebagai tanda bahwa mereka dapat membantu berkomunikasi para tunawicara dalam penerbangan.
Dilansir detikcom dari Travel+Leisure, Senin (29/7/2019) hal ini bukan saja difungsikan untuk membantu penumpang pesawat. Tetapi, juga sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada pelanggan secara personal.
"Misi kami adalah untuk menghubungkan dunia, yang dimulai dengan membuat perjalanan lebih mudah bagi semua orang. Ini adalah langkah kecil dalam perjalanan kami, tetapi perubahan yang kuat saat kami berupaya menjadikan dunia tempat yang lebih kecil dan lebih inklusif." ujar CEO Delta Airlines, Ed Bastian.
Nantinya, pin ini bukan saja diperuntukkan untuk kru kabin yang dapat berbahasa isyarat. Tetapi juga para kru yang memiliki keahlian bahasa di luar bahasa Inggris yang ada di dunia.
Misi ini pun merupakan salah satu upaya dari saran penumpang Delta dan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang kesetaraan untuk disabilitas.
Nantinya, pramugari ini akan membantu dari mulai sebelum berangkat, dalam penerbangan hingga sampai di tujuan. Misalnya saja, awal bulan Juli lalu seorang kru kabin maskapai Delta menuliskan instruksi keselamatan dan salam untuk penumpang yang tunarungu dan pergi sendirian.
Wah, bisa dicontoh oleh maskapai dunia lainnya nih!
Duh, Pramugara Digigit Anjing di Pesawat
Saat terbang, seorang pramugara digigit oleh anjing terapi. Dia pun harus menerima jahitan di tangan kirinya karena gigitan anjing ini.
Dilansir detikcom dari beragam sumber, Kamis (25/7/2019) pramugara dari maskapai American Airlines digigit oleh seekor anjing terapi saat terbang pada tanggal 22 Juli lalu. Peristiwa ini terjadi pada saat terbang dari Dallas-Fort Worth ke Greensboro, North Carolina.
Belum diketahui jam berapa tepatnya pramugara tersebut digigit dan anjing jenis apa yang menggigitnya. Namun yang diserangnya adalah seorang pramugara.
Setelah mendarat, sang pramugara langsung dibawa ke perawatan medis. Untunglah lukanya tidak parah, namun pramugara ini harus menerima 5 jahitan.
Akibat peristiwa digigit anjing terapi saat terbang ini, memincu perdebatan dikalangan Association of Flight Attendants (AFA) dan Departemen Perhubungan di Amerika. AFA meminta untuk Departemen Perhubungan mengawasi dan mempertimbangkan lagi bagaimana kebijakan memperbolehkan anjing terapi untuk terbang.
Dalam rilisnya, AFA mengatakan bahwa apa yagn terjadi pada penerbangan American Airlines tidak dapat diterima dan tidak bisa dimaafkan. Selama bertahun-tahun AFA telah mendukung anjing terlatih untuk membantu penumpang di cabin. Namun AFA juga memiliki standar untuk anjing terapi.
AFA juga meminta kepada Departemen PErhubungan untuk mengambil tindakan, sehingga tidak ada lagi peristiwa diserang anjing terapi ini. Ini semua demi keselamatan, kesehatan, dan keamanan penumpang dan juga awak kabin di pesawat.