Ribuan lampion hiasi langit Dieng, Sabtu (3/8/2019). Berbeda dengan gelaran Dieng Culture Festival (DCF) sebelumnya, penerbangan lampion dilakukan serentak dengan diiringi lagu Indonesia Pusaka.
Awalnya, beberapa wisatawan terlihat kesusahan menerbangkan lampion. Baik karena robek karena terbakar hingga kesulitan memasang parafin di lampion. Namun akhirnya, lampion dengan warna hijau, merah, kuning dan biru ini menyinari langit Dieng.
Salah satu wisatawan asal Jakarta, Kumala mengaku susah menerbangkan lampion. Tetapi setelah dibantu dengan wisatawan lain, akhirnya lampion miliknya bisa diterbangkan.
"Dan setelah terbang, menjadi pemandangan yang sangat indah. Apalagi jumlahnya banyak sampai ribuan," ujarnya saat pesta lampion di Dieng, Sabtu (3/8/2019) malam.
Baginya, pesta lampion ini membuat liburan pertamanya di Dieng semakin tidak terlupakan. Ia mengaku ingin kembali lagi ke Dieng di waktu mendatang bersama teman-temannya.
"Suhu udaranya memang dingin, tetapi saya tidak kapok, karena ini sangat bagus pemandangannya. Belum lagi budaya di Dieng juga tidak bisa ditemui di daerah lain," tuturnya.
Pesta lampion digelar di Lapangan Pandawa di komplek Candi Arjuna Dieng. Pesta ini sekaligus menutup even DCF hari kedua atau dilakukan setelah senandung negeri di atas awan.
Pembangunan Infrastruktur Pendukung Pariwisata Danau Toba Dikebut
Pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata di Danau Toba, Sumatera Utara dan sekitarnya dikebut. Supaya destinasi Danau Toba jadi kelas dunia!
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan saat Rapat Koordinasi Pengembangan Pariwisata Danau Toba di Kantor Kemenkomar, Jakarta, Jumat (2/8) kemarin. Dia mendorong kementerian dan lembaga terkait untuk bergerak cepat membangun infrastruktur di kawasan Danau Toba.
"Arahan Presiden untuk dieksekusi secepat-cepatnya, untuk para investor juga harus segera membangun," kata Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan dalam siaran pers dari Kementerian Pariwisata, Minggu (4/8/2019).
Menko Maritim Luhut juga memastikan agar Kementerian PUPR segera mengeksekusi arahan Presiden Jokowi terkait infrastruktur di Danau Toba dan pengembangan sektor pariwisata.
"Target pada 2020 infrastruktur dasar atau sarana dan prasarana menunjang kawasan pariwisata atau Otorita Danau Toba dan wilayah sekitarnya terealiasi," kata Luhut.
Lebih lanjut, Luhut juga meminta agar lintas K/L dapat menindaklanjuti permasalahan keramba jaring apung agar masalah pencemaran lingkungan di Danau Toba yang mempengaruhi kenyamanan wisatawan segera dibenahi.
Dalam Rakor tersebut, hadir pula Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Dirut Badan Otorita Pariwisata Danau Toba Arie Prasetyo.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan kesiapan para investor untuk melaksanakan groundbreaking hotel di Danau Toba, khususnya di zona otorita.
"Komitmen dari Pemerintah mengenai pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar di dalam kawasan segera diwujudkan, salah satunya dimulai pada September 2019," kata Arief.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan, Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam format Conditional LUDA (Land Utilization dan Development Agreement), yang ditargetkan pada 10 Oktober 2019.
"Komitmen dari investor mengenai dimulainya pembangunan fisik. Groundbreaking Glamorous Camping atau Glamping pada 10 Oktober 2019. serta Groundbreaking Luxurious Hotel ditargetkan pada 20 April 2020," kata Menpar.