Kamis, 05 Desember 2019

Dituduh Istri Selingkuh, Pria di Surabaya Nekat Gantung Diri

Seorang pria di Surabaya ditemukan tewas gantung diri di pekarangan belakang rumahnya. Ia mengakhiri hidupnya diduga karena ada masalah dengan sang istri.

Seperti data yang dihimpun detikcom, pria yang bunuh diri itu berinisial AW (22). Ia ditemukan tewas tergantung dengan jeratan tambang di leher yang terikat pada kayu bagian atap rumahnya. Yakni di Jalan Manyar Sambongan, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng.

Kapolsek Gubeng Kompol Naufil Hartono mengaku mendapat laporan dari warga terkait kasus gantung diri tersebut. Kemudian dalam pemeriksaan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Kejadian sekitar pukul 12.00 WIB. Dari hasil olah TKP Tim Inafis, korban bunuh diri dan tidak ada tanda-tanda kekerasan," kata Naufil kepada wartawan di lokasi, Senin (11/11/2019).

Naufil menyampaikan berdasarkan keterangan saksi, sebelumnya korban pernah melakukan percobaan bunuh diri. "Ini kejadian yang kedua kalinya dan ini seperti kita lihat kejadian," imbuh Naufil.

Aksi gantung diri AW pertama kali diketahui ibu kadungnya. Ibu korban yang biasa melihat anaknya berangkat kerja, tadi tidak melihatnya.

"Akhirnya ibu kadungnya yang bernama Suyatin ke belakang melihat korban dalam keadaan gantung diri," lanjut Naufil.

Mengenai motif gantung diri yang dilakukan korban, AW diduga tengah memiliki masalah dengan sang istri. AW ketahuan chatting dengan seorang wanita.

"Dugaan sementara ada masalah sedikit dengan istrinya. Memergoki handphone suaminya ada chat dengan seorang wanita. Tapi sudah dijelaskan oleh suaminya, bahwa itu hanya temennya, dan sudah dijelaskan," papar Naufil.

Setelah dilakukan olah TKP, jenazah korban kemudian dibawa ke kamar mayat RSU dr Soetomo. Sementara keluarga korban masih histeris meratapi aksi gantung diri korban.

Pria di Surabaya Nekat Gantung Diri karena Masalah Ekonomi

 Seorang warga Tegalsari, Surabaya, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi. Korban nekat mengakhiri hidup diduga karena diterpa masalah ekonomi.

"Dugaannya karena motif ekonomi. Pengangguran sih nggak. Korban ini kerjanya di properti dan bangunan. Mungkin karena lagi sepi," kata Kanit Reskrim Polsek Tegalsari Iptu Kenardi kepada detikcom, Rabu (30/10/2019).

"Setahun yang lalu istrinya meninggal. Bisa juga karena faktor itu," imbuhnya.

Kenardi menambahkan, dari data yang dihimpun, korban berinisial AK (53). Selama ini korban tinggal berdua di rumah kontrakan bersama anak perempuannya yang masih berusia 15 tahun.

"Korban tinggal berdua dengan putrinya di rumah kontrakan. Korban ini jarang mengeluh meski ada masalah dan orangnya tertutup," tambahnya.

Korban yang tewas gantung diri, tutur Kenardi, diketahui putrinya Subuh tadi. Saat itu, sang putri hendak mengambil air wudu ke kamar mandi untuk melaksanakan salat Subuh.

"Anak korban ini pas bangun tidak mendapati bapaknya di kamar tidur. Terus dia mencari ke belakang sambil sekalian ambil wudu. Tapi sudah menemukan tewas tergantung," tuturnya.

Anak korban langsung berteriak dan sempat memotong tali yang menjerat leher sang ayah. Mendengar anak itu berteriak, tetangga langsung berdatangan ke rumah korban.

"Korban sudah kami evakuasi ke RSU dr Soetomo dan, dari keterangan tim Inafis, tidak ada tanda-tanda penganiayaan terhadap korban," pungkasnya.

Putus Cinta, Gadis di Pinrang Sulsel Nekat Gantung Diri

Seorang gadis berusia 19 tahun di Desa Lero, Kecamatan Suppa, Pinrang, Sulsel, ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di rumahnya. Jenazah gadis belia itu ditemukan oleh SF, ayah korban sendiri.

"Kemudian saksi (SF) berteriak memanggil istri dan tetangga minta tolong membantu menurunkan korban dari gantungan," ujar Kasatreskrim Polres Pinrang AKP Dharma Negara, Jumat (22/11/2019) dini hari.

Korban mulai ditemukan gantung diri saat ayahnya pulang ke rumahnya, Kamis (21/11) sekitar pukul 16.00 Wita.

"Saksi (SF) memeriksa napas korban dan ternyata korban sudah meninggal, kemudian (korban) diangkat ke atas rumahnya," sebut Dharma.

Polisi yang mendatangi lokasi kejadian menduga korban mengakhiri hidupnya karena diduga putus cinta dengan kekasihnya.

"Ini dugaan saja mungkin pacarnya dia mau putuskan sehingga dia (korban) Nekat," ujar Kapolsek Suppa, AKP Muhammad Yusuf Badu, saat dimintai konfirmasi terpisah.

Dugaan persoalan asmara tersebut, kata AKP Yusuf, dikarenakan polisi melihat sepintas pesan WhatsApp korban kepada kekasihnya yang mengancam akan bunuh diri.

Namun polisi mengaku masih perlu mendalami kemungkinan motif tersebut lantaran pesan WhatsApp dimaksud hanya diintip polisi lewat notifikasi pesan WhatsApp. Handphone korban terkunci, paswordnya hanya korban yang tahu.

"Itu pertama di situ (isi pesan korban) bahwa saya mau bunuh (diri) ada tali saya siapkan," ujar AKP Yusuf.

"Iya begitu (hanya terlihat di notifikasi) karena tidak bisa dibuka," sambungnya.

Pria di Blitar Diduga Bunuh Diri dengan Setrumkan Listrik ke Jari

Seorang pria di Blitar ditemukan tewas dalam kondisi penuh darah. Dengan tangan yang memegang kabel listrik, ia diduga sengaja bunuh diri.

Seperti data yang dihimpun pihak kepolisian, pria itu bernama Isnan (58). Ia merupakan warga Dusun Sumberejo, Desa Jabung, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.

Mayat korban ditemukan pertama kali oleh Widi, tetangga yang menolong istri korban masuk rumahnya yang dikunci dari dalam. Menurut Widi, sekitar pukul 06.00 WIB, ia mendengar suara Isnan menangis.

Namun bagi Widi, itu hal yang biasa dilakukan Isnan hampir tiap hari. Korban kerap bertengkar dengan istrinya yang baru saja pulang sebagai TKW di Singapura.

Ketika istri Isnan pulang mengantar cucunya sekolah di Wlingi, Widi dimintai tolong untuk mencungkilkan jendela karena semua pintu terkunci dari dalam. Begitu Widi berhasil mencongkel salah satu jendela, istri Isnan memintanya menengok ke dalam kamar suaminya.

"Saya lihat sudah terkapar berdarah-darah begitu. Tangannya memegang kabel listrik. Sepertinya sudah meninggal itu," tutur Widi pada beberapa wartawan di lokasi, Senin (11/11/2019).

Begitu melihat pemandangan mengerikan itu, Widi keluar membuka pintu dan meminta pertolongan warga sekitar. Mereka melaporkan kondisi Isnan ke Polsek Talun.

Setelah menerima laporan tersebut, polisi langsung melakukan olah TKP. Ada beberapa barang yang ditemukan di dekat jasad korban.

"Kami menemukan silet di dekat tubuh korban. Dan beberapa bagian tubuhnya tersayat. Yakni bagian kaki dan wajah. Sementara jari tangan kiri terlilit kabel yang masih tersalur ke colokan," jelas Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Sodik Effendi.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan secarik kertas yang ditempelkan di dinding. Isinya, berupa pesan agar jenazahnya dikubur di depan rumah. Dan korban sayang pada anak, istri dan cucunya.

"Jenazah kami bawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk diautopsi," pungkasnya.