Rabu, 04 Desember 2019

Wajah Awet Muda Ira Koesno di Debat Capres 2019 Dipuji Netizen

Sorotan di Debat Capres 2019 juga tertuju pada sang moderator, Ira Koesno. Sekali lagi, wajah awet muda Ira di usianya yang menjelang setengah abad mengundang pujian netizen.

Ira Koesno menjadi salah satu moderator di debat perdana Pilpres 2019 yang tengah berlangsung di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) malam. Eks presenter berita di SCTV ini berdampingan dengan Imam Priyono dari TVRI di debat yang mempertemukan pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga itu.

Dalam kesempatan tersebut, Ira tampil dalam balutan setelan serba hitam. Blazernya membungkus dalaman berbahan lace yang menginjeksikan kesan seksi tapi elegan.

Gaya perempuan 49 tahun ini kian maksimal dengan pulasan makeup yang on point. Di jagat media sosial, wajah Ira disebut-sebut awet muda dari usianya sekarang.

"UGHHH IRA KOESNO DOESNT AGE AT ALL astaga awet muda bat," puji @senjavoyage di Twitter. Ada juga yang berkomentar, "Seriously what kind of sorcery is Ira Koesno using for her flawless look? She's 50 but cannot be differentiated with 30 yo women. Damn girl."

Respons tersebut seolah mengulang reaksi netizen ketika Ira menjadi moderator Debat Cagub DKI Jakarta putaran pertama pada Januari 2017 silam. Lama tak muncul di layar kaca, nama Ira langsung viral saking terkesimanya netizen pada kecantikan Ira yang seolah tak lekang oleh waktu.

"Semoga di debat pilkada selanjutnya Ira Koesno bisa berbagi tips agar tetap cantik awet muda di usia 47 tahun 8))," kicau @missciccone.

Kepada Wolipop kala itu, bungsu dari dua bersaudara ini mengaku sangat tersanjung dengan pujian para netizen. Ditanya soal rahasianya, Ira mengaku bukan tipikal perempuan yang suka menjalani perawatan berjam-jam demi terlihat awet muda. Melakoni pola gaya hidup sehat disebut Ira sebagai andalannya.

"Asupan karbohidrat dikurangi, seperti nasi. Saya lebih banyak mengonsumsi makanan-makanan berprotein. Minum air putih juga diperbanyak," kata Ira.

Untuk olahraga, Ira memilih pilates dan lari di treadmill. "Yang penting cukup tidurnya," kata wanita yang pernah menyabet tiga piala Panasonic Gobel Awards kategori Pembawa Berita Wanita Terfavorit (1998 & 2002), serta Presenter Informasi dan Berita (2003).

Usai debat Pilkada DKI 2017, sempat beredar pesan singkat tentang informasi dokter kulit yang disebut-sebut sebagai andalan Ira.

Dalam pesan singkat tersebut tertulis bahwa Ira melakukan perawatan kulit di Senopati Skincare dengan dokter kulit bernama M. Akbar Wedyadhana. Pesan singkat yang kemudian di-capture dan tersebar di media sosial ini pun langsung ramai dan menjadi viral.

Terkait dengan tersebarnya dokter kulit langganannya tersebut, Ira kemudian membeberkan fakta yang sebenarnya. Menurutnya, berita yang tersebar itu tidaklah benar. "Itu hoax. Saya nggak kenal dengan dokter kulitnya," jawabnya.

Dalam pesan singkat tersebut tertulis bahwa Ira melakukan perawatan kulit di Senopati Skincare dengan dokter kulit bernama M. Akbar Wedyadhana. Pesan singkat yang kemudian di-capture dan tersebar di media sosial ini pun langsung ramai dan menjadi viral.

Eksklusif: Mengenal Putri Ayuningtyas, Moderator Debat Cawapres Pilpres 2019

Putri Ayuningtyas terpilih sebagai moderator debat cawapres di Pilpres 2019 yang akan berlangsung pada Minggu (17/3/2019). Yuk! Kenalan lebih dekat dengan sosok Putri, moderator yang mengawali kariernya sebagai jurnalis.

Wanita kelahiran Denpasar, Bali ini merupakan presenter CNN Indonesia TV. Meskipun latar belakang pendidikan yang ditempuhnya adalah Teknik Industri, Putri mengawali kariernya sebagai jurnalis di Metro TV pada 2008.

Saat ditemui Wolipop, Putri bercerita tidak pernah sama sekali membayangkan akan menjadi seorang jurnalis karena latar belakang kuliahnya yang berhadapan dengan mekanika teknik hingga kalkulus. Namun, sejak duduk di bangku kuliah, Putri memang sudah mulai bekerja paruh waktu sebagai presenter televisi lokal di Yogyakarta.

"Jadi saya tidak pernah terpikir menjadi jurnalis, tapi pada saat yang sama ketika kuliah, saya siaran part time di Jogja TV. Pagi saya siaran dulu, setelah itu saya kuliah. Terus ada open casting Metro TV di UGM, saya ikut. Kita tes, diterima dan pas kebetulan saya sudah selesai kuliahnya jadi sudah bisa langsung lanjut kerja," cerita Putri saat ditemui Wolipop di Gedung Trans Media, Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2019).

Lulusan Teknik Industri Universitas Atma Jaya, Yogyakarta ini kemudian memulai sebagai wartawan cetak di Media Indonesia, satu grup dengan Metro TV yang tergabung ke dalam Media Group. Setelah enam bulan, Putri kemudian di tempatkan sebagai reporter di Metro TV.

"Jadi kita ditaruh di lapangan, kita cari informasi sendiri, kita nulis, kemudian baru setelah itu di reporter di Metro TV. Yang menyenangkan dari ketika awal kita memulai itu, saya bukan orang Jakarta, bukan orang ibukota. Jadi saya lahir, besar di Bali, kuliah di Yogya dan kerja di Jakarta. Saya buta banget Jakarta," tutur Putri.

"Dan dengan jadi jurnalis cetak itu saya naik turun angkot nyambung bus kota atau Trans Jakarta, tidak ada yang namanya ojek online, masih susah jadi lebih murah angkot nyambung angkot ke mana-mana. Dari situ saya lebih mudah belajar jalur-jalur jalan di Ibukota," imbuh Putri menceritakan tantangan pekerjaannya.

Pada tahun 2015, Putri pindah ke CNN Indonesia Televisi. Presenter kelahiran Juni 1984 ini pun pernah menjadi pemandu program CNN Indonesia News Report, dan CNN Indonesia News Room.

"Sekarang aku di CNN memandu program CNN Indonesia Prime News, tayang jam tujuh malam sampai jam delapan malam. Apa yang dibahas di sana adalah tentang politik, hukum, dan keamanan, jadi isu-isu terbaru yang terjadi di Indonesia. Sosial budaya juga kadang-kadang kalau itu menyita perhatian, kemudian yang berhubungan dengan kebijakan publik," terang Putri.

Namun, informasi yang beredar tentang dirinya ternyata selama ini salah. Putri mengaku tidak pernah menulis tentang sosoknya di Wikipedia.

"Saya nggak pernah nulis di Wikipedia, itu salah. Saya lahir di Bali, bukan di Subang, Jawa Barat. Tanggal dan tahun lahirnya juga salah. Beberapa program yang ditulis juga ada beberapa yang salah karena sebenarnya saya tidak mengambil program itu," ujar Putri.

Terpilihnya ia sebagai salah satu yang memandu acara debat cawapres di Pilpres 2019 ini pun merupakan suatu kehormatan bagi Putri. "Tidak ada yang spesial cuma yang spesial karena ini momennya. Dan sebuah kehormatan bagi saya menjadi bagian kecil dari Pemilu," katanya.