Minggu, 01 Desember 2019

Achmad Hamami, Pendiri Trakindo Tutup Usia

Kabar duka kembali datang dari kalangan dunia usaha. Achmad Hamami yang merupakan salah satu orang terkaya di Tanah Air meninggal dunia. Dia meninggalkan satu istri dan empat orang anak.

Achmad Hamami merupakan mantan orang terkaya nomor 10 di tanah air pada tahun 2011.

Pria beruaia 89 tahun ini juga pernah berkarir di dunia militer sebelum akhirnya menjadi orang sukses di Indonesia.

Trakindo Berduka

Mengutip CNBC Indonesia, Achmad Hamami merupakan pemilik dari Trakindo Utama. Distributor dari alat berat Caterpillar di Indonesia.

"Telah meninggal dunia dengan tenang Suami/Ayah/Kakek/Engkong kami yang tercinta AHK Hamami pada Jumat 29 November 2019 di RS Pondok Indah," demikian kabar yang disampaikan Suwandi Wiratno, Dirut Chandra Sakti Utama (Grup Trakindo) yang juga Ketua APPI kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (30/11/2019).

"Jenazah akan disemayamkan di Rumah Duka di Jl Cilandak Bawah I Nomor 14, Jakarta Selatan."  http://nonton08.com/kukejar-cinta-ke-negeri-cina/

Menurut Suwandi pemakaman direncanakan di TPU Jeruk Purut setelah Dzuhur pada 30 November 2019.

Bisnis Alat Berat

Achmad Hamami merupakan pemilik dari Trakindo Utama. Distributor dari alat berat Caterpillar di Indonesia.

Dengan sedikit tabungan, ia mulai membuka tempat kursus/les bagi siswa-siswa. Seorang teman keluarga membantu Achmad mendapatkan investasi besar dari Caterpillar untuk mengembangkannya di Indonesia. Jadilah Caterpillar Indonesia yang menjelma menjadi Trakindo Utama. Ia juga mengambil perusahaan jasa energi PT ABM Investama.

Dikutip dari CNBC Indonesia, pria yang bernama lengkap Achmad Hadiat Kismet (AHK) Hamami ini menempuh pendidikan dan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana di Jakarta pada tahun 1970.

Hamami menjadi Chairman Grup Tiara Marga Trakindo sejak tahun 2001 sampai sekarang, sekaligus juga Komisaris Utama TMT sejak tahun 2005. Pada tahun 2001-2008, AHK Hamami menjabat sebagai Komisaris Utama PT Trakindo Utama, kemudian sejak tahun 2008 sampai sekarang berganti jabatan sebagai Komisaris di tempat yang sama.

Pilot Pesawat Jet

Hamami merupakan seorang mantan pilot pesawat jet. Ia sempat menjadi kolonel termuda di jajaran militer Indonesia. Ia mengambil pensiun dini karena keadaan politik yang cukup bergejolak kala itu akibat maraknya korupsi.

Setelah itu, ia memilih untuk memulai usahanya sendiri pada 1970.

Seorang teman hingga keluarga membantu Hamami mendapatkan investasi besar dari Caterpillar untuk mengembangkannya di Indonesia. Jadilah Caterpillar Indonesia yang menjelma menjadi Trakindo Utama yang dimilikinya sampai saat ini.

Walaupun dikenal sebagai pengusaha alat berat hampir setengah abad lamanya, siapa sangka jika pria kelahiran 29 Juli 1930 ini banyak mengenyam pendidikan di bidang militer.

Dia pernah mengenyam pendidikan di Koninklijke Ins. V/d Marine Academy di Belanda pada tahun 1950-1953, lalu lanjut ke Air Navigator's School di Belanda tahun 1953-1954.

Tak berhenti di situ, dia melanjutkan pendidikan penerbangan di Royal Air Force (Pilot Training and Command & Staff Training) di Inggris pada tahun 1954-1956 dan 1963.  http://nonton08.com/bad-cop/

Katanya Resesi Sudah Dekat, Terus Gimana Dong? (1)

Resesi. Kata itu belakangan ini menjadi momok dan sumber percakapan dari kelas warung di pinggir jalan sampai coffee shop hotel bintang lima. Di group telegram yang saya asuh pun, bernama Seputar Keuangan, hampir setiap minggu ada saja pertanyaan dengan topik seputar Resesi.

Jadi apa itu Resesi dan bagaimana kita harus menyikapinya dan apa yang bisa kita lakukan untuk bisa bertahan di tengah resesi tersebut?

National Bureau of Economic Research (NBER) mengatakan bahwa resesi itu adalah 'periode jatuhnya aktivitas ekonomi, tersebar di seluruh ekonomi dan berlangsung selama lebih dari beberapa bulan'.

Beberapa literasi mendefinisikan resesi terjadi ketika tingkat pertumbuhan PDB negatif untuk dua kuartal berturut-turut atau lebih. Tetapi resesi mungkin saja terjadi sebelum laporan PDB triwulanan keluar.

Tapi secara umum, resesi adalah ketika ekonomi menurun secara signifikan, setidaknya selama enam bulan. Penurunan itu biasanya menyerang lima indikator ekonomi, yaitu PDB riil, pendapatan, pekerjaan, manufaktur, dan penjualan ritel.

Isu resesi mulai sering bermunculan dengan tidak berakhirnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China dalam beberapa tahun ke belakang. Resesi tidak hanya terjadi di luar negeri bisa juga menjalar ke Asia bahkan Indonesia, dan seluruh dunia.

Kondisi Indonesia sendiri yang sudah beberapa tahun terakhir tidak baik dan tidak menunjukkan gejala perbaikan bisa memperburuk keadaan bila resesi tersebut datang. Itulah sebabnya mengapa kata resesi ini kemudian banyak mendapatkan perhatian dari khalayak ramai.  http://nonton08.com/assembly/

Terus bagaimana dong? Apa yang harus saya lakukan? Anda mungkin bertanya-tanya seperti itu. Mari kita bahas apa yang harus dilakukan.

Anda sebaiknya tetap tenang. Keadaan akan semakin memburuk apabila anda kemudian panik yang mengakibatkan membuat keputusan yang salah. Dalam kondisi sulit anda harus berada dalam kondisi prima untuk membuat suatu keputusan yang baik agar justru tidak memperkeruh dan mempersulit suasana.

Resesi ini bukanlah akhir dari segalanya, tapi kalau tidak dipersiapkan dengan baik memang bisa membuat keuangan anda dan keluarga kacau balau.

Dana Cash/Likuid

Berkaca pada resesi sebelum-sebelumnya, ketika kondisi resesi datang, maka orang cenderung akan mencoba bertahan hidup. Akibatnya orang akan menahan untuk tidak mengeluarkan uang.

Yang kemudian terjadi adalah uang menjadi sulit untuk didapatkan alias likuiditas menjadi sulit. Apabila kondisi ini terjadi, maka yang harus anda persiapkan adalah likuiditas sebanyak mungkin.

Pepatah "Cash is the King" menjadi sangat berarti saat ini. Oleh sebab itu, persentasi dana dan investasi anda yang setara likuid dibanding aset tetap seperti properti dan aset tetap lainnya harus lebih besar jumlahnya.

Mengapa demikian? Hal ini penting apabila anda membutuhkan dana saat kondisi sulit, maka investasi likuid bisa mempercepat anda mendapatkan dana tersebut dibandingkan menjual aset tetap.

Oleh sebab itu mulai dari sekarang segera membuat mencatatan daftar aset anda, dan buatlah pengelompokan antara aset likuid, aset tetap, aset guna (dipakai), dan jenis aset lainnya.
Anda bisa membuat pencatatan sendiri atau bila tidak ingin repot anda bisa menggunakan aplikasi secara gratis bisa diunduh di sini. Selain itu anda juga bisa mengikuti kelas dan workshop, infonya bisa anda dapatkan dari aplikasi tersebut di atas atau anda bisa cek di sini.

Apalagi yang harus dipersiapkan selain dana likuid? Simak pembahasannya di tulisan berikutnya  http://nonton08.com/get-up-stand-up/