Minggu, 01 Desember 2019

4 Langkah Membeli Rumah Pertama

Bila Anda bertekad membeli rumah untuk pertama kalinya, ada beragam hal yang harus Anda persiapkan dan pertimbangkan.

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Katarina Setiawan, punya tips tiga langkah yang bisa dilakukan agar Anda lebih siap dalam transaksi terpenting dalam hidup, yaitu membeli rumah.

Begini 4 langkah tersebut:

Mulailah dengan mengatur semua keuangan Anda. Jika Anda ingin membeli rumah dengan cara kredit melalui bank, sementara saat ini Anda masih memiliki utang di perbankan, pastikan pembayaran utang Anda lancar.  http://nonton08.com/aku-haus-darahmu/

Ini karena setiap pengajuan kredit ke bank, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR), harus melalui proses pengecekan di Bank Indonesia (BI checking) untuk menentukan kelayakan calon debitur. Jika nama Anda masuk dalam daftar hitam Bank Indonesia, pengajuan kredit Anda akan otomatis ditolak.

"Saran saya, lunasi sebanyak mungkin utang Anda, baik utang konsumtif maupun produktif, sebelum Anda mengambil KPR. Jika Anda masih menanggung utang lainnya, entah ke bank, teman, atau saudara, kemungkinan besar cash flow Anda akan terganggu untuk mengangsur KPR. Umumnya cicilan KPR cukup besar, bisa mencapai sekitar 30%, atau bahkan lebih besar, dari penghasilan bulanan Anda," katanya.

"Langkah ini sangat penting. Jangan sampai Anda menjadi house poor, menghabiskan sebagian besar porsi penghasilan Anda untuk pembelian rumah yang berimbas pada kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya," jelasnya.

Rumah pertama yang akan Anda beli dan tempati jangan dianggap sebagai instrumen investasi. Tujuan utama Anda membelinya karena membutuhkan tempat tinggal, bukan untuk investasi. Pilih rumah yang sanggup Anda beli.

Untuk menghindari house poor, cicilan KPR Anda sebaiknya dibatasi maksimal 30% dari penghasilan bulanan. Jadi, jika penghasilan bersih Anda Rp 10 juta/bulan, cari rumah dengan cicilan maksimal Rp 3 juta/bulan.

Untuk membeli rumah pertama dengan menggunakan KPR, dibutuhkan uang muka atau down payment (DP) minimal 20% dari harga rumah. Semakin besar DP yang Anda setorkan di awal, akan semakin ringan beban cicilan bulanan Anda.

Tentukan jumlah yang harus Anda kumpulkan dan kapan akan Anda gunakan sebelum Anda menyisihkan uang untuk membayar DP. Dengan memiliki target yang jelas, Anda akan lebih termotivasi dan disiplin mengumpulkan dana, serta tahu persis jumlah yang masih harus Anda kumpulkan.

"Idealnya, DP dikumpulkan dalam periode satu atau dua tahun. Jika lebih dari itu, harga rumah akan semakin tinggi dan mungkin tidak lagi mampu untuk dibeli," ucapnya.

Dalam menyiapkan DP, alokasikan minimal 30% dari penghasilan bulanan Anda. Ini sekaligus menjadi sarana latihan bagi Anda dalam mencicil KPR. Selain mengandalkan penghasilan bulanan, Anda juga sebaiknya memanfaatkan THR dan bonus yang Anda terima untuk menyiapkan dana DP.  http://nonton08.com/12-menit-untuk-selamanya/

Mending Ngontrak atau Beli Rumah? (1)

Anda mungkin sering mendengar saya atau beberapa perencana keuangan lain yang menganjurkan anda untuk membeli property (rumah) sedini mungkin.

Tidak ada yang salah dengan kata-kata dan rekomendasi tersebut. Hanya saja menjadi menarik ketika kita mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli rumah sekarang, atau beli nanti saja? Atau tidak membeli sama sekali.

Nah, atas dasar itulah kali ini saya coba bahas bahwa sebenarnya ternyata ada juga waktu yang terbaik untuk anda sewa rumah dibandingkan beli rumah saat ini. Apa saja itu? Mari kita bahas bersama.

Duit Ngepas

Apabila penghasilan anda benar-benar ngepas alias uang anda hanya cukup untuk membayar kontrakan/kosan (itu pun bersama beberapa teman), cukup untuk transport dan makan, maka janganlah memaksakan diri untuk membeli property atau rumah.

Memang beberapa orang menyarankan daripada menyewa atau kontrak lebih baik mencicil.

Tapi tunggu dulu. Mencicil rumah adalah suatu komitmen jangka panjang. Dan biaya memiliki rumah tidak hanya soal kemampuan membayar cicilan saja, tapi ada biaya-biaya lain yang juga harus dipersiapkan, misalnya biaya pajak PBB tahunan, biaya kebersihan, biaya keamanan, biaya kerusakan, dan biaya-biaya hidupnya seperti listrik, telpon, air, dll.

Belum lagi anda harus mempersiapkan biaya uang muka property anda, kemudian biaya lainnya seperti notaris serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan akad kredit pembelian property anda. Seperti halnya punya mobil, maka punya property pasti akan menimbulkan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan kepemilikan property tersebut.

Oleh sebab itu salah satu yang harus dimiliki sebelum memutuskan membeli property adalah dengan punya dana darurat terlebih dahulu.

Anda putra/putri daerah dan kemudian pindah ke Jakarta untuk sementara karena pekerjaan atau hal lainnya. Anda berfikir bahwa setelah pekerjaan selesai anda ingin kembali ke kota anda. Atau anda mungkin tidak cocok dengan ritme kerja di Jakarta yang cenderung lebih "keras" dan "terburu-buru" dibandingkan orang-orang yang tinggal di kota anda.

Atau, anda orang Jakarta tapi karena tugas dari perusahaan maka anda dipindah tugaskan ke suatu daerah untuk beberapa tahun. Sementara anda berfikir bahwa anda tidak akan pernah tinggal di daerah/kota tersebut dan kembali ke Jakarta.

Inti dari contoh di atas adalah anda hanya sementara tinggal di suatu kota/daerah. Maka untuk anda yang mempunyai alasan seperti ini, menyewa rumah jauh lebih baik dan bijaksana dibandingkan dengan membeli rumah di daerah/kota sementara itu.

Mengapa demikian?

Karena apabila anda kembali ke kota asal dan menunggak kota sementara tersebut di saat yang bersamaan anda punya kewajiban atas properti di daerah tersebut, anda tidak akan punya waktu untuk mengurus properti tersebut. Akibatnya properti menjadi terbengkalai dan tidak terurus.  http://nonton08.com/the-swing-line/

Beberapa orang menyarankan untuk menyewakan properti yang anda miliki di kota yang berbeda dengan anda tinggal, hal tersebut bisa dilakukan bila anda mempunyai orang kepercayaan yang bisa menjalankan usaha penyewaan tersebut.

Apabila tidak sebaiknya jangan menyewakan karena resiko terhadap properti anda dan diri anda jauh lebih besar dibandingkan hasil yang didapatkan dari penyewaan properti tersebut.
Jadi untuk sementara, daripada beli mendingan sewa aja dulu yaaa.

Oh iya satu hal yang harus anda perhatikan sebelum memutuskan membeli properti atau rumah adalah merapikan keuangan anda terlebih dahulu. Apabila anda masih merasa boros setiap bulanya dan tidak tahu uang anda mengalir kemana, sebaiknya anda atur keuangan anda dengan baik dan benar.

Setelah merapikan keuangan anda baru anda bisa membuat perencanaan keuangan untuk membeli properti. Lakukan perhitungan dan persiapan untuk uang muka dan cicilan dengan baik dan benar agar tidak menyusahkan di kemudian hari.

Untuk membuat perencanaan, anda bisa melakukan perhitungan dan bersimulasi secara GRATIS dengan menggunakan aplikasi Gaya Hidup dan Keuangan bernama Moneesa. Aplikasi ini bisa diunduh GRATIS di sini.

Untuk bisa mencapai tujuan keuangan serta mimpi-mimpi anda, maka anda harus berinvestasi serta untuk memastikan mimpi anda tercapai anda juga harus berasuransi. Untuk investasi bisa anda lakukan melalui aplikasi Moneesa diatas, akan tetapi untuk asuransi biasanya banyak orang malas ketemu agen asuransi karena takut dikejar-kejar setelahnya.

Nah, anda bisa cek premi asuransi dan membuat perbandingan dengan tenang dan nyaman melalui aplikasi Bregaswaras, bisa diunduh di sini.

Selain itu anda juga bisa mengikuti kelas dan workshop, infonya bisa anda dapatkan dari aplikasi tersebut di atas atau anda bisa cek di sini.

So, apalagi yang harus diperhatikan dan kapan sebaiknya anda membeli sebuah properti atau lebih baik sewa sih? Kita akan bahas kelanjutannya di artikel berikutnya.  http://nonton08.com/my-brothers-wife/